Namun Milo pulang ke kandang singa bukan sebagai teman, melainkan lawan.
Artinya, dia pulang ke Malang untuk misi yang jelas, yakni meraih kemenangan bagi Pesut Etam.
"Tapi, sekarang situasinya menjadi tantangan bagi Borneo, saya harus profesional,” kata Milo menambahkan.
Dia menjunjung profesionalisme sebagai insan sepak bola. Artinya, Milo tak ingin larut dalam ikatan yang dimiliki untuk jawara ISL 2009/2010 ini.
Borneo FC sendiri dalam tren menanjak di gelaran Piala Presiden 2022 ini.
Mereka menorehkan tujuh pertandingan tanpa tersentuh kekalahan dalam perjalanan mereka sampai ke partai puncak.
Milo, tentu ingin membayar kepercayaan yang diberikan oleh fan setia Borneo FC lewat prestasi.
Jika Pesut Etam sukses juara Piala Presiden edisi 2022, maka coach Milo menjadi pelatih pertama yang bisa menjuarai turnamen tersebut back to back dengan tim yang berbeda.
(Tribunnews.com/Giri)(TribunJatim/Dya Ayu)