TRIBUNNEWS.COM - Hanya butuh waktu dua menit bagi Romelu Lukaku untuk mencetak gol kembali bagi Inter Milan di gelaran Liga Italia.
Bertandang ke markas Lecce, Inter Milan sukses memetik 3 angka berkat kemenangan 1-2 pada Minggu, (14/8/2022) dini hari WIB.
Satu gol pertama Inter Milan sukses diciptakan oleh Romelu Lukaku yang menerima umpan matang dari Matteo Darmian.
Baca juga: Hasil Lecce vs Inter Milan di Liga Italia: Skor 1-2, Gol Kilat Lukaku & Dumfries Jadi Pahlawan
Ketajaman Lukaku memberi harapan bagi Nerazzurri untuk memulangkan kembali gelar Liga Italia yang musim lalu 'dicuri' AC Milan.
Ya, Inter Milan menatap Liga Italia 2022/2023 dengan kepala tegak, pasalnya, striker andalan mereka, Romelu Lukaku telah mereka pulangkan dari Chelsea.
Kenangan manis Lukaku bersama Inter Milan memang membuat sang pemain gagal move on, bahkan sampai memengaruhi performanya.
Romelu Lukaku sempat memberi komentar cukup menohok terkait karirnya bersama The Blues.
Ia mengeluhkan sistem permainan yang diterapkan Thomas Tuchel yang kontribusi golnya untuk Chelsea tak seproduktif kala ia masih berseragam Inter Milan.
"Secara fisik saya baik-baik saja, namun saya tak nyaman dengan situasi di Chelsea," kata Lukaku dilansir Sky Sports.
Seabrek Alasan Lukaku Jeblok di Chelsea tapi Gacor Bersama Inter
Seakan kehilangan tajinya, Romelu Lukaku mengalami paceklik gol di 12 laga Chelsea, baik di kancah domestik maupun kontinental.
Nama Romelu Lukaku tak tercatat di papan skor ketika Chelsea bertanding melawan Tottenham Hotspur, Aston Villa, Manchester City, Juventus, Southampton, Brentford, Malmo, Manchester United, Watford, dan West Ham.
Selama 2 bulan lebih Lukaku tak menyumbangkan satu gol pun untuk The Blues, tiga laga terakhir yang disebutkan di atas adalah pertandingan yang ia jalani setelah mengalami cedera.
Thomas Tuchel pun beralasan bahwa ia masih beradaptasi dengan stiker barunya tersebut, juru taktik asal Jerman itu juga menambahkan bahwa lukaku terlalu banyak dimainkan di musim ini.
ketika harus menjadi juru gedor Chelsea, Lukaku juga menjadi tumpuan Timnas Belgia di lini depan.
Alasan Tuchel memang ada benarnya, namun, jika dilihat dari kualitas Romelu Lukaku, seharusnya ia tak kesulitan dalam urusan merobek jala gawang lawan, performanya di Inter begitu sempurna.
Hal tersebut-lah yang menjadi alasan Chelsea berani mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk memboyongnya, dan Tuchel pun mengakui kualitas strikernya itu.
“Dia (Lukaku) adalah atlet yang fantastis dan pria yang kompetitif sehingga dia ingin memenangkan segala hal," Kata Tuchel dilansir The Guardian.
Lantas, melihat aspek tersebut, beberapa asumsi menyalahkan Thomas Tuchel yang dirasa tak mampu memaksimalkan kemampuan Lukaku, salah satunya Antonio Conte.
"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.
Ya, Lukaku memang dibuat garang oleh Antonio Conte, jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.
Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.
Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.
Itulah yang nampaknya membuat Lukaku begitu nyaman bermain di Inter Milan dan memberi komentar yang membuat Chelsea 'cemburu'.
"Saya selalu bilang bahwa Inter selalu di hati saya, saya tahu saya akan kembali ke Inter, saya harap demikian," tambahnya.
"Saya jatuh cinta dengan Italia, ini adalah waktu yang tepat untuk bicara dan biarkan orang tahu apa yang terjadi," pungkas Lukaku.
Di Inter, Conte menduetkan pemain Lukaku bersama Lautaro Martinez yang lebih dominan berada di lini tengah. Hal tersebut membuat Lukaku bermain lebih fleksibel.
Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.
Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea.
Baca juga: Superioritas Inter Milan, AC Milan & Juventus di Liga Italia Ciptakan Jurang Kesenjangan
Tuchel dengan pakem 3-4-3 dan 3-5-2 andalannya, sering menduetkan Lukaku bersama Werner. Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.
Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk berada lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.
Musim lalu, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan, jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya masih bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.
Kini, sang bomber sudah kembali ke pelukan mantan terindahnya, Inter Milan. Peduli setan dengan penampilan meredupnya di Chelsea, Lukaku kembali menatap ketajaman bersama Barella cs.
Scudetto bisa saja Lukaku hadirkan untuk Nerazzurri seperti yang sudah ia lakukan di musim 2020/2021.
(Tribunnews.com/Deivor)