TRIBUNNEWS.COM - Chelsea dan Real Madrid dibuat gigit jadi di bursa transfer musim panas ini.
Pemain idaman Chelsea dan Madrid yakni, Florian Wirtz resmi memperpanjang kontrak bersama klubnya, Bayern Leverkusen.
Dilansir News18, wonderkid usia 18 tahun itu bakal bertahan di Jerman hingga 5 tahun kedepan alias sampai 2027.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris: Man City Selangkah Lagi Rekrut Alumni Barcelona, Chelsea Pinjamkan Kepa
Ya, sejak pertengahan musim lalu, nama Florian Wirtz begitu santer dikabarkan menjadi incaran tim-tim besar eropa.
Dilansir ESPN, Wirtz diminati oleh dua tim elit di daratan Inggris dan Spanyol, yaitu, Chelsea dan Real Madrid.
Juru taktik Chelsea, Thomas Tuchel melihat Wirtz sebagai pemain yang mempesona, Florian Wirtz diyakini menjadi bidikan utama transfer The Blues di bursa transfer musim panas.
Real Madrid pun tak mau kalah, Florentino Perez ingin menjadikan Wirtz sebagai suksesor Luca Modric yang sudah berusia 36 tahun, atributnya dianggap sepadan dengan peraih Ballon d'Or 2018 tersebut.
Namun, Chelsea dan Real Madrid dibikin kecewa, karena sang pemain lebih memilih setia bersama Bayern Leverkusen yang membesarkan namanya.
Padahal, keduanya sempat menyatakan berani untuk membayar harga tinggi yang dipasang Leverkusen untuk gelandangnya itu lantaran penampilannya yang mentereng.
Pengangkat performa Bayer Leverkusen
Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat seorang Florian Wirtz begitu spesial?
Bayer Leverkusen, namanya tak diperhitungkan sama sekali dalam beberapa musim belakangan.
Namun, musim ini, tim yang bermarkas di BayArena tersebut mampu tampil mendobrak, dengan beberapa kali menyulitkan tim papan atas Bundesliga Jerman.
Mereka bertengger di posisi keempat klasemen Bundesliga, dengan torehan 52 angka dari 30 pertandingan.
Bayer Leverkusen pun menjadi tim favorit untuk meraih tiket di kompetisi eropa musim depan.
Yang patut disorot dari Leverkusen adalah lini serang mereka. Sejauh ini, sudah 64 gol yang dicetak, terbaik ketiga di Bundesliga, hanya kalah dari torehan Bayern Munchen dan Borussia Dortmund.
Korban ketajaman lini depan Leverkusen bukan tim sembarangan, tim kuat seperti Borussia Moenchengladbach mereka bantai dengan skor 4-1.
Kemudian ada Borussia Dortmund,pada laga ini Leverkusen sanggup mencetak tiga gol ke gawang Gregor Kobel meski skor akhirnya adalah kekalahan 3–4.
Terakhir, mereka berhasil membantai tim promosi Bundesliga, Arminia Bielefeld dengan skor empat gol tanpa balas.
Bintang muda mereka, Florian Wirtz adalah faktor utama dibalik gemilangnya Leverkusen musim ini.
Pemain asal Jerman itu penyumbang gol dan assist terbanyak bagi tim berjuluk Die Werkself tersebut.
Wonderkid paling berbakat di Eropa
Wirtz kini telah 18 tahun, ia sebetulnya sudah mencuri perhatian sejak musim 2019/2020.
Saat itu, ia melakoni debut Bundesliga pada usia 17 tahun 16 hari, yang sekaligus membuat namanya menjadi debutan termuda ketiga sepanjang sejarah kompetisi Bundesliga.
Dari situ rekor terus bertambah. Pada Juni, Wirtz mencetak satu gol ke gawang Bayern Munchen.
Gol tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol termuda di Bundesliga sepanjang sejarah.
Musim lalu (2020/2021), dia juga mencatat rekor baru sebagai pemain 17 tahun pertama yang sukses mencetak 5 gol.
“Dia (Wirtz) dapat melakukan semuanya. Dia lihai bermain, punya kemampuan teknis mumpuni, punya kecerdasan permainan yang luar biasa, cepat membawa bola dan merupakan pendribel hebat,"
"Jika dia tetap bugar, paling tidak dia akan menyamai level Kai Havertz,” ucap Direktur Akademi FC Koln, Joerg Jakobs.
Itu baru musim lalu, saat usianya masih 17 tahun, pujian setinggi itu sudah dilayangkan kepadanya.
Musim ini, kontribusi Wirtz bagi Bayer Leverkusen lebih mentereng lagi.
Selain karena kemampuannya yang terus berkembang, ia juga mendapat peran yang berbeda ketimbang musim lalu.
Hadirnya Gerardo Seoane di pos pelatih jadi faktor utama.
Dalam skema 4–2–3–1 Seoane, Wirtz ditempatkan sebagai pemain nomor 10. Peran yang biasa dimainkan Kai Havertz saat masih membela Die Werkself.
Posisi natural Wirtz dan Havertz sama-sama gelandang serang, tak heran jika nama Wirtz terus dikaitkan dengan pemain yang sekarang bermain untuk Chelsea tersebut.
Kesamaan mereka tak hanya itu, dua pemain asal Jerman tersebut juga mampu bermain sebagai penyerang sayap.
Wirtz dan Havertz mampu tampil baik dari sisi lapangan dan membuat peluang-peluang berbahaya dari half-space.
Dilansir Fbref, musim ini, dari sepuluh pertandingan yang sudah dijalani Wirtz, ia mencatatkan 12 umpan kunci, 15 umpan ke sepertiga akhir, dan 13 umpan ke kotak penalti.
Sebagai pemain nomor 10, Wirtz juga mampu berperan besar dalam progresi bola Die Werkself, ia menorehkan 82,9 persen umpan sukses.
Peran nomor 10 yang diberikan oleh Seoane membuat Wirtz lebih sering berada di dekat gawang musim ini, ia diberi kebebasan lebih banyak untuk menyerang dan berada di kotak penalti lawan.
Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.
Musim ini, Wirtz jadi pemain dengan kontribusi ofensif tertinggi bagi Leverkusen, berkat torehan 10 gol dan 13 assist dari 29 pertandingan.
Ya, 23 kontribusi gol dari 29 pertandingan dari remaja berusia 18 tahun.
Tak hanya itu, ia juga seorang penggiring bola handal, dia mencatatkan 2.77 dribel sukses per pertandingan, hampir menyamai catatan Leroy Sane di Bayer Munchen musim ini.
Dengan performa seimpresif itu, dapat disimpulkan, Florian Wirtz merupakan wonderkid paling berbakat di eropa musim ini.
Bahkan, di usianya yang baru menginjak 17 tahun musim lalu, ia sudah pernah dipanggil Timnas Jerman untuk melakoni laga uji coba. Ia telah mencatatkan 3 caps untuk Der Panzer.
Catatannya caps pemain berpostur 176 cm sudah dipastikan akan bertambah, dirinya dipanggil ke dalam skuat Timnas Jerman lagi di era kepelatihan Hans Flick.
Wirtz bersama pemain Bayer Munchen, Jamal Musiala menjadi dua pemain paling muda yang dimasukkan Flick ke dalam skuat.
"Saya sangat menyukai Wirtz, diusianya, dia adalah pemain yang matang, dia melakukan pekerjaan yang luar biasa bagusnya untuk Leverkusen," Puji hansi Flick dilansir Footballtransfers.
"Sepak bola beruntung memiliki bakat baru seperti dia, dia adalah aset berharga untuk sepak bola Jerman," Lanjut mantan pelatih Bayer Munchen tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)