TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer musim panas menjadi ajang bagi pemain yang gagal move on untuk kembai ke pelukan mantan timnya, salah satinya Jesse Lingard.
West Ham United santer dikabarkan ingin kembali meminang Jesse Lingard dari pelukan Manchester United.
Setelah tak mendapat kesempatan bermain yang banyak bersama United, Jesse Lingard semakin tak betah berada lama-lama duduk di bangku cadangan Setan Merah.
Baca juga: Galaknya Erik Ten Hag, Pemain Manchester United Diajari Cara Mengumpan di Sesi Latihan
Lingard enggan memperpanjang kontrak bersama Man United, dan memilih untuk mencari rumah baru di bursa transfer musim panas ini.
Dan West Ham United menjadi salah satu tim yang paling serius utuk mendatangkan pria asal inggris itu.
Performa mentereng Lingard di musim lalu saat dipinjam The Hammers menjadi alasan kuat pihak West Ham ngebet untuk kembali mendapatkan jasanya.
Bermain sebagai playmaker bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan.
Sekaligus membawa West Ham bermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya.
Magis Lingard bersama West Ham United
Sebelum Lingard dipinjamkan ke West Ham. Pemain asal Inggris itu belum sekalipun membela United di kompetisi Liga Inggris musim 2020/2021.
Lingard hanya bermain sebanyak tiga kali, yaitu di Piala FA dan Piala Liga.
Sejak kedatangan Bruno Fernandes, juru taktik United saat itu, Ole Gunnar Solskjaer mulai rutin mengaplikasi pakem dasar 4-2-3-1.
Dua slot gelandang serang dan sayap hampir pasti diisi Fernandes dan Marcus Rashford.
Lingard yang bermain di posisi tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan Setan Merah.
Namun di tangan Moyes, Lingard berhasil mendapatkan kepercayaan penuh.
"Lingard adalah pemain bagus, saya mengetahui tipikal dan posisi yan cocok untuk dia," ucap Moyes dilansir dari laman resmi West Ham.
"Saya akan menaruh Lingard dimana saja, sayap kiri, gelandang serang, saya juga akan memainkan dia sebagai striker jika perlu," lanjut Moyes.
Moyes mengetahui kelebihan dan kualitas Lingard yang selama musim tersebut tak dimanfaatkan Ole.
Pria Skotlandia itu memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dinamis, alias tak terpaku kepada posisinya sebagai gelandang serang.
Lingard menjadi pemain yang bergerak bebas, walaupun dipasang menjadi seorang gelandang serang.
Ia bisa berada di kiri untuk mendapatkan bola sekaligus berada di paling depan untuk mencetak gol.
Lingard memang memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian akhirnya sudah terbukti.
Catatan gol dan assist Lingard untuk West Ham membuat Manchester United menahannya untuk dipermanenkan The Hammers.
Sebenarnya, penampilan sebagus itu juga pernah Lingard tunjukan sebelum ini.
Lingard pernah membawa United juara FA Youth 2010/2011, bersama Paul Pogba, Michael Keane, dan Ravel Morrison.
Sementara di laga internasional, Lingard juga sempat membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2018.
Sekaligus mampu menyumbangkan gol untuk membantu The Three Lions membantai Panama dengan skor 6-1 di fase grup.
Kepercayaan yang diberikan oleh Gareth Southgate mampu dijawab Lingard dengan tampil cemerlang dan menjadi pemain terbaik Inggris di kompetisi 4 tahunan itu.
Di musim ini, Lingard kembali berseragam Setan Merah, namun menit bermainnya masih saja sedikit, Rangnick tak menaruh kepercayaan penuh kepadanya.
Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan.
Baca juga: Senyum Bahagia Chelsea, Juventus Tak Kuasa Bendung Hasrat De Ligt Minggat dari Turin
Dikutip dari Transfermarkt, Lingard tampil sebanyak 14 kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 273 menit.
Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajang Liga Inggris.
Meski demikian, ia sebenarnya mampu membuktikan kualitasnya saat diberi kepercayaan.
Apa yang dilakukan Moyes di West Ham untuk Lingard, pernah diterapkan Solskjaer untuk Setan Merah.
Ketika Lingard bermain, ia diberi kebebasan oleh Solskjaer untuk mencari posisi.
Terutama, Lingard diberi kebebasan bergerak di sekitaran kotak penalti lawan.
Gol yang ia ciptakan saat Manchester United berhasil mengalahkan Newcastle United adalah contohnya.
Masuk menggantikan Jadon Sancho, Lingard mendapatkan kesempatan bermain selama 24 menit.
Selama di lapangan, Lingard berhasil membuat serangan Setan Merah lebih variatif.
Solskjaer memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dengan dinamis.
Meski bermain sebagai winger kiri, ia sering berada di tengah untuk menjemput bola, maupun berada di posisi striker saat Cristiano bergerak ke kiri.
Hasilnya pun sempurna, Lingard sukses mencetak gol di menit akhir pertandingan, melalui umpan yang diberikan oleh Paul Pogba.
Ia mencetak gol bukan di posisi winger kiri sebagaimana ia dipasang, kebebasan bergerak yang diberikan oleh Solskjaer membuat Lingard berada di tengah untuk mencetak gol.
Selain dibebaskan bergerak lintas posisi, Lingard diberi kebebasan untuk melepaskan tembakan.
Total, di 63 menit ia bermain bersama Setan Merah, pemain berpostur 175 cm sudah mencatatkan delapan tembakan.
Itu membuat catatan gol Lingard lumayan produktif, saat ini ia telah mencetak dua gol di menit bermain yang begitu sedikit.
Sebenarnya, Lingard sangat layak untuk sekali-kali tampil dari menit awal untuk Manchester United, atau setidaknya ia tetatp diberi menit bermain yang layak meski duduk di bangku cadangan.
Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi menyerangnya juga cukup baik, ia telah membuktikannya saat bermain di West Ham dan di awal musim bersama Setan Merah.
Namun. apapun itu, keputusan sudah dibuat Lingard, kini ia harus mencari rumah baru untuk mengembalikan kepercayaan dirinya serta mendapat menit bermain yang lebih banyak.
West Ham United adalah pelabuhan terbaik bagi Lingard untuk mengembalikan daya magisnya yang sudah lama mati suri di kota Manchester.
(Tribunnews.com/Deivor)