Pemain berusia 29 tahun itu mampu menjadi pelayan dan kreator Persija di sepertiga akhir serangan.
Akurasi passing dan visi bermainnya mampu membuat serangan Macan Kemayoran begitu berbahaya meski ia hanya melakukan satu dua kali sentuhan.
Gol debut yang diciptakan Hanno Berens adalah buktinya.
Hanno dan Michael melakukan one two yang memecah fondasi pertahanan RANS Nusantara.
Sang gelandang asal Jerman itu pun mampu mencetak gol dengan tenang lewat sentuhan kaki kanannya.
Dapat dikatakan Hanno adalah versatile di lini tengah.
Bersama klub sebelumnya, Hanso Rostock, Hanno menjadi pemain penting yang dapat dimainkan di segala posisi lini tengah.
Baik menjadi pemain nomor 10, gelandang box to box, hingga bermain sebagai anchor di lini tengah dapat dimainkan Hanno dengan apik.
Baca juga: Thomas Doll Mereparasi Persija: Bermain Atraktif, Replika Taktik Tuchel, Kepercayaan Pemain Muda
Namun, Thomas Doll lebih memilih untuk memerankan Hanno sebagai playmaker yang melayani Michael Krmencik di lini depan.
Dengan skema 3 bek yang ia usung, tugas sebagai gelandang pengangkut air diberikan kepada Syahrian Abimanyu yang memiliki visi dan akurasi passing yang di atas rata-rata.
Dengan begitu aliran bola menuju sepertiga akhir serangan yang menjadi tugas Hanno dan Michael dapat terlaksana.
Lalu yang terakhir, sang stopper, Ondrej Kudela juga tak hanya memberi peran sebagai penjaga pertahanan Persija.
Namun juga menjadi orang pertama yang mengatur serangan Macan Kemayoran.
Kudela adalah ball playing deffender, ia paham betul kapan harus memberi umpan pendek atau umpan lambung guna menjembatani serangan Persija.
Akurasi passing dan ketepatan pengambilan keputusan sang pemain juga berada di level yang tinggi.
Ya, Persija Jakarta begitu beruntung mampu merekrut 3 pemain asing dengan segudang pengalaman bermain di eropa.
Thomas Doll yang memiliki CV mentereng tak akan kesulitan untuk menerapkan pakem tiga beknya guna mengangkat derajat Persija di BRI Liga 1 musim depan.
(Tribunnews.com/Deivor)