Casemiro cenderung berperan sebagai gelandang bertahan murni atau tradisional.
Ia tak banyak terlibat dalam penyerangan tim.
Namun perannya akan sangat menonjol sebagai pemutus serangan lawan.
Sebaliknya, Frenkie De Jong memiliki daya tawar lebih besar dari sisi ofensif.
Ia dapat menjadi jembatan kala timnya ingin membangun serangan dari belakang.
Pemain asal Belanda tersebut sudah menunjukkan kemampuannya sebagai gelandang bertahan modern berulang kali.
Baik semasa ia masih di Ajax atau setelah bergabung dengan Barcelona.
Keputusan Erik Ten Hag mendatangkan Casemiro membuatnya tak bisa selalu membangun serangan dari bawah.
Hal ini pula yang menjadi berkah bagi David de Gea.
Kontribusi David de Gea
Di laga melawan Brentford, David de Gea menjadi sasara kritik lantaran tak bisa membaca situasi saat membangun serangan dari belakang.
Ia malah mengarahkan bola kepada Christian Eriksen yang mendapat pressing ketat dari lawan.
Alhasil, Manchester United kebobolan gol-gol mudah dari blunder De Gea tersebut.
Erik Ten Hag langsung bereaksi dengan situasi ini.