TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing memberikan sanksi kepada Arema FC yaitu pelarangan menjadi tuan rumah sepanjang sisa laga Liga BRI 1 musim 2022/2023 buntut dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022).
“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisia pertandingan kompeitisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah,” ujar Erwin dikutip dari pssi.org.
Selain itu, kata Erwin, Arema FC juga dimungkinkan akan memperoleh sanksi lain buntut dari kerusuhan ini.
“Selain itu sanksi lainnya juga menanti,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan pihaknya bersama dengan tim dari PSSI telah berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
“Itu (kunjungan ke Malang) dilakukan agar saat sidang Komdis annti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema,” jelasnya.
Baca juga: Daftar Korban Kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Meninggal 130 Orang, Luka-luka 191
Sebelumnya, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan FIFA telah meminta laporan terkait kerusuhan yang menewaskan 130 orang ini.
Ia juga mengungkapkan PSSI telah berkomunikasi intens dengan FIFA terkait kerusuhan ini.
“Tadi malam dan pagi, Wakil Sekretaris Jenderal telah komunikasi terus menerus dengan FIFA."
"Bahkan tadi pagi kita sudah menyampaikan laporannya karena ini memang kejadian yang luar biasa,” tuturnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Yunus meminta agar masyarakat menunggu hasil investigasi yang telah dilakukan PSSI, Komdis, dan kepolisian soal tragedi ini.
“Kita tetap akan menunggu hasil investigasi dari PSSI termasuk juga dari pihak kepolisian, apapun hasilnya hari ini kita tidak mungkin menyampaikan secara singkat.”
“Mohon maaf kita akan menunggu sore atau malam ini hasil kunjungan Ketua Umum (PSSI) dan Komite Disiplin yang ada di Malang,” tukasnya.
Baca juga: Surat Balasan LIB & Polres Malang Minta Jadwal Arema vs Persebaya Dimajukan Demi Keamanan
Jokowi Minta Liga 1 BRI Dihentikan Sementara hingga Evaluasi Menyeluruh Rampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 BRI seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC vs Persebaya bertanding pada Sabtu (1/10/2022).
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menewaskan 130 orang ini.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Baca juga: Kenang Momen Tonton Arema di Kanjuruhan, Arie Kriting: Tak Terbayang Tempat yang Sama Ada Tragedi
Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa untuk memantau terkait pelayanan terhadap korban luka akibat kerusuhan ini.
Jokowi berharap tragedi kerusuhan ini menjadi insiden terakhir dalam sepakbola Indonesia.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan