TRIBUNNEWS.COM - Teruntuk fan Chelsea jelas harus bersabar menghadapi ironi pahit yang tengah dirasakan tim kesayangannya.
Di saat Chelsea menelan kekalahan, pada saat yang sama mantan strikernya justru tampil luar biasa.
Yap, Chelsea dipaksa bertekuk lutut oleh Southampton pada pekan ke-5 Liga Inggris dengan skor 2-1,Rabu (31/8/2022) di St Mary's Stadium.
Baca juga: Hasil Southampton vs Chelsea di Liga Inggris: The Blues Kalah 2-1, Tuchel Menderita Tanpa Striker
Ini menjadi kekalahan kedua untuk skuat asuhan Thomas Tuchel.
Sebelumnya pada gameweek keempat, Chelsea juga menelan kekalahan telak atas Leeds United tiga gol tanpa balas.
Kekalahan ini kembali menjatuhkan Chelsea yang baru saja bangkit akhir pekan lalu.
The Blues tertahan di peringkat kedelapan klasemen sementara, hanya 2 kemenangan dari 5 pertandingan.
Di malam yang sama, RB Leipzig menggila di Jerman, melumat Teutonia Ottensen dengan skor besar 8-0.
Mantan striker Chelsea, Timo Werner, membungkus hattrick di babak pertama pertandingan tersebut.
Situasi ini bisa disebut ironi, mengingat Werner sengaja dibuang Chelsea karena Thomas Tuchel merasa tidak cocok.
Kini, terbukti Werner masih sangat tajam.
Hebatnya lagi, Werner mengukir hattrick penuh sensasi dalam kurun waktu 24 menit saja, alias rataan 8 menit per gol.
Dari video yang beredar di media sosial, Werner membuktikan kualitasnya sebagai bomber kelas wahid yang bisa memanfaatkan kecepatan dan dikombinasikan dengan pencarian mumpuni.
Ini menjadi kisah yang sama, ketika Romelu Lukaku juga menghasilkan musim fantastis bersama Inter Milan.
Meski hanya berstatus sebagai pemain pinjaman, Lukaku sudah membukukan satu gol dan satu assist untuk Nerazzurri.
Siapa yang menyangka, malam yang sama namun kisah berbeda. Chelsea yang melego Timo Werner pada bursa transfer musim panas ini bak jadi senjata makan tuan.
Mereka menghadapi kenyataan barisan lini serang yang mengalami deadlock.
Tercatat dari lima pertandingan, The Blues baru mengemas enam gol dan kebobolan delapan kali.
Ini menandakan ada yang tak jalan dengan lini serang Chelsea. Pasukan Thomas Tuchel memang tak menerapkan striker nomor 9 murni.
Ini menjadi anomali menarik, ketika Liverpool dan Manchester City berubah dari false nine menjadi memiliki bomber target man. Namun The Blues justru sebaliknya.
Alih-alih menciptakan tren berbeda, klub London ini justru kian terpuruk.
(Tribunnews.com/Giri)