TRIBUNNEWS.COM - Kejadian tak diinginkan muncul selepas duel Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Kericuhan terjadi di dalam dan luar Stadion Kanjuruhan, Malang tak lama setelah wasit mengakhiri laga derbi Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Imbas dari kericuhan tersebut dikabarkan sampai menelan korban jiwa dari berbagai kalangan.
Baca juga: Imbas Kericuhan Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Kompetisi BRI Liga 1 Dihentikan Sepekan
Selain itu, kerusakan infrastruktur juga menjadi hal yang tak terhindarkan.
Menanggapi kericuhan tersebut, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI menyebut Arema FC berpeluang besar mendapatkan sanksi.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing menyebut Singo Edan bisa saja tak diperbolehkan menjadi tuan rumah di sisa kompetisi musim ini.
Tak hanya itu, sanksi lainnya juga sangat berpeluang jatuh kepada tim kebanggaan warga Malang tersebut.
"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini," ungkap Erwin Tobing dikutip dari laman resmi PSSI.
"Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah."
"Selain itu sanksi lainnya juga menanti," sambungnya.
Kompetisi Dihentikan
Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru mengonfirmasi kompetisi BRI Liga 1 akan dihentikan sementara.
Tepatnya, Liga 1 akan berhenti bergulir selama sepekan ke depan.
"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya."
"Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)