News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Barcelona dan Cara Menghapus Predikat Medioker: Boyong Juru Selamat AC Milan di Bursa Transfer

Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kessie telah melakoni test medis bersama Blaugrana dan dinyatakan dalam kondisi fit untuk membela Barcelona musim depan - Gelandang Pantai Gading AC Milan Franck Kessie bereaksi setelah dia melepaskan bola ke gawang tetapi gol itu dianulir oleh tinjauan VAR selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara Manchester United dan AC Milan di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 11 Maret 2021. Oli SCARFF / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang kesayangan AC Milan, Franck Kessie menjadi pemain pertama yang akan didatangkan Barcelona di bursa transfer musim panas.

Dilansir jurnalis ternama asal Italia, Fabrizio Romano, Kessie telah melakoni test medis bersama Blaugrana dan dinyatakan dalam kondisi fit untuk membela Barcelona musim depan.

Ia akan digaji sebanyak 6,5 juta euro atau sekitar 100 miliar rupiah dalam setahun bersama Blaugarana.

Baca juga: Divock Origi Tetap Tawarkan Beasiswa di Universitas Liverpool Meski Dia Sudah Pindah ke AC Milan

Franck Kessié dari Pantai Gading saat Sierra Leone versus Pantai Gading, Piala Afrika, di Stadion Ahmadou Ahidjo pada 16 Januari 2022. (Foto oleh Ulrik Pedersen/NurPhoto) (Ulrik Pedersen / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Ya, datangnya Kessie semakin membuat kini tengah Barcelona solid, ia adalah tipikal pemain yang dibutuhkan sang juru taktik Barcelona, Xavi Hernandez.

Xavi pernah memberi jawaban menarik saat ditanya soal kebutuhan Barcelona merekrut gelandang bertipikal pekerja keras.

Di sepakbola modern, kebutuhan akan gelandang pengangkut air dengan daya juang dan jelajah tinggi memang laku keras.

Mereka menjadi kunci pemutus serangan lawan di lini tengah, etos kerja mereka dibutuhkan untuk berduel fisik dan memenangkannya.

Namun, Xavi berpendapat bahwa ia tak membutuhkan gelandang seperti itu.

Kessie Sempurna untuk Xavi & Barcelona

Juru taktik berusia 42 tahun tersebut lebih mengutamakan gelandang dengan visi bermain tinggi dan kemampuan passing yang di atas rata-rata.

"Kami telah memiliki barisan gelandang tangguh, kami punya De Jong, Nico, atau bahkan Busquets," Kata Xavi dilansir Marca.

"Tanpa harus bermain keras, mereka adalah gelandang terbaik dalam tugas merebut bola," lanjutnya.

"Dengan gaya bermain kami, saya tidak perlu punya pemain berfisik besar, Anda bisa menganalisis gaya bermain kami," lanjut eks gelandang Barcelona tersebut.

Ya, dari gaya bermain Xavi memang lebih mengutamakan kecerdasan dari pada otot, itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Franck Kessie didatangkan di Camp Nou.

Magis Frank Kessie

Kessie adalah gelandang cerdas yang memiliki visi bermain tinggi, per catatan FBref, ia menjadi pemain AC Milan dengan jumlah operan teringgi di kotak penalti dengan rata-rata 3.34 per pertandingannya.

Ia adalah ball playing midfielder yang menjadi tulang punggung AC Milan selama dua musim ini hingga mampu lolos ke zona Liga Champions dan bersaing meraih scudetto.

Meskipun sering melakukan umpan beresiko, rata-rata passing pemain berusia 25 tahun tersebut cukup apik, yaitu berada di angka 88.54 persen per pertandingannya.

Xavi Hernandez jelas senang bukan main mendapatkan pemain selengkap Franck Kessie.

Pemain asal Pantai Gading itu dapat ia duetkan bersama gelandang Barcelona lainnya yang memiliki atribut mentereng.

Bahkan, Kessie bisa saja menjadi pengganti Sergio Busquets yang sudah berusia 34 tahun di bulan Juli mendatang.

Baca juga: Berita Milan, Renato Sanches Lepas, Wonderkid Argentina dan Junior Frank Kessie Jadi Incaran Baru

Pemain depan Manchester United Inggris Marcus Rashford (tengah) menantang gelandang Pantai Gading AC Milan Franck Kessie (Belakang kiri) dan bek Prancis AC Milan Pierre Kalulu selama pertandingan sepak bola leg kedua babak 16 besar Liga Eropa UEFA antara AC Milan dan Manchester United di stadion San Siro di Milan pada 18 Maret 2021. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Kessie dapat menjadi mentor bagi dua gelandang Barcelona jebolan La Masia yang memiliki potensi besar.

Nico Gonzalez dan Gavi adalah dua nama yang kemingkinan besar akan menjadi kolega sempurna Kessie di lini tengah Barcelona.

Ya, Nico Gonzalez sudah melakoni 33 pertandingan bersama Barcelona musim ini.

Nico terlihat mampu beradaptasi dan memainkan peran yang penting bersama Sergio Busquets, yang jauh lebih berpengalaman.

Ia tak canggung untuk bekerja sama bersama Busquets, justru kehadiran captain kedua Blaugrana tersebut membuat peran Nico di lini tengah lebih cair.

Jika mampu tampil konsisten, dan tak mengalami cedera yang serius, Nico bisa saja dipercaya Xavi untuk selalu tampil reguler di tiap minggunya, ia memiliki potensi yang besar.

Secara karakter permainan, Nico Gonzalez adalah tipe gelandang bertahan modern. Ia cakap dalam hal membagi bola.

Pelatih Barcelona B, Garcia Pimienta sering memainkannya sebagai jangkar selama dalam asuhannya.

Gelandang Barcelona asal Spanyol, Nico Gonzalez melihat bola dalam laga Liga Europa antara FC Barcelona melawan SSC Napoli di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Jumat (18/2/2022) dini hari WIB. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1 (0-1). AFP/JOSEP LAGO (AFP/JOSEP LAGO)

Walaupun pada praktik di lapangan, Nico terkadang berperan sebagai pemain nomor 8.

Kemampuan dalam mencari dan menempati ruang, serta distribusi bolanya yang begitu menonjol membuat ia kerap disamakan dengan Sergio Busquets.

Itu juga menjadi alasan mengapa Barcelona memberikan nomor punggung 28 kepada Nico, angka tersebut adalah nomor punggung pertama Busquets saat membela Blaugrana.

Besar kans Nico untuk berkembang di Barcelona pada musim ini, apalagi ditambah hengkangnya Miralem Pjanic dan Ilaix Moriba ke Besiktas dan RB Leipzig, itu membuat persaingan di lini tengah Blaugrana semakin sedikit.

Praktis, Nico Gonzalez menjadi opsi utama untuk meng-cover Busquets dan Frenkie de Jong di area sentral, bahkan menduetkannya dengan dua pemain senior tersebut.

Lalu, nama lain yang menjadi sorotan adalah penampilan mentereng yang ditunjukkan Gavi untuk Barcelona dan Timnas Spanyol.

Pemain bernama panjang Pablo Martin Paez Gavira ini sebenarnya sudah menarik perhatian saat ia berhasil menembus skuat utama Blaugrana di awal musim.

Pemain berusia 17 tahun itu telah bermain sebanyak 32 pertandingan untuk Barcelona dengan total 2.068 menit dengan sumbangan 2 gol dan 4 assist.

Gavi bermain di posisi gelandang dan digadang-gadang sebagai titisan Andreas Iniesta.

Agresivitas dan kemampuan dribelnya yang mumpuni membuat Gavi digadang-gadang menjadi penerus maestro Barcelona itu.

Di awal-awal kariernya, Gavi bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang tengah.

Namun, berkat visi bermainnya yang di atas rata-rata membuat ia digeser sebagai seorang gelandang.

Perpindahan posisi tersebut menjadi berkah sendiri untuk Gavi, ia dipanggil ke skuat utama Barcelona dan telah melakoni debutnya untuk Timnas Spanyol di usia 17 tahun.

Bek Barcelona Spanyol Gerard Pique dan gelandang Barcelona Spanyol Gavi (atas) merayakan akhir pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Real Madrid CF dan FC Barcelona di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 20 Maret 2022. (Photo by JAVIER SORIANO / AFP) (AFP/JAVIER SORIANO)

Gavi datang sebagai bukti bahwa La Masia belum habis, kepercayaan Enrique memanggilnya ke dalam skuat Timnas Spanyol menjadi bukti ia adalah bakat yang menjanjikan.

"Dia sangatlah berbakat, Gavi mampu mengubah apa yang akan dia lakukan dalam sekian detik, visinya bermainnya sangat baik," puji Franc Antiga, salah satu pelatih La Masia, dilansir Goal International.

"Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini," lanjutnya

Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol. 

Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.

Baca juga: Berebut Richarlison, Chelsea sempat Berupaya Bajak Richarlison Sebelum Ada Kesepakatan Everton-Spurs

Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.

Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League dan Kualifikasi Piala Dunia tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.

Total, ia telah mengemas 5 caps bersama Timnas Spanyol, Enrique tak segan memasang Gavi untuk tampil di laga semi final dan final di turnamen sebesar UEFA Nations League.

Gavi pun mampu menjawab kepercayaan Enrique dengan ciamik, ia tak malu-malu bermain bersama para pemain senior di La Furia Roja.

Gavi menjadi pemain paling potensial untuk Barcelona dan Eropa musim ini, di usia yang baru menginjak 17 tahun, ia mampu menunjukkan kualitas dan mentalitas bermain yang luar biasa.

Hadirnya Franck Kessie jelas akan semakin membuat Gavi dan Nico berkembang.

Atribut dan pengalaman Kessie bermain bersama AC Milan akan ia tularkan kepada dua pemain jebolan La Masia tersebut.

Setelah mendaratkan 3 bintang liga Inggris di sektor depan, kini Barcelona memiliki Franck Kessie yang menjadi tumpuan AC Milan di Liga Italia.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini