TRIBUNNEWS.COM - Thomas Doll mulai menunjukkan racikan terbaiknya untuk Persija Jakarta jelang bergulirnya BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Di laga persahabatan melawan RANS Nusantara FC, Persija berhasil meraih kemenangan 4-2 dan menampilkan permainan yang atraktif.
Pelatih asal Jerman itu memberi sentuhan 3-5-2 di permainan Persija Jakarta.
Langkah Thomas Doll bermain dengan skema ala Thomas Tuchel itu mampu membuat Persija memiliki kans untuk berkembang.
Selama ini, kebanyakan juru taktik Liga 1 lebih memilih memakai skema 4-3-3 ataupun 4-2-3-1.
Bermain menggunakan tiga bek sejajar membutuhkan skuad yang banyak di barisan bek tengah.
Dan Thomas Doll memiliki tiga bek berlevel Timnas dalam Skuad Persija Jakarta yang ia asuh.
Pun dengan kepercayaannya terhadap pemain muda, di laga uji coba, ia tak segan memasang dua wing back muda untuk mengawal pertahanan Persija di sisi tepi.
Adalah Resky Fandi dan Firza Andika.
Penampilan keduanya pun layak diberi pujian, dengan strategi modern dan peran ganda untuk mengawal pertahanan sekaligus membantu penyerangan.
Resky dan Firza beberapa kali mampu memberi umpan kunci kepada pemain depan Macan Kemayoran dan membantu Hansamu serta Kudela untuk mengamankan gawang Persija dari kebobolan.
Dan yang paling mentereng, bagaimana Thomas Doll mampu memanfaatkan atribut ketiga pemain asing mereka.
Hanno Behrens, Michael Krmencik, dan Ondrej Kudela ketiganya berhasil mencetak gol di laga debutnya bersama Macan Kemayoran.
Baca juga: Persija Jakarta Hancurkan Rans Nusantara 4-2, Thomas Doll Sebut Skuadnya Bakal Kian Dahsyat
Keberhasilan Persija Jakarta merekrut Thomas Doll patut diacungi jempol.
Juru taktik asal Jerman itu kenyang pengalaman baik menjadi pemain ataupun pelatih di negara asalnya.
Bahkan pelatih berusia 56 tahun itu pernah membesut tim sekaliber Borussia Dortmund di musim 2007/2008.
Dirinya pun malang melintang menakhodai tim-tim eropa, sebelum bergabung bersama Persija, ia tercatat menjadi pelatih tim Cyprus, Apoel FC.
Di Persija Jakarta, Thomas Doll ingin memberi sentuhan permainan kolektif, bermain dari belakang dan sebisa mungkin menghindari long ball.
"Ya, style of football saya kami mau aktif, main dari belakang, kami tak selalu main dari long ball," kata Thomas Doll dilansir Tribunnews dari BolaSport.
"Saya cek musim lalu kami banyak long ball."
"Saya pikir kami bisa membuat peluang di depan gawang dengan umpan mendatar."
"Tentu, tim bermain tinggi, main bola chip dengan striker yang cepat ke kotak lawan,"lanjutnya.
Menarik dinanti akan sejauh mana Thomas Doll membawa Macan Kemayoran di kompetisi Liga 1 musim depan.
(Tribunnews.com/Deivor)