News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kesaksian Pemain Arema FC, Adam Alis dan Sergio Silva atas Tragedi Kanjuruhan

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesaksian pemain Arema FC, Adam Alis dan Sergio Silva atas Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam. - Sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. - Sedikitnya 127 orang tewas di sebuah stadion sepak bola di Indonesia pada akhir 1 Oktober ketika para penggemar menyerbu lapangan dan polisi merespons dengan gas air mata, yang memicu penyerbuan, kata para pejabat. (Photo by AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Pemain Arema FC, Adam Alis dan Sergio Silva memberikan kesaksian atas Tragedi Kanjuruhan pada sabtu (1/10/2022) malam.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban hingga ratusan jiwa dan mendapat sorotan dunia.

Kondisi keos di Stadion Kanjuruhan tak terelakkan pasca-laga Arema FC vs Persebaya dalam pekan 11 Liga 1 musim 2022/2023.

Penyerang Arema FC, Adam Alis masih terbayang jelas bagaimana kondisi di Stadion Kanjuruhan ketika itu.

Baca juga: Bek Arema FC Cerita Detik-detik Sebelum Rusuh, Tak Yakin Suporter Menyerang hingga Lihat Momen Horor

Suporter yang memenuhi Stadion Kanjuruhan ada yang turun ke lapangan dengan jumlah yang banyak.

Terlibat bentrok dengan pihak keamanan hingga tembakan gas air mata yang menambah parah kondisi di stadion tersebut.

Aremania, sebutan suporter Arema FC yang yang berada turun ke lapangan berusaha mencari pertolongan akibat tembakan gas air mata itu, termasuk ke beberapa pemain Arema FC, dalam laporan BolaSport.

Adam Alis yang ketika itu sedang berada di ruang ganti pemain Arema FC kaget melihat situasi di luar karena kejadiannya begitu cepat.

"Masih teringat di pikiran pemain sampai sekarang," kata Adam Alis, dikutip dari BolaSport.

"Semua melihatnya di dalam ruangan dan suasana begitu mengerikan," bebernya.

Baca juga: Pelatih Arema Javier Roca Menangis Cerita Tragedi Kanjuruhan, Aremania Meninggal di Pelukan Pemain

Ada sekitar 20 Aremania yang dibawa masuk ke dalam ruang ganti pemain.

Kondisi mereka bermacam-macam, ada yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.

Adam Alis terang-terangan menyebutkan, ada Aremania yang meminta air dan oksigen karena perih terkena gas air mata.

Pemain Singo Edan pun langsung memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan mereka.

"Beberapa suporter yang masuk ke ruang pemain dalam kondisi tidak baik-baik saja," ungkap mantan pemain Bhayangkara FC itu.

"Mereka meminta air dan oksigen," katanya.

Baca juga: Kesaksian Striker Arema ke Media Spanyol, Abel Camara Lihat Suporter Meninggal di Ruang Ganti

Hal yang sama juga dirasakan oleh bek Arema FC Sergio Silva.

Bek asal Argentina itu sampai syok mendengar jeritan para suporter Arema FC, Aremania.

Sergio Silva juga menyaksikan darah yang berceceran dan korban yang meninggal dunia.

"Semua orang yang tewas dan terluka di evakuasi. Beberapa orang meninggal di dekat pemandian. Kami juga tahu kerabat salah satu asisten kami meninggal," ujar Sergio Silva, dikutip dari Tribun Jatim.

"Saya hanya bisa menyebutkan skenario mengerikan, kehancuran, perang, mobil polisi terbakar, semuanya rusak, koridor penuh dengan darah, sepatu orang-orang. Tidak ada hubungannya dengan sepak bola," jelasnya.

Usai laga, pemain Persebaya masuk terlebih dulu ke ruang ganti, sementara pemain Arema FC masih bertahan di lapangan dan berniat memberikan penghormatan kepada suporter.

Namun, pada momen itu ada beberapa suporter yang masuk ke lapangan dan suasana menjadi tidak kondusif.

"Kami (berencana) akan berjalan-jalan di sekitar stadion untuk menghormati para suporter. Langkah itu terhenti di tengah lapangan," terang Sergio Silva.

"Kami melihat indikasi beberapa suporter (masuk) ke lapangan. Saya pikir banyak yang datang untuk memberi dukungan dan bukan untuk menyerang, Tetapi lebih baik pergi ke ruang ganti," sambungnya.

Menurut Sergio Silva, pemain Arema FC menghabiskan waktu hingga lima jam di ruang ganti sebelum akhirnya bisa meninggalkan stadion.

"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dijaga dengan meja dan kursi yang menahan pintu," jelasnya.

(Tribunnews.com/Sina, TribunJatim/Elma Gloria Stevani, BolaSport/Mochamad Hary Prasetya).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini