TRIBUNNEWS.COM - Tepat pada tanggal 28 Desember 2019, Shin Tae-yong secara resmi untuk pertama kalinya diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Rekam jejak apik Shin Tae-yong yang pernah membawa Timnas Korea Selatan mengguncang Piala Dunia dengan mengalahkan Jerman seakan membuat PSSI tertarik merekrutnya.
Disisi lain, kondisi Timnas Indonesia yang tak kunjung menuai prestasi dalam jangka waktu yang lama membuat PSIS mencoba percaya bahwa Shin Tae-yong bisa memperbaiki situasi tersebut.
Baca juga: Timnas Indonesia Lolos Piala Asia 2023, Ketum PSSI Beri Apresiasi Shin Tae-yong & Skuat Garuda
Baca juga: Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Usai Kalahkan Nepal 7-0, Garuda Naik 3 Tingkat
Shin Tae-yong bahkan tak hanya mengambil peran sebagai pelatih Timnas Indonesia senior saja dalam hal tanggungjawabnya.
Ia juga menjadi pelatih Timnas Indonesia U19 dan Timnas Indonesia U23 sekaligus.
Melatih timnas dalam tiga jenjang usia berbeda tentu bukan perkara mudah, namun itulah kenyataan tantangan yang harus dipikul Shin Tae-yong.
Ditambah, kondisi iklim sepak bola Indonesia yang berbeda jauh dengan tempat Shin Tae-yong melatih sebelumnya menjadi ujian tersendiri bagi pelatih Korea Selatan tersebut.
Baca juga: Daftar 24 Negara Tampil di Piala Asia 2023, Iran, Jepang, Korea Selatan, hingga Timnas Indonesia
Sempat terganggu adanya pandemi Covid-19 dan beberapa masalah komunikasi sempat membuat Shin Tae-yong dalam posisi kurang menguntungkan.
Hanya saja situasi itu mulai berubah saat Shin Tae-yong mulai menularkan magisnya guna melambungkan prestasi Timnas Indonesia.
Ajang Piala AFF 2020 yang menjadi turnamen resmi perdana Shin Tae-yong membesut Timnas Indonesia menyisakan berbagai kenangan manis.
Meskipun masih belum mampu membawa timnya juara, setidaknya ada perkembangan positif Timnas Indonesia yang tengah diregenerasi skuatnya oleh Shin Tae-yong.
Baca juga: Hasil Akhir Timnas Indonesia vs Nepal: Pesta 7 Gol Warnai Langkah Garuda ke Piala Asia 2023
Berbekal kehadiran pemain muda seperti Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, hingga Rachmat Irianto.
Shin Tae-yong berhasil menyulap kekuatan Timnas Indonesia menjadi pasukan muda yang selalu bermain dengan semangat tinggi dan pantang menyerah.
Hasilnya, Timnas Indonesia mampu menjadi finalis turnamen dua tahunan tersebut dengan skuat termudanya.
Setelah Piala AFF, Shin Tae-yong beralih menangani Timnas Indonesia U23 di panggung SEA Games 2022.
Laju Timnas Indonesia U23 memang harus terhenti di babak semifinal, usai dipecundangi Thailand pada fase tersebut.
Beruntung, skuat Garuda Muda berhasil mengamankan status juara ketiga sehingga berhak membawa pulang medali perunggu setelah mengalahkan Malaysia pada laga penentuan tempat ketiga.
Prestasi tersebut memang tidaklah lebih baik daripada edisi SEA Games sebelumnya kala Garuda Muda berhasil menjadi finalis di Vietnam.
Terlepas dari hal itu, perkembangan permainan dan proses yang tengah dijalani Shin Tae-yong tampaknya membuat ia masih dipercaya bisa mengangkat prestasi Garuda.
Terbaru, Shin Tae-yong akhirnya membayar tuntas kepercayaan tersebut dengan membawa Timnas Indonesia melangkah ke babak utama Piala Asia 2023.
Kemenangan tujuh gol tanpa balas melawan Nepal menjadi bukti sentuhan dingin Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Raihan kemenangan telak itu secara tidak langsung membuat Garuda terbang tinggi menembus babak utama Piala Asia setelah 15 tahun lamanya absen.
Percaya proses, seakan menjadi dua kata yang diharapkan oleh para pecinta sepak bola Indonesia dengan kehadiran Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong sendiri dikontrak selama empat tahun dan kontraknya tersebut akan berakhir pada akhir tahun 2023 mendatang jika tidak ada pembaharuan dari pihak federasi.
Layak dinantikan bagaimana magis Shin Tae-yong dalam usahanya membawa Timnas Indonesia berprestasi di masa-masa mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)