Berita Milan, Maldini Diberi Anggaran Belanja Super-Konyol, Rossoneri Melempem di Bursa Transfer
TRIBUNNEWS.COM - Kekhawatiran Paolo Maldini saat proses awal akuisisi AC Milan oleh pemodal baru asal Amerika Serikat, RedBird, menjadi kenyataan.
Saat itu Paolo Maldini mewanti-wanti, Milan harus punya cara baru, bukan sekadar mengandalkan kreativitas dan kejelian memilih pemain dalam membentuk skuad.
Warning Paolo Maldini terhadap management MIlan itu merujuk pada mesti adanya dana yang memadai untuk belanja pemain di bursa transfer pemain musim panas ini.
Baca juga: Maldini Warning Milan, Rossoneri Jadi Medioker Kalau Begini Terus, Ungkap Aksi Kurang Ajar Elliott
Dana belanja yang cukup, kata Paolo Maldini, akan membuat Milan bisa sedikit leluasa merekrut pemain incaran, termasuk nama-nama besar agar Rossoneri bisa bersaing di beberapa kompetisi yang dijalani musim depan.
Utamanya, Milan tidak lagi jadi sekadar penggembira di ajang Liga Champions Eropa.
Namun, belakangan diketahui, RedBird justru memberi jatah belanja pemain yang pas-pasan bagi duo Paolo Maldini dan Ricky Massara pada mercato musim panas ini.
Sebuah hal yang membuat Paolo Maldini kabarnya belum mau menandatangani sodoran kontrak baru dari management baru AC Milan.
RedBird memang memberi jaminan pembaruan kontrak terhadap Paolo Maldini untuk masa kerja dua tahun ke depan.
Hanya, Paolo Maldini ingin Elliott dan Redbird memberi dia dan rekannya Ricky Massara komitmen selama 3 tahun.
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, Elliott Turun Tangan Sambar Dybala ke Milan, Inter Siapkan Rumusan Gaji
Sebuah periode waktu yang mereka nilai cukup berguna untuk menutup proyek dengan target juara Liga Champions.
Hanya, RedBird tidak setuju. Maldini dan Massara ditawari perpanjangan kontrak selama dua tahun dengan opsi untuk musim ketiga.
Proposal kontrak dari CEO RedBird, Gerry Cardinale yang datang pada akhir pekan lalu itu juga menyertai anggaran transfer musim panas yang tersedia untuk Maldini untuk bursa transfer belanja pemain Juni ini.
Calciomercato melaporkan, Maldini dan Massara hanya dijatah sebesar 45 juta euro untuk dibelanjakan musim panas ini dengan kemungkinan menaikkan batas upah pemain sebesar 15-20 persen secara keseluruhan, tidak lebih.
Perlu dicatat, batasan anggaran itu juga termasuk untuk pembaruan kontrak pemain.
Ulasan itu menyebut nilai anggaran yang disediakan buat Maldini dan Massara sangat konyol kecilnya.
Kecilnya anggaran membuat AC Milan, sama seperti Inter, kembali harus mengandalkan kreativitas untuk memperkuat skuad mereka musim depan
Angka anggaran belanja pemainyang rendah dinilai sangat mengecewakan. Sebuah hal yang tidak sebanding dengan kerja baik yang dilakukan Paolo Maldini dan jajarannya dalam tiga tahun terakhir.
Dengan anggaran itu, dana belanja Milan hanya cukup untuk mengangkut Sven Botman dan Renato Sanches.
Keduanya disebut sudah memiliki kesepakatan dengan AC Milan namun belum diformalkan oleh Lille.
Perekrutan Sven Botman dan Renato Sanches akan menyerap seluruh anggaran transfer musim panas yang tersedia untuk Paolo Maldini dan Ricky Massara di AC Milan.
Jika Milan memang mengamankan jasa duo Lille, maka pemain lain harus dipinjamkan atau dibairkan pergi dengan status bebas transfer.
Hal ini membuat Paolo Maldini jelas tidak senang.
Namun laporan menyebut, dia tetap akan menerimanya.
Paolo Maldini disebutkan memiliki keyakinan pada pekerjaannya dan rekannya, Ricky Massara.
Maldini juga memiliki keyakinan pada pelatih Stefano Pioli dan The Wining Skuad yang sukses memenangkan Scudetto.
"Di atas semua itu dia berharap bahwa setelah musim panas pertama, dari penyisipan Gerry Cardinale (yang saat ini sibuk mencoba untuk menemukan uang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelian dan akuisisi Milan) dapat meningkatkan standar investasi (dana belanja) di masa depan," ulas Calciomercato.
Rossoneri Melempem di Bursa Transfer
Minimnya dana yang dimiliki RedBIrd, seperinya menjadi satu di antara sejumlah alasan di balik melempemnya AC Milan di jendela transfer musim panas 2022.
Informasi tambahan, pemilik baru klub, RedBird Capitals, belum juga merampungkan proses akuisisi.
Ketika berita diumumkan bahwa RedBird telah menyetujui untuk membeli AC Milan sebesar 1,2 miliar euro atau sekitar Rp18,6 triliun, para penggemar menyambutnya dengan gembira.
Pasalnya, dengan masuknya RedBird, fan AC Milan telah memimpikan gerakan besar-besaran di bursa transfer untuk menyaingi Paris Saint-Germain, Man City, dan Real Madrid.
Namun, impian yang dicita-citakan oleh fan AC Milan sampai sejauh ini belum terwujud.
Hal tersebut terjadi karena proses pengambilahilan oleh RedBird ternyata belum selesai.
Bahkan, menurut laporan Football Italia, RedBird menerima pinjaman dari pemilik Milan sebelumnya Elliott Management untuk menyelesaikan pengambilalihan.
Keadaan itu akhirnya memengaruhi strategi transfer yang akan dilakukan oleh jawara Liga Italia 2021-2022.
I Rossoneri tidak bisa bergerak aktif di jendela transfer karena kurangnya dana segar.
Dilansir La Gazzetta dello Sport, angka sementara yang dapat dihabiskan AC Milan di bursa transfer musim panas ini adalah sekitar 50 juta euro atau Rp784 miliar saja.
Sebuah angka yang tentunya membuat AC Milan berpikir dua kali untuk membeli pemain incarannya.
Sebut saja Sven Botman dan Renato Sanches, yang harga keduanya jika digabungkan menyentuh angka 58 juta euro atau setara Rp909 miliar.
Di luar itu, RedBird sendiri bukan pemain baru di dunia olahraga, khususnya sepak bola.
Di kompetisi Eropa, RedBird ikut ambil bagian dalam kepemilikan raksasa Liga Inggris, Liverpool.
RedBird bersama Fenway Sports Group (FSG) ikut mengelola Liverpool yang baru saja meraih gelar Piala FA dan Piala Liga Inggris musim ini. (oln/*/BolaSport)