Di atas kertas, El Real bakal melenggang mudah sebagai juara grup. Namun, Ancelotti tak mau jemawan.
Dia menyebut, ketiga tim itu punya potensi mengejutkan, dan punya pengalaman berlaga di level UCL.
Kecuali tentu saja Celtic FC. Klub asal Skotlandia ini telah absen dari penyisihan grup UCL ini sejak musim 2017/18 lalu.
Namun, setelah menjuarai Liga Skotlandia dengan menggeser Ranger musim lalu, mereka kembali ke Eropa dengan potensi siap untuk meledak.
Pelatih Celtic, Ange Postecoglou meminta para pemainnya percaya diri melawan juara bertahan, dan meneruskan impian untuk menjadi tim tak terkalahkan.
The Hoops, julukan Celtic memang sedang menggila di level domestik.
Mereka menyapu bersih enam laga untuk memimpin klasemen sementara dengan 18 poin. Mencetak 27 gol, dan hanya kemasukan dua gol. Ini menjadi sinyal bahaya bagi Madrid.
"Saat kamu punya kesempatan melawan tim besar. Adalah lebih baik untuk menukar jersey dengan pemain idolamu setelah kamu mengalahkan mereka," kata pelatih Postecoglou mewanti-wanti.
Celtic juga punya modal historis cukup membanggakan.
Terakhir kali mereka bertemu Madrid adalah pada perempatfinal European Cup 1979/80 silam.
Saat itu, The Hoops menang 2-0 di kandang, sebelum kalah 3-0 di Madrid. (Tribunnews/den)
Live on
Vidio
Rabu (7/9) Pukul 02.00 WIB
Direct Points
- Ancelotti sebut masa magang Rodrygo berakhir
- Dia menyegel posisi di lini depan Madrid
- Celtic sapu bersih 6 laga domestik di Liga Skotlandia
Rodrygo
21 tahun
174 cm
Gelandang serang (kanan, kiri, sentral)
Brasil
Real Madrid