TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya menatap gelaran Liga 1 musim depan dengan keadaan yang kurang meyakinkan namun tetap berpotensi tampil melejit.
Skuat yang sukses mengantar Persebaya menuju papan atas Liga 1 hanya tersisa delapan pemain saja.
Mereka adalah Ernando Ari Sutaryadi, Andhika Ramadhani, Satria Tama, I Gede Dida, Rizky Ridho, Koko Ari Araya, Alwi Slamat, dan Muhammad Hidayat.
Menariknya, Persebaya mengorbitkan barisan pemain muda dari tim Elite Pro Academy (EPA).
Nama-nama seperti Deni Agus, Arief Catur, Risky Dwiyan, dan Widi Syarief adalah diantaranya.
Bajol Ijo juga melakukan pergerakan transfer yang mengisyaratkan bahwa tim asal Jawa Timur itu ingin memaksimalkan pemain muda yang memiliki prospek cerah.
Andre Oktaviansyah dan Brylian aldama adalah dua pemain muda paling mentereng yang direkrut Persebaya musim ini.
Baca juga: Live Streaming RCTI Indonesia vs Thailand Semifinal Sepak Bola SEA Games 2022, Gratis
Baca juga: Indonesia Baru 2 Kali Juara SEA Games, Legenda Persib Ini Merasakan Masa-masa 2 Kali Garuda Berjaya
Dilansir Transfermarkt, rata-rata umur dalam skuat Bajol Ijo hanya berada di angka 21.7 tahun, Persebaya menjadi tim dengan rataan umur paling muda diantara kontestan lainnya.
Bak Mikel Arteta di Arsenal yang andal perihal memoles pemain muda serta memaksimalkan skuat yang ada, Aji Santoso memiliki kans besar untuk melakukan hal yang sama bersama Bajol Ijo.
Aji Santoso pun memberi komentar yang menohok terkait strategi transfer yang dilakukan manajemen Persebaya.
Ia memiliki kepercayaan tinggi untuk menyambut Liga 1 dengan skuat muda yang dimilikinya.
"Saya sampaikan Persebaya ini tim yang tertata, tidak asal-asalan, banyak contoh beberapa musim lalu, beberapa tim yang mendatangkan pemain bintang dan tidak mendapat prestasi sama sekali,” kata Aji dilansir Youtube Persebaya Surabaya.
“Mendatangkan pemain bintang itu saya setuju, bagus. Tetapi tidak ada jaminan satupun yang pasti tim itu akan berprestasi," lanjut pria asal Malang tersebut.
Ya, pernyataan Aji Santoso mengindikasikan bahwa dirinya tak terlalu pusing dengan kepergian para pemain bintangnya musim lalu.
Baca juga: Jadwal Voli SEA Games 2022, Rivan Nurmulki Cs Pantang Anggap Remeh Kuda Hitam Kamboja di Semifinal
Aji memang terkenal dengan kecerdasannya meracik strategi dan perihal memanfaatkan atribut pemain.
Tak ada yang menyangka bahwa nama-nama seperti Taisei Marukawa, Samsul Arif, dan Alwi Slamat mampu tampil melejit di BRI Liga 1 musim lalu.
Dengan kecerdasan dan kepercayaan diri Aji, Persebaya seharusnya mampu mempertahankan penampilan musim lalu dan memunculkan pemain-pemain bintang baru.
Contohnya dari kecerdasan Aji adalah kala ia melakukan kontra strategi saat menghentikan rekor Arema FC yang tak pernah kalah selama 23 pertandingan di BRI liga 1.
Meski harus tampil tanpa sang playmaker andalan, Marselino Ferdinan dan cederanya Ricky Kambuaya, pada babak pertama, Aji mampu melakukan kontra strategi yang apik.
Peran playmaker ia berikan kepada Alwi Slamet yang memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni.
Kerja Alwi di lini tengah juga dibantu Taisei Marukawa yang ia perankan menjadi false nine dan menggeser Valpoort untuk lebih banyak bergerak di sisi sayap.
Bermain tanpa gol di babak pertama, membuat Aji Santoso melakukan perubahan dengan memasukkan dua pemain cepat di babak kedua.
Adalah Samsul Arif dan Supriadi, nama yang disebutkan pertama menjadi penentu kemenangan dengan 1 golnya.
Sedangkan Supriadi sukses menjadi pembeda lewat aksi-aksi individunya yang mengacak pertahanan Arema FC di sisi kanan.
Coach Aji pun menerangkan sengaja melakukan perubahan di babak kedua untuk membuat para pemain Arema terkecoh.
"Tentunya saya yakin pelatih punya rencana A, B, dan C, sama dengan saya memasukkan Samsul itu bagian dari strategi," kata Aji Santoso di konferensi pers pasca pertandingan dilansir TribunBali.com.
"Saya memainkan Valpoort dulu, nanti di babak kedua memang harus ada tenaga baru dan saya memasukkan Supriadi serta Samsul," lanjut eks juru taktik Persema Malang tersebut.
Ya, kecerdasannya dalam meracik strategi dan memaksimalkan momentum juga tak hanya ia tunjukkan saat melawan Arema FC.
Namun juga di pertandingan sebelumnya, saat Persebaya ditantang Persiraja Banda Aceh dalam pekan ke-26 BRI Liga 1.
Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan kala menumbangkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-0 pada Sabtu, (19/02/2022).
Gol semata wayang Pesebaya tercipta pada menit ke-62 lewat eksekusi penalti Bruno Moreira.
Bajul Ijo mendapat hadiah penalti seusai pelanggaran yang dilakukan oleh kiper Persiraja, Bayu Putra kepada Supriadi.
Nampaknya Aji Santoso sengaja menyimpan nama-nama pemain andalannya di partai menghadapi Persiraja guna persiapan menghadapi Arema FC.
Nama-nama mentereng yang biasanya selalu tampil dari menit awal seperti Taisei Marukawa, Alwi Slamat, hingga Arsenio Valpoort baru coach Aji masukkan di penghujung babak kedua.
Peran Taisei Marukawa digantikan oleh Supriadi yang berhasil memenangkan penalti di laga tersebut.
Sedangkan peran Alwi Slamat dan Valpoort ditambal oleh Rachmat Irianto dan Samsul Arif yang sama-sama mampu menunjukkan permainan yang apik.
Meski tanpa 3 pemain inti, Aji Santoso tetap bermain dengan pakem 4-2-3-1 dengan menaruh Rachmat Irianto dan Hidayat sebagai double pivot.
Sedangkan di trio lini depan, Samsul Arif, Bruno, dan Supriadi bahu membahu mencoba merusak fondasi pertahanan Persiraja yang bermain begitu rapat.
Bajul itu pun menguasai pertandingan hingga 64 % dan menciptakan 4 shoot on target.
Bahkan, kiper Persebaya, Ernando Ari dibuat menjadi pengangguran karena tak ada sebiji bola pun yang diarahkan barisan pemain Persiraja menuju gawangnya.
Rotasi yang dilakukan Aji Santoso pun berjalan mulus, meraih 3 poin, mencatatkan clean sheet, sekaligus memiliki skuat yang bugar kala ditantang Arema FC.
Bugarnya 3 pemain kunci Persebaya saat melawan Arema FC mampu membuat Bajul Ijo tampil lebih percaya diri dan kolektif.
Mereka berjuang mati-matian guna mengalahkan Arema FC untuk menjaga asa menjuarai BRI Liga 1.
Peran Taisei Marukawa dan Alwi Slamat menjadi kunci Bajul Ijo untuk merebut 3 angka dari Singo Edan.
Nama yang disebutkan pertama adalah top skor Persebaya Surabaya musim lalu dengan torehan 17 gol.
Dan nama yang disebutkan kedua merupakan gelandang serba bisa yang mampu bertahan dan menyerang dengan sama baiknya.
Atribut Taisei dan Alwi sangat dibutuhkan Aji Santoso untuk membuka celah pertahanan Arema yang terkenal begitu kokoh.
Baca juga: Kualitas Alwi Slamat, Versatile Persebaya yang Mengangkat Performa Bajol Ijo di BRI Liga 1 2021/2022
Baca juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2022, Cabor Atletik Tambah Keping Medali Emas untuk Merah-Putih
Ya, status perusak rekor tim besar patut dinobatkan kepada Persebaya Surabaya, gelar juara memang tak berhasil digapai, namun permainan cantik dan energik menjadi daya tarik sendiri dari skuat Aji Santoso tersebut.
Fakta tersebut membuktikan bahwa Aji Santoso bukanlah pelatih sembarangan yang harus menggalau akibat kehilangan barisan pemain intinya di musim lalu.
Ia diyakini mampu memunculkan bintang lainnya di masa depan berkat kemampuannya meracik strategi dan kepercayaannya terhadap pemain muda.
Aji santoso tidak pernah mengecewakan Persebaya untuk selalu tampil dengan penuh keepercayaan diri dan penuh determinasi.
Barisan pemain akademi, perekrutan pemain muda, serta kecerdasan Aji Santoso meracik strategi membuat Persebaya Surabaya diprediksi mampu berbicara banyak di Liga 1.
(Tribunnews.com/Deivor)