Memang telah terjadi pergeseran tren di lini depan Spurs. Selama ini, adalah Harry Kane yang jadi mesin gol Tottenham.

Dia tiga kali meraih sepatu emas, dengan terakhir musim lalu saat mengalahkan Mohamed Salah hanya dengan satu gol.

Tapi musim ini, adalah Son yang menjadi nomor 9.

Selama bertahun-tahun, dia telah terbiasa membantu kapten Inggris tersebut, dan musim ini kemitraan mereka semakin kuat.

Kane telah bermain di peran yang lebih dalam, dan lebih banyak mengkreasi peluang. Ini berarti Son jadi lebih leluasa untuk menendang bola langsung ke gawang lawan.

Duo ini juga bergabung dengan Dejan Kulusevski yang datang pada bulan Januari.

Kehadirannya memiliki dampak langsung di lini depan, dan ketiganya telah menjadi ancaman bagi tim lawan.

Aksi Son musim ini menuai pujian dari legenda Tottenham, Teddy Sheringham. "Dia benar-benar luar biasa," kata mantan striker itu dikutip dari Bookmakers.com.

"Kita berbicara tentang pemain terbaik Tottenham musim ini. Biasanya kita langsung menunjuk Harry Kane. Tapi Sonny luar biasa tahun ini".

"Bahkan ketika hal-hal sulit, tidak berjalan sesuai rencana, dia masih berusaha keras dan benar-benar bekerja untuk tim, menunjukkan kualitas kepemimpinan yang nyata. Kelasnya yang sebenarnya telah datang sekarang," kata Sheringham.

Di bursa taruhan, Mohamed Salah masih tetap menjadi favorit peraih sepatu emas musim ini.

Striker asal Mesir ini diprediksi bakal menambah lagi koleksi golnya saat Liverpool duel hidup mati kontra Wolverhampton.

Di situs bettingexperts, Salah dinilai punya kans 69 % untuk jadi topskor, sedang Son Heung Min hanya 38 % .

Namun jika Son bisa mengemas hattrick ke gawang Norwich besok malam, maka rasanya dia bisa membalikkan prediksi tersebut. (Tribunnews/den)