News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Carlo Ancelotti: Pelatih Adaptif yang Mengangkat Derajat Real Madrid

Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain depan Real Madrid Brasil Vinicius Junior (tengah) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara Real Madrid CF dan RCD Mallorca di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 11 September 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Carlo Ancelotti membuat Real Madrid menjadi satu-satunya tim di 5 liga top eropa yang sukses menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.

Baik di Liga Spanyol maupun Liga Champions, Real Madrid selalu sukses memetik tiga angka dari lawan-lawannya.

Jika dikalkulasi, sudah delapan pertandingan yang mampu Los Blancos menangkan di sepanjang musim ini.

Baca juga: Luka Modric Sukses Ukir Rekor Baru di Liga Spanyol saat Real Madrid Melawan Atletico

Pelatih Real Madrid Italia Carlo Ancelotti (kanan) bereaksi selama pertandingan sepak bola leg kedua perempat final Liga Champions UEFA antara Real Madrid CF dan Chelsea FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 12 April 2022. (OSCAR DEL POZO / AFP)

Dilansir ESPN, start tersebut merupakan torehan terbaik Real Madrid sejak 54 tahun silam.

Ya, magis Carlo Ancelotti memang tak henti-hentinya membawa namanya mencatatkan rekor menterengnya.

Sebelumnya, ia mampu membawa Real Madrid menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan Frankfurt di laga final.

Dilansir Marca, atas tambahan satu trofi, nama Carlo Ancelotti tercatat dalam sejarah sebagai pelatih dengan jumlah trofi Piala Super Eropa (4).

Ya, sejak musim lalu, Real Madrid sukses tampil mengesankan bersama juru Carlo Ancelotti.

Sihir Ancelotti sukses mengantar Real Madrid meraih trofi Piala Super Spanyol dan Liga Spanyol meski masih menyisahkan 4 pertandingan.

Di kompetisi Liga Champions pun Real Madrid mampu dibawanya tampil begitu perkasa.

Real Madrid dibawa Ancelotti lolos hingga babak final Liga Champions, usai mampu menyingkirkan Manchester City di babak semi final dengan agregat 6-5.

Pelatih Adaptif tak Berarti Miskin Taktik

Di partai puncak, sentuhannya mampu membawa los blancos pecundangi tim liga inggris lainnya dengan skor tipis satu gol tanpa balas.

Ancelotti pun mampu mengukir rekor sebagai pelatih pertama dalam sejarah yang mampu membawa tim yang diasuhnya menjuarai Liga Champions sebanyak 4 kali. Fantastis!

Ya, Real Madrid memang telah menjalani era baru mereka bersama Carlo Ancelotti.

Setelah rangkaian kesuksesan Real Madrid bersama Zinedine Zidane, pihak klub sepakat untuk menggantikannya dengan sosok baru dengan wajah lama, Carlo Ancelotti.

Juru taktik asal Italia itu pernah menukangi Los Blancos pada musim 2013 hingga 2015 dengan sumbangan empat gelar bergengsi.

Di antaranya, Liga Champions, Piala Dunia Antar Klub, Piala Super UEFA, dan Copa Del Rey.

Tangan dinginnya kembali diuji musim ini, ia didatangkan dengan misi besar untuk memulangkan gelar Liga Champions serta La Liga Spanyol yang dicuri Chelsea dan Atletico Madrid musim lalu.

Dan benar saja, Trofi La Liga telah dipulangkan, satu tiket ke final Liga Champions mampu ia kunci.

Pelatih Real Madrid asal Italia Carlo Ancelotti (kiri) mengucapkan selamat kepada pemain depan Real Madrid Belgia Eden Hazard pada akhir pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions antara Celtic dan Real Madrid, di stadion Celtic Park, di Glasgow, pada 6 September 2022. Real Madrid menang 3 - 0 melawan Celtic. (ANDY BUCHANAN / AFP)

Carlo Ancelotti bukanlah pelatih yang memiliki pakem taktik yang mencolok seperti halnya Pep Guardiola dengan tiki taka-nya dan Jurgen Klopp lewat sistem gegenpressing yang ia usung.

Juru taktik asal Italia itu lebih adaptif, ia merakit strategi sesuai dengan komposisi yang ia miliki.

Bersama Real Madrid, skema 4-3-3 yang ia mainkan tak menghadirkan permainan yang cantik dan kadang malah membosankan.

Yang ia incar hanyalah kemenangan, taktik yang ia usung lebih kepada pemanfaatan atribut pemain.

Contoh yang paling nyata adalah bagaimana ia mampu menggodok potensi Vinicius Junior dan Karim benzema yang menggila di musim lalu.

Pelatih adaptif bukan berarti miskin taktik, justru kecerdasannya dalam beradaptasi dengan kompisisi dan atribut pemain patut mendapat apresiasi tinggi.

Ancelotti adalah pelatih kenyang pengalaman yang mempunya sentuhan ajaib sendiri meski tak menerapkan sepak bola indah.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini