TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan AS Roma menjadi juara UEFA Europa Conference League (UECL) tak bisa dilepaskan dari komposisi pemain yang mumpuni.
Untuk kompetisi yang disebut-sebut masih berada di bawah UCL dan UEL, skuat AS Roma terhitung cukup mewah.
Perjalanan mereka di Conference League sejatinya baru menemui hambatan ketika tim-tim dari UEL datang.
Baca juga: Sukses Persembahkan Gelar Europa Conference League, Mourinho: Saya Merasa Seperti Romanista Sejati!
Untungnya, tim asuhan Jose Mourinho ini berhasil mengatasi itu semua.
Dan pada akhirnya menjadi juara di akhir kompetisi.
Berbicara komposisi tim, ada koneksi dan sejatah yang cukup unik yang melibatkan tiga sosok di kubu Giallorossi.
Adalah Jose Mourinho, Chris Smalling dan Henrikh Mkhitaryan yang menjadi bahan utama pembahasan ini.
Baca juga: Lima Fakta AS Roma Juarai Europa Conference League: Zaniolo dan Mourinho Ukir Rekor Menawan
Mengapa nama ketiganya muncul?
Sebab, ketiganya memiliki sejarah yang cukup menarik kala masih menjadi bagian dari tim Manchester United.
Mou, Smalling dan Mkhitaryan pernah membawa Manchester United menjadi juara kompetisi UEFA Europa League pada 2017 lalu, sebagaimana dikutip dari Squawka News.
Hanya berselang setahun, trio ini harus berpisah jalan.
Henrikh Mkhitaryan dijual ke Arsenal pada 2018.
Tak lama setelah itu, giliran Mourinho yang didepak dari kursi pelatih tim.
Pelatih berjuluk The Special One ini sempat mampir ke Tottenham terlebih dahulu sebelum hijrah ke AS Roma.
Sedangkan Chris Smalling baru pergi dari MU pada 2020 lalu.
Singkatnya, ketiganya kembali bersatu di awal musim 2021/2022.
Itu terjadi setelah Mourinho sepakat menjadi pelatih Giallorossi.
Nyatanya, kombinasi ketiga pemain ini kembali sukses membawa gelar level Eropa ke tim yang mereka bela.
AS Roma merasakan manisnya gelar Conference League saat mengalahkan Feyenoord di final.
Barangkali, gelar Conference League ini baru menjadi awal kesuksesan tim asal Ibu Kota Italia ini.
Di sisi lain, Manchester United masih berkutat dengan puasa gelar setelah ketiganya tiada.
Jika mengikuti mentalitas Mourinho, gelar Conference League ini tak akan menjadi yang terakhir bagi AS Roma.
Pasalnya, Mou pasti mengejar gelar yang lebih prestisius lagi setelah keberhasilan ini.
Kini, tinggal faktor keberuntungan dan konsistensi yang menjadi pengganjal ketiganya.
Seraya membuktikan apakah mereka berhasil menjadi kampiun Liga Italia dan gelar lainnya.
(Tribunnews.com/Guruh)