TRIBUNNEWS.COM - Kegemilangan PSM Makassar di bawah komando pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares menjadi buah bibir.
PSM Makassar baru saja menorehkan sejarah sebagai tim pertama Indonesia yang melaju ke babak Final AFC Cup 2022 zona ASEAN.
Catatan mengkilap tersebut ditorehkan Juku Eja -PSM- setelah mengalahkan Kedah FC pada babak semifinal dengan skor 2-1, Selasa (9/8/2022) di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Baca juga: Belajar dari PSM Makassar, Tak Perlu Skuat Mengkilap untuk Bikin Sulap hingga ke Final Piala AFC
Berbicara Bernardo Tavares, tentu saja memiliki benang merah dengan juru taktik Arema FC, Eduardo Almeida.
Yap, keduanya merupakan pelatih asal Portugal yang sama-sama berkarier di kancah sepak bola Indonesia.
Namun keduanya dalam kondisi yang berbeda. Almeida mendapatkan desakan untuk mundur dari kursi pelatih.
Sedangkan Tavares bak pahlawan yang membawa Juku Eja tampil menawan meski bermaterikan pemain 'B aja'.
Berikut komparasi Mas Al vs Tavares, dua pelatih asal Portugal beda kondisi.
-Bernardo Tavares
Kunci prestasi gemilang PSM tak terlepas dari peran Bernardo Tavares sebagai pelatih.
Juru taktik asal Portugal menciptakan rekor fantastis sebagai pelatih yang baru merumput di Indonesia.
Bernardo sukses membawa tim tertua di Indonesia itu meraih hasil gemilang di AFC Cup 2022 dan BRI Liga 1 2022/2023.
Tercatat, di dua kompetisi itu, PSM belum tersentuh kekalahan. Mereka selalu mendapat hasil yang memuaskan.
Di sisi lain, pelatih asal Portugal itu sukses menorehkan tinta emas bagi tim Ayam Jantan dari Timur itu meski baru kali pertama menukangi tim Tanah Air.
Ternyata keberhasilan PSM lolos ke final Zona ASEAN AFC Cup 2022 menjadi sejarah bagi tim Indonesia di sepak bola Asia.
Pasalnya, PSM Makassar menjadi tim pertama yang lolos ke final Zona ASEAN AFC Cup.
Sebagai informasi, sejak AFC Cup 2017, belum pernah ada tim Indonesia yang mampu melaju hingga babak final Zona ASEAN
-Eduardo Almeida
Ini menjadi musim kedua bagi pelatih yang beken dengan panggilan Mas Al ini dikalangan Aremania.
Namun pada gelaran BRI Liga 1 2022 jelang memasuki pekan keempat, posisi Eduardo Almeida tengah diguncang hebat.
Tiga pekan awal pertandingan BRI Liga 1 2022 menorehkan hasil tak memuaskan bagi Arema FC.
Sekali imbang, sekali kalah dan satu hasil seri membuat Singo Edan saat ini berada di luar 10 besar klasemen BRI Liga 1 2022.
Tak pelak hasil ini membuat Aremania kecewa. Bagaimana tidak,Singo Edan dilabeli Los Galacticosnya Indonesia.
Mereka dihuni deretan pemain kelas wahid, bahkan berlabelkan Timnas Indonesia.
Dengan statistik hasil dari tiga laga pembuka jelas bukan raihan maksimal.
Mas Al dicap sebagai pelatih miskin taktik lantaran permainan monoton yang diterapkan.
Prestasi membawa Singo Edan juara turnamen pramusim Piala Presiden 2022 tak bisa menutupi 'noda' dalam pola permainan besutannya.
Kini, teriakan #AlmeidaOut terus menggema di berbagai media sosial.
Jika dibandingkan, memang Bernarndo Tavares lagi naik daun dibandingkan Mas Al yang nasibnya tengah di ujung tanduk.
(Tribunnews.com/Giri)