TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung membutuhkan reparasi alias perbaikan segera dari pelatih anyarnya, Luis Milla.
Penampilan Persib Bandung dalam perburuan gelar juara BRI Liga 2022/2023 jauh dari kata memuaskan.
Meraih dua kemenangan dan empat kekalahan dari enam laga, jelas bukan hasil ciamik untuk tim berstatus runner-up BRI Liga 1 musim lalu.
Manajemen Persib pun bergerak cepat menunjuk Luis Milla untuk menggantikan Robert Alberts yang memilih undur diri.
Baca juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan Ketujuh: Arema FC vs Persija, PSM vs Persib, Live Indosiar
Milla pun langsung menyusun rancangan untuk mengakhiri inkonsistensi performa tim kesayangan Bobotoh ini.
Namun sebelum itu, mantan pemain Real Madrid ini mengajak semua pihak untuk bersatu demi membuat tim asuhannya semakin baik.
“Saya ingin semua berkerja bersama untuk satu tujuan. Untuk mencapai itu, saya, pemain, staf dan tentunya suporter (bobotoh) harus bersama agar tim ini menjadi lebih kuat. Kita harus melangkah bersama,” ujar Milla, dikutip dari laman resmi klub.
Dia juga meminta David da Silva dkk agar merapatkan barisan untuk membuat Persib Bandung solid dan berprestasi.
"Saya datang ke sini untuk melakukan tugas dengan baik. Jadi, saya harap kolaborasi bersama pemain bisa menghasilkan sesuatu sesuai harapan kita semua," jelasnya menambahkan.
Namun bukan perkara yang mudah bagi eks pelatih Timnas Indonesia itu untuk mengembalikan taji Maung Bandung.
Ada tiga masalah pelik dari Persib Bandung yang perlu direparasi Luis Milla.
1. Lini Belakang Maung Bandung Mawut
Persib Bandung mengakhiri BRI Liga 1 musim lalu dengan status tim dengan rasio kebobolan paling minim.
Gawang Pangeran Biru kebobolan 22 kali dari 34 match.
Namun beda halnya dengan musim ini. BRI Liga 1 2022 baru melakoni enam pertandingan, namun gawang Maung tak ubahnya menjadi mangsa empuk bagi tim-tim lawan.
Tercatat, Persib Bandung sudah kebobolan 13 kali, alias lebih dari setengah catatan musim lalu.
Ini menjadi pekerjaan berat untuk Milla.
Jika berkaca materi pemain, pertahanan Maung Bandung tak banyak mengalami perombakan.
Nick Kuipers, Achmad Jufriyanto plus Rachmat Irianto menjadi opsi yang bisa diandalkan.
Akan tetapi penampilan ketiganya jauh dari kata memuaskan.
2. Produktivitas Gol Menukik Tajam
David da Silva, Ezra Walian hingga Ciro Alves merupakan bomber beken yang menghiasi lini depan Persib.
Namun realitanya, Persib Bandung baru mengemas 9 gol.
Produktivitasnya sama dengan RANS Nusantara FC yang menghuni posisi 17.
Ini menjadi tantangan bagi Milla untuk mempertajam finishing touch lini depannya. Persib tergolong tim yang memiliki presentase peluang banyak per pertandingannya.
Namun dengan rasio gol minim ini, menunjukkan ada yang kurang dari penyelesaian akhir Persib.
3. Hindari One Man Show
Yap, sejauh ini David da Silva menjadi tumpuan lini serang Persib.
Dia sudah membukukan enam gol, artinya lebih dari setengah gol Maung Bandung tercipta lewat mantan bomber Persebaya ini.
Tidak ada yang salah jika DDS mampu mencetak banyak gol. Namun hal ini tak serta merta mengandalkan David seorang.
Banyak pemain Persib yang memiliki naluri gol mumpuni namun hingga pekan ke-6 belum unjuk taji.
(Tribunnews.com/Giri)