TRIBUNNEWS.COM - Berbagai fakta unik menghiasi keberhasilan Eintracht Frankfurt usai memastikan diri sebagai juara Liga Eropa musim 2021/2022.
Tim asal Jerman itu berhak menyegel status sebagai pemenang Liga Eropa musim ini setelah mengalahkan Rangers di partai final, Kamis (19/5/2022) dinihari WIB.
Eintracht Frankfurt sempat tertinggal satu gol terlebih dahulu dari Rangers pada menit 57.
Ialah Joe Aribo yang mampu mencetak gol pemecah kebuntuan setelah memanfaatkan kesalahan bek lawan.
Beruntung, Rafael Santos Borre mampu menyamakan skor setelah mengkonversikan assist dari Filipe Kostic pada menit 69.
Gol tersebut memaksa Eintracht Frankfurt bermain imbang melawan Rangers hingga waktu normal berakhir.
Pada babak tambahan waktu, tak ada gol yang bisa diciptakan kedua tim, sehingga laga berlanjut adu tos-tosan.
Kegagalan Aaron Ramsey menjadi algojo penalti pada kesempatan keempat akhirnya membuat Rangers gagal meraih juara.
Sementara, eksekutor penalti Eintracht Frankfurt mampu menuntaskan tugasnya dengan sempurna tanpa terkecuali.
Eintracht Frankfurt pun sukses memenangkan gelar juara setelah mengalahkan Rangers dengan skor 5-4 lewat adu penalti.
Kegemilangan Kevin Trapp sebagai kiper juga menjadi kunci vital keberhasilan Eintracht Frankfurt menjadi juara Liga Eropa musim ini.
Trofi Liga Eropa pun akhirnya kembali berhasil dimenangkan tim asal Jerman, setelah sempat dikuasai tim Spanyol maupun Inggris.
Berikut ini beberapa fakta unik yang mengiringi keberhasilan Eintracht Frankfurt yang berhasil dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Gelar Kedua Bagi Eintracht Frankfurt
Kemenangan dalam ajang Liga Eropa musim ini membuat Eintracht Frankfurt meraih gelar juara untuk kedua kalinya dalam sejarah.
Gelar pertama Liga Eropa pernah dimenangkan Eintracht Frankfut pada musim 1979/1980.
Kala itu, Eintracht Frankfurt memenangkan laga final usai mengalahkan Borussia Monchenladbach di final.
Eintracht Frankfurt berhasil menumbangkan lawannya tersebut dengan keunggulan gol tandang yakni 3-3.
Setelah lama tidak mencicipi gelar juara tersebut, Eintracht Frankfurt akhirnya berhasil menjadi jawara pada musim kali ini.
2. Kesempurnaan Para Algojo Penalti
Salah satu keberhasilan Eintracht Frankfurt menjadi juara musim ini tak terlepas dari kesempurnaan eksekusi para algojo penalti mereka.
Kelima algojo penalti Eintracht Frankfurt secara brilian mampu menuntaskan tugasnya dengan baik tanpa cela.
Seakan sudah siap dengan situasi tersebut, tak ada kesalahan apapun yang dilakukan para algojo penalti tim asal Jerman itu.
Dari lima penendang eksekusi penalti, semuanya berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Hal itu menunjukkan bahwa Eintracht Frankfurt tampaknya memang sudah siap jika laga berlanjut ke babak adu penalti.
3. Penebusan Dosa Masa Lalu
Sebelum mampu melangkah jauh serta memenangkan gelar juara pada musim ini, Eintracht Frankfurt pernah mendapatkan luka perih.
Luka itu didapatkan Eintracht Frankfurt tepatnya pada musim 2018/2019 di partai semifinal Liga Eropa.
Eintracht Frankfurt harus tersingkir secara menyakitkan lewat adu penalti melawan Chelsea pada babak tersebut.
Kegemilangan Kepa Arrizabalaga dalam menepis tendangan menjadi mimpi buruk bagi Eintracht Frankfurt pada musim tersebut.
Kini, Eintracht Frankfurt akhirnya bisa menebus dosa masa lalunya tersebut dengan meraih kemenangan penting di final Liga Eropa musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)