Legenda Timnas: Sepakbola Indonesia Kian Tertinggal dari Vietnam dan Thailand, 3 Hal Dilupakan Federasi
TRIBUNNEWS.COM - Persepakbolaan Indonesia dinilai makin tertinggal dari dua rival di ASEAN, Vietnam dan Thailand.
Indikator itu tercermin dari peforma Timnas U-23 Indonesia pada ajang SEA Games 2021.
Penilaian itu diberikan seorang legenda sepak bola Indonesia, Hanafing.
Baca juga: Sorotan Skuad Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Benar-benar Alergi Spaso, Panggung Buat Dimas Drajat
Baca juga: Daftar 22 Pemain Timnas U-19 Indonesia di Toulon Tournament 2022: Ada Top Scorer Garuda Select
Seperti yang diketahui bersama, Timnas U-23 Indonesia hanya mampu meraih medali perunggu pada ajang SEA Games 2021.
Hal tersebut didapatkan Timnas U-23 Indonesia setelah berhasil mengalahkan Malaysia di pertandingan perebutan medali perunggu.
Raihan ini praktis membuat Indonesia kembali harus menunggu untuk meraih medali emas dalam ajang tersebut.
Baca juga: Final Liga Champions Sandiaga Uno Pilih Liverpool, Mesut Ozil: Hala Madrid!
Terakhir kali Indonesia bisa menyabet medali emas dari cabang olahraga sepak bola pada tahun 1991 silam.
Hingga 31 tahun berlalu, medali emas tersebut tak kunjung kembali ke Tanah Air.
Hanafing yang merupakan winger Timnas Indonesia kala menyabet medali emas SEA Games 1991 pun angkat bicara.
Legenda Timnas itu secara blak-blakan mengatakan bahwa Indonesia semakin tertinggal jauh dari Vietnam dan Thailand.
Vietnam dan Thailand memang sering kali menjadi momok menakutkan bagi Timnas Indonesia di berbagai ajang.
Terbukti di SEA Games 2021 ini Timnas U-23 Indonesia mampu dikalahkan oleh kedua negara tersebut.
Vietnam berhasil mengalahkan Timnas U-23 Indonesia pada babak penyisihan Grup A dengan skor 3-0.
Sementara Thailand berhasil menghentikan langkah Timnas U-23 Indonesia di babak semifinal SEA Games 2021 dengan skor 1-0.
Hal tersebut lah yang membuat Hanafing mengatakan Vietnam dan Thailand jauh unggul di atas Indonesia.
Baca juga: Beberkan Hal-Hal Aneh yang Diterima Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong: Kami Dirugikan Sejak Awal
“Sepakbola Indonesia tertinggal dari Vietnam dan Thailand," ujar Hanafing, dilansir SuperBall.id melalui Soha.
Hanafing menyebutkan ketertinggalan Indonesia bukan sekadar dari tim nasional nya saja.
Ada beberapa faktor lainnya menurut Hanafing yang menjadi pembeda kualitas sepak bola Indonesia dengan kedua negara itu.
"Ini perbandingan dari segi pelatihan, fasilitas dan lingkungan kompetisi."
"Ketiga faktor ini menjadi kendala dan jarang disadari oleh organisasi terkait."
"Terkait sepakbola Indonesia, terutama federasi dan mayoritas klub di Indonesia, tambah Hanafing.
Hal tersebut sangat disayangkan Hanafing.
Sebab menurutnya para pemain sepak bola Indonesia memiliki keunggulan dalam segi umur dan kemampuan dasar.
Keunggulan tersebut bisa dirasakan oleh Hanafing saat Timnas Indonesia bertarung dengan lawan yang sepadan.
Namun ketika bertemu lawan yang lebih kuat, para pemain Timnas Indonesia tampak tak memiliki nyali.
"Padahal, dari segi bakat dan kemampuan dasar bermain, Indonesia cukup bagus. Itu sebabnya saat bertemu lawan yang berlevel sama, Indonesia terbukti dominan."
"Tapi ketika datang ke tim yang lebih baik, kita semua jauh di belakang. Kami hampir tidak bisa berbuat banyak," ungkap Hanfing.
Ia pun mengomentari sistem sepakbola Indonesia yang hanya mementingkan gelar namun melupakan pembinaan usia muda.
Perilaku seperti itu lah yang dirasa Hanafing menghambat perkembangan sepakbola Indonesia.
Oleh sebab itu, Hanafing berharap sistem ini sesegera mungkin diperbaiki untuk kebaikan sepak bola Tanah Air.
"Apalagi sejak kejuaraan nasional, klub-klub Indonesia lebih fokus mengejar prestasi tapi melupakan pembinaan dan investasi pembinaan generasi muda," tutupnya. (M Hadi Fathoni/SuperBall)