"Bermodalkan penampilan fantastis selama tiga tahun di Liga domestik yang membawa Club Brugge ke pentas Eropa, Charles De Ketelaere adalah pemain yang tahu apa artinya menang dan mampu mengontrol tekanan yang datang. Dia mungkin perlu menyesuaikan diri dengan Serie A, tetapi kemampuannya tidak diragukan," ulas Rajath Kumar.
Ulasan itu menyebut, Charles De Ketelaere merupakan seorang penyerang yang memiliki kecerdasan permainannya yang luar biasa.
"Dia punya pemahaman sangat apik tentang membuka ruang dalam menyerang. Kemampuannya untuk tampil di sejumlah posisi memberinya keunggulan atas rekan-rekannya, yang pada akhirnya membuatnya dimainkan sebagai striker untuk Club Brugge musim lalu," tulis analis tersebut.
Ulasan itu menjelaskan, meskipun tidak menjalankan peran konvesional sebagai pemain No 9 (penyerang murni), Charles De Ketelaere membuat 19 kontribusi gol dalam 30 pertandingan, baik saat dia bermain sendiri di depan atau saat bermitra dengan Noa Lang.
"Charles De Ketelaere mencatatkan menit tertinggi keempat di seluruh skuad, hanya absen dua pertandingan di musim ini karena cedera bahu. Prestasi ini luar biasa, karena ia adalah seorang presser yang agresif," tulis ulasan tersebut.
Jika dibandingkan dengan para penyerang yang bermain di kompetisi Eropa di lima liga teratas di benua itu, Charles De Ketelaere merupakan ball pressure yang sangat agresif dengan statsitik 95 persentil untuk pressure 91 persentil untuk tekel per laga 90 menit.
"Terlepas dari kualitas kontrol bola yang apik, Charles De Ketelaere akan bekerja keras untuk memenangkan penguasaan bola di atas lapangan," kata dia.
Pemahaman yang sering keliru soal Charles De Ketelaere adalah dia anggap sebagai ball dribbler. Kenyataannya, dia bermain berlawanan dengan konsep itu.
"Dia tidak terlalu cepat atau luar biasa dalam menggiring bola melewati lawan, berbeda dari pemain sayap lincah Milan, Rafael Leao. Musim lalu, De Ketelaere membuat 2,18 carry progresif per 90 menit dibandingkan dengan 8,76 carry progresif Leao per 90 menit. Dia juga memucat dibandingkan dengan Leao untuk dribel yang diselesaikan (0,91 vs 3,23 per 90 menit),".
Apa yang sangat dia kuasai, adalah memberikan umpan yang bisa menghasilkan gol.
Ya, Charles De Ketelaere berada di area nilai 97 persentil penyerang untuk assist yang diharapkan, mencatat rata-rata 0,29 xA per 90 menit.
Satu hal yang menjadi catatan PR Milan musim lalu adalah kurangnya kreativitas di dalam dan di sekitar kotak penalti. Charles De Ketelaere akan segera menyelesaikan masalah itu untuk Milan.
Dia berada di area nilai 96 persentil penyerang untuk operan progresif per 90 menit, menyiratkan bahwa meskipun berada di ujung formasi permainan (sebagai penyerang), Charles de Ketelaere cenderung lebih memilih mengoper bola baik itu ke jantung pertahan lawan atau melebarkannya ke sayap.
Hal Ini dibuktikan dengan kurangnya kehadiran Charles De Ketelaere di dalam kotak. Dia cuma berada di 25 persentil penyerang untuk sentuhan di area penalti per 90 menit.