News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

Ayah Bagus Kahfi Sempat Tak Dukung Jadi Pemain Bola, Jual Motorcross untuk Beli Sepatu

Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Striker Bagus Kahfi yang resmi bergabung tim Liga Belanda, FC Utrecht. Bagus Kahfi sempat tak didukung sang ayah untuk jadi pemain bola.

TRIBUNNEWS.COM - Pesepak bola kembar yang dimiliki Indonesia, Bagus Kahfi ternyata sempat tak mendapat dukungan dari sang ayah untuk jadi pemain bola.

Pasalnya Bagus Kahfi mengakui bahwa ayahnya mengenalkan dirinya ke arah otomotif.

Tak hanya Bagus Kahfi, hal serupa sebenarnya juga dialami oleh saudara kembarnya Bagas Kaffa.

Baca juga: Bagas Kahfi Merasa Lebih Tertantang Jika Trio Pemain Inggris Gabung Timnas U-19 Indonesia

Sehingga dari dulu, ayah Bagus Kahfi langsung mengenalkan ke motorcross.

Jadi sejak kecil, ayah Bagus Kahfi selalu mengajarkan untuk menunggangi motorcross.

Setiap ada event motorcross, ayah Bagus selalu diajak untuk menonton.

Untuk bermain bola pun, sebenarnya baik Bagus maupun Bagas tak ada larangan, hanya saja tak ada dukungan dari sang ayah.

"Dulu bapak nggak suport sama sekali. Bapak otomotif, motorscros," ujar Bagus dilansir dari Youtube Vindes.

"Dari TK udah dikasih motorcross, jadi sebelum berangkat ke sekolah latihan motorcross dulu."

Awal Mengenal Bola dari Teman hingga Ayah Luluh

Bagus juga menerangkan bahwa mengenal dunia sepak bola itu justru dari temannya.

Saat itu di kampung, dia diajak oleh temannya untuk ikut SSB (Sekolah Sepak Bola).

Saat itu juga ayah dari Bagas Bagus tak melarang dirinya ikut SSB.

Namun, saat latihan sang ayah tak ingin mengantarkan dan menonton. Justru ibunya lah yang kerap kali mengantar Bagus untuk berlatih.

Penyerang Timnas U-23 Indonesia, Bagus Kahfi, merayakan golnya pada laga ujicoba Tajikistan Vs Timnas U-23 Indonesia, Selasa (19/10/2021). (PSSI.org)

Akan tetapi, setelah Bagus sudah dewasa dan lebih memilik untuk menekuni bola, akhirnya sang ayah menjual motorcross milik Bagas dan Bagus.

Penjualan motorcross itu tujuannya untuk membelikannya sepatu bola.

"Ya kalau misal mau beli sepatu bola, harus ngorbanin motorcross yang udah dibeli itu," terang Bagus.

Secara tidak langsung, itu menandakan bahwa sang ayah sudah mulai luluh dengan mendukung anaknya.

Bahkan, Bagus juga menerangkan sejak saat itu, karena dia masuk final di salah satu turnamen, ayahnya menonton untuk pertama kali.

"Ahirnya support. Ketika ikut turnamen masuk final dan dia (ayah Bagus) baru pertama kali itu nonton," kata Bagus.

Selain itu, Bagus juga menuturkan bahwa sang Ayah pernah berpesan soal sepak bola.

Saat Bagas Bagus masih harus sekolah, namun anaknya sudah menggeluti dunia sepak bola.

Ayahnya menerangkan kalau ingin jadi pemain sepak bola tak perlu nanggung.

"Kamu kalau akademik, ya belajar, tapi kalau main bola ya sekalian aja (menekuni)," tutur Bagas.

Beruntung sejak saat itu baik Bagas maupun Bagus sudah berhasil membuktikan tajinya.

Satu di antaranya berjuang bersama Timnas Indonesia.

Bagus Kahfi bahkan sempat abroad ke luar negeri untuk bergabung dengan klub Belanda, Utrecht.

Sehingga, saat sempat terhalang support itu, pesepak bola kembar itu mampu membuktikan pada ayahnya.

(Tribunnews.com/Niken)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini