TRIBUNNEWS.COM - Nama winger Real Madrid, Vinicius Junior menjadi perbincangan hangat di dua musim ini.
Bagaimana tidak, ia mampu menjadi sosok penting bagi Real Madrid untuk meraih trofi sekaliber Liga Spanyol dan Liga Champions.
Setelah mampu menciptakan 22 gol dan 20 assist bersama Real Madrid di musim lalu.
Baca juga: Kemenangan Real Madrid Tercoreng, Vinicius Junior Jadi Korban Rasisme Suporter Atletico Madrid
Musim ini Vinicius Junior kembali menunjukkan magisnya, baru delapan laga, pria asal Brasil itu sukses menciptakan lima gol dan tiga assist.
Vinicius jelas peduli setan dengan rasisme yang ia terima berkat selebrasi bergoyang yang ia lakukan setelah mencatatkan namanya di papan skor.
Ia bakal lebih sering bergoyang di pinggir lapangan untuk berselebrasi berkat ketajamannya di depan gawang,
Nama Vinicius kini bertengger di daftar top skor Liga Spanyol dan bersaing dengan striker sekaliber Robert Lewandowski.
Melejitnya performa Vinicius menjadi sebuah hal yang tak diprediksi, pasalnya pada awal kedatangannya di Los Blancos ia menjadi pecundang yang lebih banyak terpinggirkan.
Vinicius Junior didatangkan Real Madrid dengan mahar 45 juta euro pada transfer musim panas (24/5/2017).
Beban Vinicius
Dengan tujuan, mengisi lubang di sisi kiri yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo.
Pada saat itu, Peraih lima Ballon d'Or tersebut memilih hijrah ke Juventus.
Vinicius mulai menarik perhatian Madrid saat dirinya membela timnas Brasil di Piala Amerika Latin U-17.
Dalam turnamen itu, ia mampu mengemas tujuh gol dan membawa Brasil menjadi juara.
Lalu, ia juga melakoni debutnya bersama tim utama Flamengo pada usia 17 tahun.
Skill olah bola dan kecepatan yang dimikinya membuat ia disamakan dengan Neymar Jr.
Datang di klub sebesar Real Madrid di usia 18 tahun dengan ekspektasi setinggi itu membuat Vinicius terbebani.
Al hasil, karirnya bersama Los Blancos tak berjalan mulus. Dirinya sulit untuk mendapatkan menit bermain di tim utama dan lebih sering dilempar ke tim U-23 Real Madrid.
Karir Vinicus bertambah berat ketika ia mengalami pecah ligamen lutut dan harus absen selama dua bulan.
Ia pun menutup musim 2018/2019 dengan hanya menorehkan 2 gol di Liga Spanyol.
Di musim selanjutnya, Vinicius semakin mendapakan kepercayaan dari pelatih Real Madrid musim itu, Zinedine Zidane.
Dirinya diberi kesempatan bermain sebanyak 38 laga dengan sumbangan 5 gol, sebuah pencapaian yang lumayan untuk pemain seusianya.
Namun, segala kritikan tetap menghampiri pemain yang berposisi di sayap kiri tersebut, ia dianggap pemain tanpa visi dengan terlalu banyak menggiring bola.
Rekan setimnya di Los Blancos, Karim Benzema pun sempat menganggapnya egois.
Karim Benzema terekam sedang berbicara kepada Ferland Mendy soal egoisme Vinicius di Lorong Stadion Borussia Park, Jerman.
"Dia cuma melakukan apa yang dia inginkan, jangan beri dia bola. Dia bermain melawan kita," kata Benzema kepada Mendy dilansir Goal.
Hal tersebut, semakin membuat keraguan dan kritikan terus menghampiri Vinicius, orang-orang semakin membenarkan bahwa ia adalah pemain yang egois.
Di musim tersebut, penyelesaian akhir dan ketahanan tubuh merupakan masalah utama Vinicius.
Urusan menggiring bola dan melewati lawan kualitasnya memang di atas rata-rata, tapi keran golnya masih tersumbat.
Di setiap musim, walaupun rajin dimainkan Zidane, golnya tidak pernah lebih mencapai angka lima.
Melihat hal tersebut, Vinicius pun begitu bernafsu untuk meningkatan performanya, ia melihat sosok Cristiano Ronaldo sebagai motivasi utama.
Motivasi Cristiano Ronaldo
Dalam akun instagramnya, ia memamerkan latihan tambahan yang ia jalani di kediamannya dengan caption:
"125 kali latihan otot inti di hari Minggu, tidak terlalu buruk. terima kasih atas tantangannya!" tulis Vinicius sambil menandai akun Instagram Cristiano Ronaldo.
Ya, dari tahun 2020, Vinicius memang menambah porsi latihannya guna memperkuat otot dan ketahanan tubuhnya agar prima seperti CR7.
Dilansir AS, ia merekrut seorang fisioterapis dan pelatih fisik asal Brasil bernama Thiago Lobo.
Baca juga: Hasil Akhir Atletico vs Real Madrid di Liga Spanyol: Rodrygo Bergoyang, Tuan Rumah Tumbang
Tak hanya melatih fisik pemain berusia 21 tahun tersebut, Lobo juga mengawasi nutrisi yang dikonsumsi oleh Vinicius setiap harinya.
"Saya tidak pernah melakukannya hanya untuk uang, ini merupakan peluang bagi saya untuk membantu pemain dalam urusan kesehatan dan fisik mereka," kata Lobo dilansir AS.
Hasilnya? istimewa. Setelah absen dua bulan karena alami cedera lulut di musim 2018/2019 saat Los Blancos bermain melawan Ajax Amsterdam di Liga Champions, Vinicius tak pernah masuk ruang perawatan lagi.
Ketahanan fisik yang prima membuat penampilan Vinicius semakin garang, ia menjadi sosok winger lincah dan produktif yang begitu merepotkan pertahanan lawan.
(Tribunnews.com/Deivor)