Menangis Diganti, Ramadhan Sananta Bukan Korban Pertama Tangan Besi Shin Tae-yong di Timnas
TRIBUNNEWS.COM - 'Tangan Besi' ala Shin Tae-yong di Timnas Indonesia memakan 'korban' baru.
Adalah pemain debutan timnas Indonesia asal PSM Makassar, Ramadhan Sananta yang merasakan bagaimana kerasnya pelatih asal Korea Selatan menangani Timnas Indonesia.
Ramadhan Samanta bahkan terlihat menangis seusai diganti pelatih Shin Tae-yong.
Baca juga: Fakta PSM Permak Persebaya 3-0, Ramadhan Sananta Brilian, Yakob Sayuri Kirim Sinyal ke Shin Tae-yong
Baca juga: Perbandingan Ranking FIFA Timnas Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia Per Minggu 25 September
Ramadhan Sananta memang menjadi salah satu pemain depan yang mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong untuk bergabung dengan timnas Indonesia.
Ini bahkan menjadi pemanggilan pertama Ramadhan Sananta memperkuat timnas Indonesia.
Pemanggilan itu memang tak lepas dari penampilan apiknya bersama PSM Makassar di Liga 1 2022-2023.
Setelah bergabung dengan timnas Indonesia, Sananta pun melakukan debutnya bersama skuad Garuda lawan Curacao.
Ia dipercaya Shin Tae-yong turun membela timnas Indonesia dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Sosok Yakob Sayuri, Amunisi Baru Shin Tae-yong yang Sukses Gantikan Asnawi di Timnas Indonesia
Sananta melakukan debutnya pada menit ke-75 tepat menggantikan Dimas Drajad.
Akan tetapi, pemain berusia 19 tahun itu tak dimainkan lama dengan Shin Tae-yong.
Meski pada awal-awal Ramadhan Sananta sempat tampil bagus, bahkan ia hampir mencetak gol untuk Indonesia.
Namun, tendangan kerasnya dari luar penalti masih bisa ditangkap oleh kiper Curacao.
Sayangnya, ia tak dimainkan lama oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Sebab pada menit ke-85, Ramadhan Sananta langsung ditarik keluar oleh Shin Tae-yong dan digantikan oleh Muhammad Rafli.
Setelah ditarik ke luar, Ramadhan Sananta yang jalan menuju ke bench terlihat tertunduk dan menangis.
Pemain berusia 19 tahun itu saat duduk langsung terlihat ditenangkan oleh para tim medis yang berada di dekat bench.
Saat duduk, Sananta juga terlihat tertunduk.
Sementara itu, dalam laga ini timnas Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Curacao.
Hasil ini membuat timnas Indonesia tersenyum puas karen mereka mampu mengalahkan tim yang memang peringkatnya di atas Indonesia.
Baca juga: Rapor Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Hingga 2022, Apa yang Berubah dari Skuad Garuda?
Bukan 'Korban' Pertama
Beberapa waktu lalu, Shin Tae-yong acap kali mengatakan bahwa saat ini Timnas Indonesia kekurangan penyerang yang mumpuni.
Ia sudah memanggil beberapa nama penyerang beken di Liga 1 ke skuad timnas, seperti Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Ezra Walian, dan Ilija Spasojevic.
Namun, tak ada satupun yang berhasil membuat dirinya terpukau.
Kini Shin Tae-yong mencoba peruntungan baru dengan memanggil Ramadhan Sananta yang masih berusia 19 tahun untuk masuk ke skuad timnas.
Saat mengikuti pemusatan latihan jelang duel Timnas Indonesia vs Curacao, Shin Tae-yong mengamati bahwa Ramadhan Sananta memiliki potensi sebagai striker berkualitas.
Pelatih asal Korea Selatan itu berpikir bahwa Ramadhan Sananta bisa menyelesaikan masalah lini serang Timnas Indonesia.
Oleh sebab itu, Shin tak segan-segan memanggil pemain kelahiran Kepulauan Riau itu.
"Untuk Sananta, dia juga pemain muda," kata Shin Tae-yong.
"Saya lihat dia dalam latihan dan main dengan baik."
"Saya pikir mungkin saja dia bisa selesaikan masalah striker yang sebelumnya ada. Itu alasannya kenapa saya pilih Sananta," tambahnya.
Akan tetapi, perkiraan Shin Tae-yong tentang kemampuan seorang Ramadhan Sananta tampaknya meleset.
Ramadhan Sananta nyatanya mengalami kekejaman Shin Tae-yong saat menjalani debut di laga Timnas Indonesia melawan Curacao, Sabtu (24/9/2022) malam WIB.
Ia masuk pada menit ke-70 untuk menggantikan Dimas Drajad di laga tersebut.
Namun, Shin Tae-yong kembali menarik keluar Ramadhan Sananta di menit ke-85 untuk digantikan oleh Muhammad Rafli.
Selama bermain, Ramadhan Sananta hanya mampu melesakkan satu tendangan tepat sasaran ke gawang Curacao.
Ia juga sempat membuat Marc Klok kesal akibat salah penempatan posisi, padahal saat itu timnas sedang dalam keadaan menyerang.
Akibat salah penempatan posisi tersebut, bola yang sedang dikuasai oleh Marc Klok pun bisa direbut oleh para pemain Curacao.
Kejadian ini juga menjadikan Ramadhan Sananta sebagai korban ketiga kekejaman tangan besi seorang Shin Tae-yong.
Sebelumnya sudah ada nama Ronaldo Kwateh dan Ezra Walian yang diganjar kebijakan ini.
Ronaldo Kwateh pernah merasakan hal ini saat membela Timnas U-23 Indonesia di ajang SEA Games 2021.
Saat itu Ronaldo Kwateh masuk pada menit ke-61 dan harus kembali ditarik keluar pada menit ke-82.
Sementara Ezra Walian mengalami kejadian ini saat membela timnas di Piala AFF 2020.
Ia masuk menggantikan Dedik Setiawan di babak kedua dan harus ditarik keluar untuk digantikan Hanis Saghara di menit ke-79. (Wila Wildayanti/BolaSport/M Hadi Fathoni/SuperBall)