TRIBUNNEWS.COM - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan tak kunjung melakoni debutnya bersama tim Liga 2 Jepang, Tokyo Verdy.
Sejak direkrut pada 16 Februari 2022, Pratama Arhan belum pernah masuk dalam daftar line up Tokyo Verdy baik di Liga Jepang ataupun domestik.
Juru taktik Tokyo Verdy pun memberi alasan bahwa Arhan masih butuh waktu untuk melakukan proses adaptasi dengan klub.
Baca juga: Degradasi Karier Mantan Pemain Timnas Indonesia Jhonny van Buekering, dari Striker Jadi Satpam Klub
Debut bermain di luar Indonesia dengan usia yang begitu muda memang membuat Arhan butuh banyak waktu untuk beradapsi dengan gaya permainan maupun cuaca di sana.
Yang menjadi pertanyaan adalah, mampukah Pratama Arhan beradaptasi di tim barunya? Dan siapa pesaing Arhan di sektor kiri pertahanan Tokyo Verdy?
Dilansir Transfermarkt, Tokyo Verdy telah memiliki dua pemain yang berposisi sebagai bek kiri.
Kedua pemain tersebut adalah Ren Kato (22 tahun) dan Yuta Narawa (34 tahun).
Nama yang disebutkan pertama akan menjadi pesaing paling berat bagi Arhan untuk memperebutkan posisi utama sebagai bek kiri Tokyo Verdy.
Ren Kato telah bermain sebanyak 14 kali di musim 2022/2023 dan sukses menyumbangkan satu gol.
Baca juga: Althaf & Zanadin Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-19, Pelatih Persis Solo Ingatkan Ini
Melihat performanya sejak musim lalu, Kato memiliki atribut yang sama seperti Arhan, yaitu mengandalkan kecepatan dan umpan crossing yang akurat.
Pergerakannya begitu cair, kemampuannya melakukan penetrasi juga berkali-kali mampu merepotkan pertahanan lawan.
Tak hanya menjadi bek kiri, Kato juga sering dipasang menjadi pemain sayap ketika Tokyo Verdy mengalami kebuntuan.
Namun, kekurangan Kato adalah dalam urusan bertahan, fisiknya tak cukup kuat untuk berduel dengan striker asing J2 League.
Nampaknya itulah yang menjadi alasan Tokyo Verdy memutuskan untuk merekrut Arhan, pemain Timnas Indonesia itu tak hanya spesial dalam urusan menyerang namun juga bertahan.
Ya, nama Pratama Arhan begitu melejit setelah gelaran Piala AFF 2020.
Selain sukses mengantar Timnas Indonesia menjadi runner up, Pratama Arhan juga menyabet penghargaan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF 2020.
Kualitas Pratama Arhan memang apik, ia tak seperti masih berusia 20 tahun, mental bertanding dan kerja kerasnya di lapangan menunjukkan ia adalah pemain yang matang.
Arhan merupakan full back kiri modern yang begitu rajin membantu serangan, kemampuan dribel dan kecepatan yang dimilikinya memudahkannya melakukan fenetrasi dari sisi tepi.
Baca juga: Piala AFF U-19 2022, Wonderkid Persija Alfriyanto Nico Ungkap Pesan Shin Tae-yong Selepas Toulon Cup
Tak hanya itu, Arhan juga memiliki akurasi passing dan crossing yang ciamik, beberapa kali umpannya dari sektor kiri membahayakan pertahanan lawan.
Pemain kelahiran 21 Desember 2021 ini juga menjadi algojo utama bola mati Timnas Indonesia terutama saat corner kick dan lemparan ke dalam.
Ya, satu hal yang paling menarik dari Pratama Arhan adalah kemampuannya dalam mengeksekusi lemparan ke dalam.
Ia mampu melempar bola dari jarak 20 hingga 30 meter, hal tersebut membantu Timnas Indonesia untuk menciptakan skirmish di kotak penalti.
Meski terlihat sepele, hal tersebut begitu vital untuk Indonesia mampu menciptakan gol lewat situasi yang tak terduga.
Juga saat mengalami kebuntuan, lemparan ke dalam Pratama Arhan dapat dijadikan senjata bagi Garuda untuk mencetak gol.
Arhan adalah contoh dari bek kiri modern yang memiliki atribut lengkap, selain kemampuannya membantu serangan Timnas Indonesia.
Kecerdasan dan etos kerjanya dalam bertahan juga patut diberi acungan jempol.
Meski tak berbadan tambun, ia berani untuk berduel fisik, ketika terjatuh, ia akan bangkit dan merembut bola dari lawannya.
Mindset kerja keras yang ditanamkan Shin Tae-yong benar-benar membuat Pratama Arhan menjadi pemain yang berada di level tertinggi di usianya.
Kepercayaan juru taktik asal Korea Selatan itu untuk memberi jam bermain yang banyak bagi Arhan juga membuat penampilannya begitu matang.
Kini, nama Arhan akan selalu menjadi tumpuan di sektor kiri Timnas Indonesia, di usianya yang akan terus bertambah, kerja keras dan pengalaman bermain di klub akan membuatnya semakin berkembang.
(Tribunnews.com/Deivor)