TRIBUNNEWS.COM - Beberapa fakta menarik tersaji di leg kedua Final Piala Presiden 2022 yang mempertemukan Borneo FC vs Arema FC.
Final Piala Presiden 2022 yang digelar dalam dua leg akhirnya menobatkan Arema FC sebagai juara pada Minggu (17/7/2022).
Kepastian Arema FC menjadi juara Piala Presiden 2022 didapat setelah mereka menahan imbang 0-0 Borneo FC di leg kedua yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda.
Arema FC juara Piala Presiden 2022 dengan mengantongi agregat kemenangan 1-0 atas Borneo FC.
Baca juga: Hasil Final Piala Presiden 2022, Arema FC Juara Usai Imbangi Borneo FC 0-0, Singo Edan Hattrick
Agregat tersebut diambil dari hasil leg pertama final Piala Presiden 2022 yang digelar di Stadion Kanjuruhan.
Saat itu, Arema FC menang 1-0 berkat gol tunggal Abel Camara.
Berikut ini beberapa fakta menarik yang tersaji di laga ini.
1. Arema FC Penguasa Kompetisi
Kemenangan Singo Edan pada edisi Piala Presiden 2022 kali ini disambut suka cita oleh mereka.
Pasalnya, tim asuhan Eduardo Almeida ini bertarung sengit dan ketat melawan Borneo FC.
Total, Arema sudah tiga kali menjadi juara turnamen pramusim ini, terhitung sejak Piala Presiden digelar tahun 2015 lalu.
Itu sekaligus membuat mereka sebagai tim terbanyak yang berhasil menjadi juara di ajang ini
Rinciannya, Arema FC pertama kali menjadi juara Piala Presiden pada 2017.
Setelah itu, mereka mengulang hal yang sama pada 2019 dan 2022.
2. Borneo FC Makin Penasaran
Jika Arema pulang dengan senyum lebar, maka lain halnya dengan Borneo FC.
Tim berjuluk Pesut Etam ini belum berhasil menyegel gelar juara Piala Presiden 2022 di hadapan pendukungnya sendiri.
Stefano Lilipaly cs sejatinya sudah berusaha keras di laga ini.
Mereka terus menyerang pertahanan Singo Edan yang kokoh.
Namun apa boleh buat, mereka tak bisa menyarangkan gol dan harus rela kembali kalah di final dari Arema.
Ya, Borneo FC juga pernah mengalami kekalahan dari tim yang sama di final Piala Presiden.
Tepatnya, itu terjadi di final tahun 2017 lalu.
Kala itu, Borneo FC hancur di tangan Arema dengan skor 1-5.
3. Tensi Tinggi
Laga leg kedua ini memang berlangsung seru dan penuh drama.
Namun, duel ketat kedua tim juga tak luput dari tensi tinggi yang menyelimuti.
Beberapa pemain bahkan sampai adu argumen hingga saling dorong.
Selain itu, ada pula beberapa pelanggaran keras yang terjadi dari kedua tim.
Untungnya, laga dapat berlangsung kondusif hingga wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan.
4. Hujan Kartu
Imbas dari tensi tinggi ini, wasit berulang kali memberikan kartu kuning kepada pemain kedua tim.
Total, ada sekira 10 kartu kuning yang didapat pemain di laga ini.
Rinciannya, Arema FC mendapatkan tujuh kartu kuning.
Sedangkan Borneo FC mendapatkan tiga kartu kuning.
(Tribunnews.com/Guruh)