News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Presiden 2022

Senjata Baru PSS Sleman di Piala Presiden 2022: Legenda Hidup Persipura Jayapura & Timnas Indonesia

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain PSS Sleman, Boaz Salossa (depan) hendang menendang bola dalam laga Persita Tangerang vs PSS Sleman dalam penyisihan Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (16/6/2022) sore - TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina

TRIBUNNEWS.COM - Boaz Solossa memang tak mencetak gol pada debutnya dalam kemenangan 0-2 PSS Sleman vs Persita Tangerang di Piala Presiden 2022.

Namun, pesona Boaz Solossa di lapangan saat laga PSS Sleman vs Persita Tangerang tak hilang meski sudah berusia 36 tahun.

Legenda Persipura Jayapura itu berhasil tampil agresif dengan berkali kali mengancam gawang Persita dengan visi bermainnya bersama PSS Sleman.

Baca juga: Klasemen Piala Presiden 2022 Grup A: Kemenangan PSS Sleman Buat Persis Solo Ketar-ketir

Boaz tak tampak seperti pemain yang baru bergabung bersama PSS Sleman, ia langsung nyetel dengan gaya bermain Super Elja yang bermain kolektif.

Tiga poin perdana bagi PSS Sleman pun didapat dengan kepala tegak.

Seto jelas bungah dengan penampilan Boaz Solossa di debutnya bersama Super Elja.

Bisa dibilang, hadirnya Boaz di ruang ganti saja dapat membangun mental pemenang PSS Sleman dengan segudang pengalamanya bermain di kompetisi tertinggi Indonesia.

Apa yang telah ia berikan untuk Pesipura Jayapura adalah buktinya.

Boaz adalah mesin pencetak gol ulung Mutiara Hitam, total dirinya sudah mencetak 225 gol dari 359 penampilan bersama Persipura.

Dirinya pun sukses menjadi top skor Liga Indonesia di musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013.

Namun, hal mengejutkan terjadi saat pihak Persipura memutuskan untuk mencoret nama Boaz dalam daftar pemain Mutiara Hitam sebelum digelarnya kompetisi BRI Liga 1.

Masalahnya cukup pelik, pemain yang kerap disapa dengan panggilan Bochi ini dianggap melakukan tindakan indisipliner bersama pemain Persipura lainnya, Yustinus Pae.

“Kami terlalu sayang, terlalu hormat, dan terlalu menghargai mereka, sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap terlalu lemah sama mereka," Tulis rilis Persipura di akun Instagram mereka.

"Kami terus menunggu mereka berubah, banyak pemain muda kita yang jadikan mereka sebagai contoh, tapi hal itu terus berlanjut tidak ada perubahan,"

"Hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka, kami sabar, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” lanjut rilisan Persipura.

Hilangnya Bochi dari dari skuat Peripura untuk mengarungi BRI Liga 1 pun langsung berdampak instan pada performa Mutiara Hitam musim ini.

Mereka terseok-seok di papan bawah, tak ada lagi sosok pemimpin yang mampu membawa Persipura bermain kolektif.

Penyerang Borneo FC, Boaz Salossa melakukan pemanasan di sela-sela babak pertama saat timnya melawan Madura United pada laga pekan ketujuh belas BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/12/2021) malam. Pertandingan tersebut berakhir imbang 2-2 (2-1) berkat gol yang dicetak oleh Kadek Raditya Maheswara (6') dan Slamet Nurcahyo (19') dari Madura United serta Terens Owang Priska Puhiri (21') dan Fransisco Torres (82') dari Borneo FC. Tribunnews/Muhammad Nursina (Tribunnews/Muhammad Nursina)

Sosok kepemimpinan Boaz sebagai seorang kapten juga mempengaruhi mental para pemain Persipura.

Tak ada lagi yang mampu memberi rasa nyaman dan tanggung jawab di ruang ganti ataupun lapangan.

Mental juara yang dibangun sang kapten telah hilang dalam skuat Persipura 2021/2022.

Mereka lebih sering menunduk ketika telah tertinggal, alih-alih membalikkan keadaan justru mereka kebobolan lebih banyak dan tersulut emosi.

Di pertandingan saat menghadapi Persebaya Surabaya adalah yang paling mencolok, saat itu bek Persipura, Israel Wamiau diusir wasit dari lapangan.

Baca juga: Hasil Akhir Persita Tangerang vs PSS Sleman di Piala Presiden: Bermain Kolektif, Super Elja Menang

Kartu merah yang ia terima memang selayaknya diberikan, ia menyerang pemain asing Persebaya, Bruno Moreira dari belakang dan terjadilah perkelahian.

Persipura pun harus bermain dengan 10 orang, dan menerima kekalahan dengan skor telak 3-1 dari tim besutan Aji Santoso tersebut.

Selama diperkuat oleh Boaz, Persipura adalah tim besar dengan mental juara yang sulit untuk dikalahkan.

Persipura menjadi klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik.

Mereka juga menjadi langganan wakil Indonesia untuk berkompetisi di ajang kontinental, baik Liga Champions Asia, ataupun AFC Cup.

Bersama Boaz, Persipura Jayapura merupakan tim dengan torehan gelar liga domestik terbanyak di Indonesia dalam dekade ini.

Terhitung, sejak tahun 2009, Persipura telah menjuarai Liga Indonesia sebanyak tiga kali.

Tiga prestasi tersebut berhasil Persipura raih di tahun 2009, 2011, dan 2013.

Pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa (kiri), memberikan instruksi kepada rekan setimnya saat tampil melawan Bhayangkara FC dalam laga lanjuta Liga 1 di Stadion Patrot Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLASPORT.COM)

Baca juga: Klasemen Piala Presiden 2022 Grup A: Kemenangan PSS Sleman Buat Persis Solo Ketar-ketir

Meski tak menjadi juara di musim-musim setelahnya, Persipura selalu berhasil finish di papan atas klasemen.

Menjadi tim dengan pemain lokal terbanyak, serta penyumbang nama-nama besar untuk Timnas Indonesia, salah satunya Boaz Salossa.

Di kancah kontinental, Persipura Jayapura juga merupakan wakil Indonesia yang paling mentereng.

Boaz pernah membawa Mutiara Hitam melaju sampai babak perempat final AFC Cup di tahun 2011.

Tiga tahun berselang, catatan lebih impresif mampu mereka ukir, Mutiara Hitam berhasil mencapai babak semi final AFC Cup 2014.

Bahkan, Kuwait FC sebagai sang juara bertahan turnamen kasta kedua benua Asia itu berhasil dibantai dengan skor 6-1 oleh superiornya permainan Mutiara Hitam di Stadion Mandala, Jayapura.

Jelas, PSS Sleman mendatangkan Boaz Solossa dengan pertimbangan yang matang.

Usianya memang sudah terbilang uzur, namun mental juara dan ketajaman Boaz tak akan hilang dimakan usia.

Ketajaman Boaz tak hanya ia berikan untuk Persipura Jayapura, namun juga bagi Timnas Indonesia.

Total 13 gol sukses ia sumbangkan untuk Garuda hanya dari 43 pertandingan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini