Direct Points
- Jerman krisis lini depan
- Pertama kali dalam sejarah, mereka imbang 4 kali beruntun
- Gelandang Jonas Hoffman cetak 3 gol dari 4 laga terakhir untuk tim Panser
TRIBUNNEWS.COM, MUENCHEN- Duel kelas berat tersaji di Borussia-Park, Mönchengladbach saat Jerman menjamu Italia dalam laga ke-4 Nations League A Grup 3, Rabu (15/6) dini hari nanti.
Dua tim raksasa Eropa ini sama-sama belum terkalahkan di turnamen ini. Jerman belum meraih kemenangan, dengan mengemas tiga kali seri beruntun yang skornya identik 1-1.
Joshua Kimmich jadi pahlawan tim Panser di laga perdana berkat golnya saat bermain imbang kontra Italia.
Sedang dua laga berikutnya yang juga berakhir imbang 1-1, gelandang Jonas Hofmann yang jadi pembeda, dengan membobol gawang Inggris, dan Hongaria.
Masih tumpulnya para striker membuat Die Rotten kini mengadalkan pasokan gol mereka kepada para gelandang.
Untungnya, Pelatih Hansi Flick punya para gelandang dengan nafsu gol tinggi.
Hoffman, yang merupakan Gelandang Borussia Monchengladbach memanfaatkan situasi ini sebaik mungkin. Dia bukan pilihan utama Flick saat Die Mannschaft memasang empat bek di belakang.
Tapi, saat sang pelatih mengusung tiga bek di belakang, dia kerap menjadi pembeda seperti dalam dua laga terakhir ketika dirinya berhasil menjadi penyelamat tim.
Dari empat laga terakhir untuk tim Panser, gelandang berusia 29 tahun ini menyumbangkan tiga gol. Sebuah penampilan yang sangat melejit, setelah hanya mencetak satu gol dari sembilan laga sebelumnya.
Flick telah melakukan banyak perubahan dalam tiga laga selama delapan hari ini.
Dari jajaran pemainnya, tercatat hanya Manuel Nueur, Joshua Kmmich, dan David Raum yang dpertahankan selalu menjad starter dalam tiga laga terakhir.
Pemain utama lain seperti Serge Gnabry, Marco Reus, dan Antonio Rüdiger diistirahatkan saat melawan Hongaria.
Kemungkinan ketiganya bakal jadi starter melawan Azzurri dini hari nanti.
Di sisi lain, Italia sedang dalam fase bangkit kembali, setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2022.
Mengandalkan para pemain muda, pelatih Robert Mancini sukses memberikan gairah baru ke dalam tim Azzurri.
Mereka imbang 1-1 kontra Jerman di laga pembuka, menggebuk Hongaria yang keras kepala 2-1, dan imbang kontra Inggris di laga terakhir.
Raihan empat poin itu mengantarkan pasukan Mancini ke puncak klasemen sementara grup 3 dengan lima poin. Di belakangnya ada Hongaria dengan empat poin, Jerman tiga poin, dan Inggris sebagai juru kunci dengan dua poin .
Pada laga pertama sepuluh hari lalu, Italia sempat unggul berkat gol dari Kapten Roma, Lorenzo Pellegrini pada menit ke-70.
Sayangnya, keunggulan mereka segera disapu oleh Joshua Kimmich, yang menyamakan kedudukan hanya tiga menit kemudian.
Namun kali ini, Mancini akan berharap untuk membuat kejutan dan melangkah lebih baik.
"Kami seharusnya bisa mengalahkan Jerman saat itu. Banyak peluang kami yang terbuang. Kami sudah mengevaluasi diri, menyimak pertandingan di laga pertama, dan sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hasil dari pertemuan pertama itu," kata Roberto Mancini.
Di kubu Jerman, pelatih Hansi Flick berharap bisa memetik kemenangan pertama, setelah dalam empat laga beruntun (termasuk uji coba kontra Belanda), timnya hanya bisa terus menuai angka 1-1.
"Imbang melawan tim besar jelas harus disyukuri. Bukan hal yang mudah melawan mereka. Kami harus lebih tajam lagi, lebih klinis lagi. Tentu saja, tujuan kami adalah menang, dan bukan hanya meraih hasil seri," kata Flick .
Flick sejauh ini masih berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam 12 laga sejak menggantikan Joachim Loew dengan rekor delapan menang, dan empat kali seri.
Namun, grafiknya terlihat mulai menurun, dengan timnya hanya bermain seri dalam empat laga terakhir.
Ini menjadi kali pertama dalam sejarah sang juara dunia empat kali ini menorehkan empat kali hasil imbang sepanjang 990 laga mereka sejauh ini.
Dengan Piala Dunia 2022 tinggal tersisa lima bulan lagi, maka Flick dituntut untuk sesegera mungkin menemukan solusi di lini depan. Dia pastinya tak bisa terus mengandalkan ketajaman para gelandangnya.
Tim Panser secara historis lebih diunggulkan. Mereka tak terkalahkan dalam lima kali duel kontra Italia.
Terakhir kali, mereka kalah adalah pada semifinal Euro 2012 lalu saat ditekuk tim Azzurri 2-1. (Tribunnews/den)