News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Suporter Arema Ungkap Detail Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Pasca-Laga Arema vs Persebaya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRAGEDI DI KANJURUHAN - Publik sepakbola nasional, Arema FC dan Aremania berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur pasca-laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) yang membuat ratusan nyawa meninggal.

Ketika peluit pertanda pertandingan berakhir para pemain Arema FC tampak kecewa, dan mereka mendatangi tribune timur untuk meminta maaf pada Suporter.

Di sisi lain, ada satu suporter yang nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa, setelah itu mulai banyak suporter yang masuk ke lapangan.

“Hingga peluit akhir dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya dan harus menerima kekalahan.”

“Pelatih dan manajer tim mendekati tribun Timur dan menunjukan gestur minta maaf ke suporter, Di sisi lain ada 1 suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.”

Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada para pemain Arema FC, terlihat Jhon Alfarizi mencoba memberi pengertian kepada oknum-oknum suporter tersebut.”

“Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.”

“Diikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suporter yang semakin tidak terkendali. Akhirnya pemain digiring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.”

Setelah pemain masuk, supporter semakin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.”

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

“Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, di pentung dengan tongkat panjang, 1 supporter dikeroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya.”

“Tapi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat.”

“Karena semakin banyaknya suporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif, aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suporter yang ada di lapangan

“Silih berganti suporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara.”

“Yang akhirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak"an gas air mata ke arah supporter.”

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema Bakal Disanksi Berat, Netizen: Degradasi! FIFA Bakal Banned Indonesia?

“Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah suporter, di setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini