Bek Kiri Terbaik di Era Shin Tae-yong, Kualitas Pratama Arhan Tak Luntur Meski Tak Pernah Main di Klub
TRIBUNNEWS.COM - Pratama Arhan untuk pertama kali tampil di hadapan publik Indonesia sejak pindah ke Liga Jepang.
Pada laga FIFA Match Day, Pratama Arhan dipercaya Shin Tae-yong menjadi starter saat timnas Indonesia menjamu Bangladesh, Rabu (1/6/2022) malam.
Laga tersebut menjadi laga kompetitif pertama Pratama Arhan sejak Februari, mengingat ia tak mengenyam satu menit pun di Tokyo Verdy.
Pelatih Shin Tae-yong dengan tegas menyatakan kesetiaan pada Pratama Arhan dengan menjadikannya starter pada laga tersebut.
Baca juga: Rapor Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Lempar Kritik ke Lilipaly, Garuda Dijuluki Long Ball FC
Baca juga: Shin Tae-yong Gusur Irfan Jaya Jika Witan-Egy Tersedia di Timnas Indonesia?
Nyatanya, kualitas Pratama Arhan yang tampil sebagai starter menghadapi Bangladesh, tak luntur meski tak pernah main di Tokyo Verdy.
Dua bek kiri yang bermain di klub lokal, yaitu Alfeandra Dewangga (PSIS) dan Edo Febriansyah (Persita), hanya duduk di bangku cadangan.
Sebagai bek yang tak pernah bertanding dalam tiga bulan terakhir, performa Arhan terbilang cerah ketimbang pemain lain.
Bek kiri berusia 20 tahun itu terlihat lebih halus dalam mengontrol bola, serta lebih presisi dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Bursa Transfer Persebaya, Bukan Simic, Aji Beri Bocoran Striker Baru Bajul Ijo, Andrade atau Silvio?
Tusukannya ke area pertahanan Bangladesh bisa lebih baik andai ia bermain lebih lama dengan Irfan Jaya, yang kerap mengambil keputusan keliru.
Arhan juga tetap mempertahankan trademark lemparan jauhnya, terbukti dengan peluang Fachruddin Aryanto pada babak pertama.
Dibanding Asnawi Mangkualam di sayap kanan, Arhan terlihat lebih segar dan lebih eksplosif.
Pada babak kedua, ia sempat membuat penonton terperangah saat melakukan kontrol back heel dan menembak, meski melambung jauh.
Sayang, minimnya menit bermain di level klub membuat Arhan tak bisa bertahan selama 90 menit.
Baca juga: Indonesia Tak Ikut, Hasil Piala Asia U-23 2022: Malaysia Remuk, Kiper Vietnam Keder Lawan Thailand
Namun justru dengan digantinya Arhan, publik Indonesia bisa melihat bahwa dua pelapisnya berada di level lebih rendah.
Alfeandra Dewangga tak bisa menyajikan kontrol dan umpan seperti Arhan, sampai-sampai komentator pertandingan mengkritiknya.
Demikian pula Edo Febriansyah, yang masuk sebentar hanya untuk melepas umpan keliru.
Performa terjaga Arhan di atas bisa dibilang merupakan hasil dari latihan di Tokyo Verdy yang lebih keras dibanding di klub Indonesia.
"Metode latihan bagus, intensitas tinggi juga, lapangan bagus," ujar Arhan (1/6/2022).
"Kami latihan dengan cukup nyaman, jadi bisa berkembang lebih baik lagi," imbuhnya.
Satu tempat di Kualifikasi Piala Asia 2023 pun dipastikan menjadi milik Pratama Arhan. (Najmul Ula/BolaNas)