News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Berita Milan, Taktik Bunglon Pioli, Charles De Ketelaere dan Yacine Adli Bikin Rossoneri Tak Terbaca

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pemain baru AC Milan, Charles De Ketelaere dan Yacine Adli. Setelah kedatangan Charles De Ketelaere dan Yacine Adli musim panas ini, membuat pelatih AC Milan, Stefano Pioli punya perubahan taktik baru dan menarik yang akan membuat Milan semakin sulit diprediksi.

Berita Milan, Taktik Bunglon Pioli, Charles De Ketelaere dan Yacine Adli Bikin Rossoneri Kian Tak Terbaca

TRIBUNNEWS.COM - Strategi AC Milan dalam pasar transfer (mercato) musim panas 2022 ini sejatinya bisa menunjukkan bagaimana Milan akan memainkan taktik mereka di kompetisi.

MilanNews mengulas, para pemain yang direkrut AC Milan pada bursa transfer ini menunjukkan kalau pelatih AC Milan, Stefano Pioli berniat meningkatkan fluiditas taktis yang dimiliki skuadnya.

Kelenturan taktik ini dianggap sebagai hal wajib yang mesti dimiliki Milan merujuk pada situasi rossoneri yang mesti mempertahankan gelar juara Serie A Liga Italia -dan yang tak kalah penting- juga mesti bisa berbicara di level Eropa, tak cuma jadi penggembira di Liga Champions.

Baca juga: Berita Milan, Tommaso Mancini Merapat, Douglas Luiz Semahal Chukwuemeka, Harga Abdou Diallo Naik

Baca juga: Tweet Fabrizio Romano Bikin Fans Chelsea Bengong, Thomas Tuchel Mau Angkut Bomber Tua Eks-Arsenal

Sejak kedatangannya di Milan, Stefano Pioli telah menggunakan sistem formasi 4-3-3, 4-4-2, 4-2-3-1 dan bahkan berkembang menjadi 4-1-4-1 selama beberapa waktu.

Seperti bunglon, pertandingan menjelang akhir musim lalu, menunjukkan kalau Stefano Pioli selalu mau beradaptasi dalam sistem dan formasi permainan untuk mendapatkan hasil maksimal dari skuadnya.

Setelah kedatangan Charles De Ketelaere dan Yacine Adli musim panas ini, Stefano Pioli diyakini juga memiliki perubahan taktik baru dan menarik.

Kehadiran Charles De Ketelaere dan Yacine Adli dalam skuad Milan dalam racikan Stefano Pioli akan membuat Milan semakin sulit diprediksi.

Baca juga: Junior Messias Bukti Kelihaian Milan Memoles Pemain Uzur dari Batu Alam Menjadi Permata

Misalnya, soal keserbagunaan duo tersebut.

Charles De Ketelaere, si pemain Belgia dapat bermain sebagai No.10 atau di sisi kanan. Sedangkan Yacine Adli, si pemain Prancis dapat bermain sebagai playmaker atau pemain box-to-box.

Keserbagunaan Charles De Ketelaere dan Yacine Adli ini memungkinkan Stefano Pioli melakukan pergantian sistem antara 4-2- 3-1 dan 4-3-3.

Catatan lain dari pergerakan Milan di mercato adalah keberhasilan menggaet Divock Origi.

Striker eks-Liverpool ini juga akan menjadi kunci dalam fluiditas taktik bunglon Stefano Pioli.

Bukan hal baru bagi Divock Origi jika dia bermain di sayap, tetapi mesti digarisbawahi, sang pemain harus terlebih dahulu ke level kebugaran fisik yang mumpubi.

Kesimpulan dari pergerakan Milan di mercato kali ini adalah bertujuan merekrut pemain yang mampu bertukar peran, tugas, dan posisi untuk mempersulit lawan untuk berkembang.

Baca juga: Apa Pentingnya Charles De Ketelaere Bagi AC Milan? Ini Catatan Luar Biasa Si Golden Boy dari Belgia

Yacine Adli Kuat, Bertalenta, dan Serba-Bisa

Penampilan Yacine Adli bersama klub barunya AC Milan (Instagram @Adliyacine)

AC Milan langsung mendapatkan pengganti Franck Kessie saat sang gelandang memilih hengkang ke Barcelona pada bursa transfer musim panas ini.

Sosok pengganti itu adalah Yacine Adli.

Pemain yang direkrut pada musim panas tahun lalu tersebut diputuskan untuk dipinjamkan kembali ke klub lamanya, Bordeaux hingga musim panas 2022.

Pemain asal Prancis berusia 21 tahun tersebut sebelumnya diboyong dalam kesepakatan senilai total € 10 juta.

Awalnya Rossoneri ingin segera membawa pemain talenta Prancis ke Milanello, tetapi sebagai kompromi diputuskan untuk membiarkannya dengan status pinjaman hingga Juni 2022.

Saat di Bordeaux, Yacine Adli tampil mengesankan. Hal yang dibuktikan saat berseragam Milan, setidaknya saat momen pramusim dengan mengukirkan penampilan impresif saat Milan menang 5-0 atas Wolfsberger.

Baca juga: Berita Milan, Cuplikan Gol-Gol Saat Rossoneri Sikat Wolfsberger 5-0, 4 Pemain Fantastis, Yacine MoTM

Yacine Adli berusia 22 tahun itu disebut sebagai sosok yang mampu menjalankan banyak peran dengan baik di lapangan tengah.

Dia bisa menjadi motor tim yang menjadi penghubung lini tengah dengan lini depan.

Selain itu, Adli juga dianggap mampu menjalankan peran lebih agresif dengan mengedepankan fisik untuk menjadi pengganti Franck Kessie.

Yacine Adli juga mampu memainkan peran yang lebih ke depan dengan menjadi gelandang serang yang akan dapat menggantikan peran Brahim Diaz di belakang striker.

Kepala pencari bakat Bordeaux, Yannick Stopyra pernah memberi kesaksian, terlepas dari kualitas teknis yang di atas rata-rata, tipe dan karakter utama pemain berusia 22 tahun itu menjadi hal fundamental dengan kepribadian yang baik.

“Dia adalah pemain yang bagus, yang merupakan hal terpenting bagi saya. Seorang pria dengan kepribadian yang baik, orang yang memberi hormat.

Meski memiliki kemampuan teknis yang di atas rata-rata, Yacine Adli tidak sombong dan merasa lebih unggul daripada yang lain.

“Dia tidak berpikir dia lebih baik daripada yang lain karena bakatnya, tetapi dia selalu berusaha untuk berkembang.

“Dia tidak hanya baik dalam hal teknis. Kita berbicara tentang seorang pemain yang berlari dan bekerja untuk tim.

“Semua karakteristik yang membuatnya diapresiasi oleh pelatih dan rekan satu tim.”

Baca juga: Apa Pentingnya Charles De Ketelaere Bagi AC Milan? Ini Catatan Luar Biasa Si Golden Boy dari Belgia

Charles De Ketelaere Multitalenta Bermental Juara

BERGABUNG AC MILAN- Charles De Ketelaere akhirnya merapat ke kubu San Siro. Gelandang serang dari Belgia, Charles De Ketelaere berusia 21 tahun ini ditebus AC Milan dari Club Brugge. Charles De Ketelaere sepertinya dalam waktu dekat akan jadi pujaan baru para fans AC Milan. (Tangkapan layar Twitter)

Baca juga: Barcelona Lepas Pemain Gaek ke Inggris, Siapkan Rp 1,2 T Incar Bintang Liverpool, Xavi Butuh Pjanic

Pemain rekrutan baru AC Milan, Charles De Ketelaere, memiliki segudang bakat di bidang olahraga. Salah satunya ialah tenis, yang nyaris menjadi pilihan hidupnya jika tak berkarier di sepak bola.

Charles De Ketelaere dikenal sebagai pesepak bola bertalenta yang memiliki fleksibilitas luar biasa di lapangan.

Di Club Brugge, Charles De Ketelaere pernah dimainkan di nyaris semua posisi pada sepertiga lapangan akhir.

Dia melakoni peran sebagai penyerang utama, penyerang bayangan (second striker), penyerang sayap kanan dan kiri, gelandang serang di belakang striker utama (trequartista), gelandang kiri, hingga gelandang sentral.

Mundur sedikit, pemuda berusia 21 tahun itu bahkan pernah pula menjadi bek sayap kiri hingga bek tengah di tim junior Brugge karena didukung postur menjulang (192 cm).

'Keserakahan' bakat Charles De Ketelaere rupanya merambah ke talenta yang dia miliki dalam cabang selain sepak bola.

Oleh pelatihnya di tim junior, Birger Van de Velde, keserakahan ini dimaknai positif karena menandakan CDK bersungguh-sungguh di setiap hal yang digelutinya.

Baca juga: Berita Milan, Tommaso Mancini Merapat, Douglas Luiz Semahal Chukwuemeka, Harga Abdou Diallo Naik

Pemain kelahiran Bruges, 10 Maret 2001, mungkin bisa saja merambah pentas Wimbledon sesuai keinginan sang ibu, Isabelle De Cuyper, karena prestasinya di cabang tenis.

De Ketelaere ialah juara tenis nasional pada usia 10 tahun, dan dikenal sebagai salah satu pemain junior terbaik di Belgia saat itu.

"Mungkin termasuk satu dari peringkat 3-4 terbaik," kata Van de Velde, dikutip BolaSport.com dari Het Laatste Nieuws.

"Charles sangat bagus dalam semua hal. Suatu saat kami mengikuti turnamen, di mana kami bermain sepak bola, bisbol, judo, kubb (semacam permainan lempar), rugbi, handball, dan hoki. Dia yang terbaik dalam segalanya."

"Antara sekolah dan latihan, dia sangat sibuk. Lima-enam hari olahraga per minggu. Mustahil untuk melanjutkannya."

"Di tenis, dia salah satu yang terbaik. Dia berkeliling ke penjuru Belgia untuk tampil di turnamen."

"Namun, saya selalu berpikir, dia memiliki sesuatu yang lebih di sepak bola."

"Jadi, saya berbicara kepada ibunya. Saya membuatnya memahami dengan segala cara bahwa Charles akan mempunyai masa depan (di sepak bola)."

"Dia mendengarkan saya dan itu menjadi titik baliknya," kenang Van de Velde.

Charles De Ketelaere memang sangat menghayati tatkala bermain tenis dahulu.

Baca juga: Transfer Man United, Erik ten Hag Siapkan Kejutan Lamar Bintang Chelsea, Jonathan David Lebih Oke?

Sampai-sampai dia merasa terlalu meresapi hingga emosinya meluap-luap.

"Rasanya lebih terkonfrontasi jika Anda kalah. Berkata kasar, membanting raket," katanya.

"Dalam sepak bola lebih mudah untuk mencari alasan saat sesuatu tidak beres, di tenis semuanya selalu tentang kesalahan Anda sendiri," ujar De Ketelaere dalam sebuah wawancara di HLN.

Sang ibu, Isabelle, awalnya berharap Charles De Ketelaere menjadi atlet tenis dan tampil di pentas sebesar Wimbledon.

Acuannya ialah legenda tenis putri Belgia, Kim Clijsters.

Namun, dia menyadari talenta besar anaknya bakal berkembang lebih pesat di sepak bola.

"Dia menjadi juara nasional, tapi tiba-tiba berkata 'saya tak ingin main tenis lagi'," ucap Isabelle, yang dikenal sangat dekat dengan Charles.

"Jika Anda menyadari (anak) tak lagi merasa senang dengan itu, tak masuk akal untuk tetap memaksanya," imbuh Isabelle.

Keputusan berat, tetapi terbukti benar karena Charles De Ketelaere tak butuh waktu lama mengimplementasikan bakat besarnya menjadi prestasi di sepak bola.

Pada musim panas 2019, pria yang mendalami studi ilmu hukum itu terpilih sebagai 1 dari 7 pemain akademi Club Brugge yang dipromosikan ke tim utama.

Selanjutnya, tahap demi tahap kenaikan karier yang pesat dijalaninya.

Charles De Ketelaere menjadi pahlawan lokal di klub yang diidolakannya dengan total penampilan 120 partai, plus ukiran 3 gelar Liga Belgia secara beruntun.

Sekarang kepindahan menuju klub juara Liga Italia, AC Milan, merupakan satu lagi eskalasi besar dalam kariernya.

Setelah melalui negosiasi alot, AC Milan merekrut CDK seharga total 36 juta euro plus bonus.

Di San Siro, pemain jangkung berambut pirang ini menyetujui kontrak lima tahun dengan upah 2,2 juta euro per musim. (oln/*/bolasport)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini