Insiden Leonard Tupamahu itu mirip seperti insiden handball bek Timnas Italia, Giorgio Chiellini di laga semifinal Piala Eropa 2020 melawan Spanyol, Juli 2021 silam.
Pada laga itu, Italia berhasil meraih tiket ke Final Euro 2020 seusai menang lewat adu penalti.
Hanya, insiden Chiellini seperti menangkap bola, menjadi sorotan.
Insiden itu terjadi di menit-menit akhir babak kedua. Giorgio Chiellini menjatuhkan diri untuk menyabu bola ke luar dari area berbahaya di depan gawang Italia.
Hanya, bek senior itu gagal membuang bola. Alih-alih begitu, bola justru terlihat mengenai tangan Chiellini.
Meski begitu, wasit tidak memberi Spanyol penalti karena tak menganggap insiden itu sebagai handball.
Saat itu, keputusan wasit menjadi perdebatan luas lantaran bisa mempengaruhi hasil pertandingan. Spanyol kemungkinan bisa menang dalam waktu normal andai wasit member penalti atas insiden tersebut.
Aturan HandBall
Kontroversi yang sama terjadi pada laga Persib Vs Bali United yang belakangan juga menjadi sorotan, terutama oleh bobotoh, pendukung Persib.
Tepatkah keputusan wasit tak memberi Persib penalti?
Merujuk pada aturan Laws of the Game edisi 2020/21 terbitan IFAB (International Football Association Board), ada empat syarat yang mengatur soal tidak semua bola yang mengenai tangan non-kiper di area penalti bisa dianggap pelanggaran.
Wasit akan menilai bukan pelanggaran jika bola menyentuh tangan/lengan pemain dengan syarat:
1. Bola menyentuh tangan/lengan pemain langsung dari kepala atau tubuh pemain itu sendiri (termasuk kaki);
2. Bola menyentuh tangan/lengan pemain langsung dari kepala atau tubuh (termasuk kaki) pemain lain yang berada dekatnya;
3.Bola kena tangan bukan pelanggaran jika tangan/lengan dekat dengan badan dan tidak membuat badan lebih besar secara tidak wajar;