TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL- Joe Gomez, pemain asal Inggris telah diikat dengan kontrak baru bersama Liverpool.
Liverpool bergerak cepat untuk memagari Joe Gomez.
Kendati kontrak Joe Gomez baru berakhir 2024, namun The Reds sudah mengikatnya lagi selama tiga tahun hingga kontraknya rampung 2027 nanti.
Bek sentral berusia 25 tahun ini memang bukan sepenuhnya pilihan utama Juergen Klopp di lini pertahanan Liverpool.
Namun, ia punya kelebihan sebagai pemain versatile alias serba-bisa. Hal itu membuatnya fleksibel dipasang sebagai bek sentral, bek kiri, maupun bek kanan.
Gomez kini telah mencatatkan 142 penampilan untuk Liverpool. Ia turut mengantarkan Liverpool meraih gelar Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
"Ini jelas momen spesial bagi saya dan keluarga saya. Ini salah satu yang saya impikan
sebagai seorang anak dan yang saya tidak menerimanya begitu saja," ujar Gomez di situs Liverpool.
"Ini adalah tempat yang luar biasa. Di mata saya, mungkin salah satu klub terbaik di dunia saat ini. Kesempatan untuk memperpanjang masa bakti saya di sini adalah keputusan yang sungguh mudah dibuat," katanya. (Tribunnews/den)
Darwin Nunez Terbaik di Liga Portugal
Darwin Nunez terpilih jadi pemain terbaik Liga Portugal musim 2021/2022.
Prestasi itu menjadi modal kuat bagi Darwin Nunez untuk mengawali musim dengan Liverpool.
Masih ada yang meragukan Darwin Nunez, mereka yang meragukan itu menilai Darwin tak bisa sepenting Sadio Mane.
Darwin Nunez punya modal luar biasa untuk mengarungi musim pertamanya bersama Liverpool.
Penyerang berusia 23 tahun ini baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik Primeira Liga [Liga Portugal] musim 2021/22.
Bersama Benfica, striker asal Uruguay itu memang tampil fenomenal musim lalu, yang membuat banyak klub elite Eropa terpincut.
Termasuk juga Liverpool yang akhirnya mendapatkannya dengan nilai transfer mencapai 100 juta euro (sekitar Rp1,53 triliun).
Rinciannya adalah, 75 juta euro sebagai mahar kepergian, lalu sisanya sejumlah bonus senilaiĀ 25 juta euro.
Sang bomber pun didapuk sebagai pemain dengan transfer termahal Liverpool sepanjang masa.
Mengalahkan rekor sebelumnya milik Virgil van Dijk yang diboyong dari Southampton pada 2018 senilai 85 juta euro (Rp 1,29 T) dari Southampton.
Musim lalu, Nunez tampil di 28 pertandingan Primeira Liga, di mana dia sukses memberondong 26 kali gawang lawan.
Selain itu, dia juga mencatatkan empat assist untuk rekan setimnya.
Meski Benfica hanya finis di posisi tiga Primeir Liga dengan terpaut 17 poin dari Porto di punck, rekor individu Nunez tak bisa disaingi para penyerang lain.
Catatan 26 golnya itu memperkuat dirinya untuk merebut titel pemain terbaik liga Portugal edisi 2021/22.
Nunez jadi pemain kedua Uruguay dalam sejarah yang mampu merebut penghargaan pribadi ini di liga kasta teratas Portugal, mengikuti jejak mantan bek Reds, Sebastian Coates.
Itu menjadi trofi individu tahunan ketiga yang diraih Nunez.
Sebelumnya, di Liga Primeira ini dia juga meraih pemain terbaik tahun 2021 versi Cosme Damiao Awards, dan juga pemain terbaik 2022 versi CNID.
Pastinya semua itu menjadi modal tambahan bagi Nunez untuk "meledak" bersama Liverpool.
Meski, sejumlah pengamat masih meragukan Nunez untuk bisa menggantikan peran Sadio Mane yang pindah ke Bayern Muenchen.
Di antaranya yang meragukan Nunez adalah mantan pemain Arsenal, Paul Merson.
Dia khawatir, pemain bernomo-punggung 27 ini tak bisa membuat gol-gol penting seperti halnya Mane saat di Liverpool.
"Ini kehilangan besar, sangat besar. Saya khawatir. Bukan untuk Liverpool, sebab mereka punya manajer top, tapi Mane, sebab dia adalah pemain penting," kata Merson dikutip dari Sky Sports.
"Pemain penting, yang mencetak gol penting di laga akbar. Dia tak membuat tiga, empat, atau lima gol dalam kemenangan besar. Dia mencetak gol kemenangan, gol yang membuat tim unggul, atau menyamakan skor," tuturnya.
"Gol-gol itulah yang saya nantikan. Saya tak mencari pemain yang bisa bikin hat-trick, atau empat, lima, dan enam dalam kemenangan 7-1. Dan Darwin Nunez harus terus berusaha seperti Mane," ungkapnya.
Namun, mantan penyerang Liverpool, Robbie Fowler justru melihat Nunez punya kemampuan spesifik yang bisa menjadi solusi untuk persoalan Liverpool beberapa musim terakhir.
Itu adalah kejeliannya melihat celah dan momen untuk melakukan pergerakan ke belakang pertahanan lawan.
Skuat asuhan Juergen Klopp ini kerap kesulitan menghadapi tim-tim yang menumpuk pemain dengan garis pertahanan rendah.
Mereka, katanya, kerap bermain di depan para bek sehingga sulit penetrasi ke kotak penalti.
"Sekarang kami punya Nunez, yang bisa meliuk-liuk melewati para bek lawan. Ini terdengar mudah, padahal sebenarnya hanya penyerang tertentu yang punya skill seperti ini. Tekanan dari Nunez juga bisa membuka ruang bagi penyerang lain untuk masuk," kata Fowler. (Tribunnews/den)