News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Jadi Pelatih Terbaik Bulan September, Erik Ten Hag Mulai Pulihkan Sihir Manchester United

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Manchester United Erik ten Hag (c) merayakan dengan gelandang Manchester United Casemiro (kiri) dan bek Diogo Dalot setelah pertandingan Liga Inggris antara Southampton dan Manchester United di Stadion St Mary pada Agustus 27, 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Erik Ten Hag dinobatkan sebagai pelatih terbaik Liga Inggris di bulan September mengalahkan Pep Guardiola dan manajer anyar Chelsea, Graham Potter.

Di bulan September, Ten Hag sukses mengantar Manchester United meraih dua kemenangan dari dua laga Liga Inggris.

Dua kemenangan tersebut diraih saat Setan Merah bertandang ke markas Leicester City dan bermain di Old Trafford melawan Arsenal.

Baca juga: Arsenal vs Tottenham Liga Inggris, Conte tak Risau Hadapi Jadwal Gila nan Padat

Manajer Manchester United Belanda Erik ten Hag tersenyum ketika dia pergi setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 4 September 2022. Man Utd memenangkan pertandingan 3-1. (OLI SCARFF / AFP)

Penghargaan pelatih terbaik yang diberikan oleh Liga Inggris mengindikasikan pilihan United untuk merekrutnya bukanlah hal yang salah.

Ya, Manchester United dapat dikatakan sangat beruntung mampu merekrut Erik Ten Hag untuk menjadi manajer mereka di musim depan.

Erik Ten Hag dikontrak hingga tahun 2025 oleh Manchester United dan berkemungkinan Ten Hag akan menjadi pelatih Belanda dengan bayaran tertinggi di Liga Inggris.

Bukan soal gaji Ten Hag yang akan disorot, namun bagaimana CV menterengnya selama menjabat sebagai juru taktik Ajak Amsterdam.

Sebelum melatih Ajax, Ten Hag tak pernah menangani klub mentereng.

Ia sempat berada di kota Munich untuk melatih, tetapi bukan tim inti Bayern Munchen yang ia pegang, melainkan Bayern Munchen II.

Di belanda, tim paling mentereng yang ia tangani selain Ajak Amsterdam hanyalah FC Utrech.

Kesempatan Ten Hag untuk menukangi tim sebesar Ajax Amsterdam juga bukan pure karena prestasi yang ia buat.

Namun karena faktor 'orang dalam'.

Direktur Sepak Bola Ajax, Marc Overmars adalah teman dekat yang pernah bekerja sama di Go Ahead Eagels pada musim 2012/2013.

Saat itu Ten Hag menjabat sebagai manajer sedangkan Overmars merupakan pemegang saham klub.

Overmars paham betul dengan kualitas dan kecerdasan Eric Ten Hag dalam meracik strategi dan membangun tim.

Untuk itu, ia berani menarik Ten Hag ke klub sebesar Ajax dan langsung menjadikannya manajer klub pada musim 2018/2019.

Overmars berharap tinggi kepada Ten Hag untuk menjadikan Ajax sebagai penguasa Liga Belanda setelah lama terpuruk.

Manajer Manchester United Erik ten Hag memberi isyarat di pinggir lapangan selama pertandingan Liga Inggris antara Leicester City dan Manchester United di King Power Stadium pada 1 September 2022. (GEOFF CADDICK / AFP)

Dan benar saja, di musim tersebut, Ten Hag sukses membawa Ajax merengkuh trofi Liga Belanda yang sudah 4 musim lamanya 'dicuri' Feyenoord dan PSV.

Bahkan, pelatih berusia 52 berhasil membawa Ajax Amsterdam melangkah hingga babak semi final Liga Champions.

Tim-tim yang disingkirkan pun bukan sembarang tim.

Real Madrid dan Juventus adalah dua raksasa Eropa yang dipermalukan Ejax pada babak 16 dan 8 besar.

Kekalahan mereka atas Tottenham Hotspur di partai semi final hanyalah faktor kesialan.

Ajax yang tampil luar biasa pada musim tersebut tersingkir lantaran kalah agregat gol tandang dengan Hotspur.

Secara permainan, Ten Hag mengusung sepak bola atraktif yang mengandalkan kolektivitas dan umpan pendek.

Para pundit dan penikmat sepak bola Belanda pun menyebutnya sebagai Total Football 2.0.

Ia seperti Johan Cruyff jilid 2 yang menerapkan sepakbola indah untuk memenangkan pertandingan dan merengkuh trofi.

Sepak bola yang diterapkan Ten Hag adalah tentang penguasaan bola dan pemanfaatan ruang.

Dalam wawancaranya di situs resmi Ajax Amsterdam, Ten Hag menjelaskan bahwa ia menginginkan seluruh pemainnya untuk terlibat dalam proses penyerangan.

"11 pemain saya memiliki pergerakan yang memiliki adil dalam guliran bola," Kata Ten Hag.

"Baik saat memegang ataupun tanpa bola, seluruh pemain terlibat untuk membongkar pertahanan lawan," lanjutnya.

Apa yang dikatakan Ten Hag dapat dibilang sebagai landasan ia dalam menerapkan Sepak Bolanya.

Dilansir FBref, di musim ini saja, Ajax menjadi tim dengan penguasaan boal tertinggi dengan rata-rata 63.11 ball possesion per pertandingannya.

Persentase umpan sukses Ajax pun juga cukup mencolok, yaitu berada di angka 88.12 persen.

Ajax Amsterdam tak hanya mendominasi penguasaan bola, namun juga menciptakan peluang.

Selain itu, Ajak Amsterdam di Liga Belanda musim ini berada di angka 43.12 dengan torehan mencapai 85 gol dari 29 pertandingannya.

Dengan catatan sementereng itu, maka tak heran Ajax berada di posisi teratas Liga Belanda dan berpeluang menjadi juara selama 3 musim beruntun selama era kepelatihan Ten Hag.

Dalam wawancaranya, Ten Hag juga menyebut ia banyak belajar dari Pep Guardiola yang saat itu melatih Bayern Munchen.

Manajer Manchester City asal Spanyol Pep Guardiola menyaksikan pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 6 Maret 2022. (Photo by Oli SCARFF / AFP) (AFP/OLI SCARFF)

Kesempatan melatih Bayern Munchen II dimanfaatkan Ten Hag untuk melihat cara Guardiola membuntuk tim hebat dengan permainan yang indah dan atraktif.

"Saya belajar banyak dari Guardiola, filosofi sepakbola dia luar biasa," kata Ten Hag.

"Apa yang dia lakukan di Barcelona dan Bayern Munchen sensasional, gaya permainannya yang atraktif itu membuatnya memenangkan banyak pertandingan," lanjutnya.

"Struktur seperti itulah yang saya terapkan bersama Ajax Amsterdam selama ini," tambahnya.

Ya, bergabungnya Ten Hag ke Manchester United akan membuat Liga Inggris semakin menarik untuk disaksikan.

Dengan waktu 3 tahun yang diberikan United kepadanya, bukan tidak mungkin Ten Hag dapat menyulap Setan Merah bermain seperti Ajax Amsterdam dan merengkuh banyak trofi.

Sir Alex Ferguson pun mendukung penuh kepelatihan Erik Ten Hag di Manchester United, ia berharap banyak dengan pelatih berkepala pelontos itu.

"Saya berharap dia (Ten Hag) sukses, klub butuh seseorang yang mengontrol tim, dan saya berharap dia bisa melakukannya," kata Ferguson dilansir Mirror.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini