TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pemain Timnas Indonesia yang menjadi anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Kurniawan Dwi Yulianto akan bekerja selama kurang lebih satu bulan sebagai anggota TGIPF untuk mengivestigasi tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa.
Kurniawan Dwi Yulianto adalah legenda hidup Timnas Indonesia yang kini meneruskan kariernya sebagai pelatih sepak bola.
Baca juga: Jokowi Beri Rp50 Juta, Kemensos Rp15 Juta untuk Keluarga Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan
Semasa masih menjadi pesepa kbola, Kurniawan berposisi sebagai striker.
Sudah ada 13 klub yang dibela oleh pria berjuluk Si Kurus itu sepanjang karier sepakbolanya.
Dari 13 klub itu, prestasi paling mentereng yang sukses ia torehkan adalah menjadi juara Liga Indonesia bersama PSM Makassar (1999/2000) dan Persebaya Surabaya (2004).
Sebagai seorang striker, Kurniawan memiliki naluri mencetak gol yang tinggi.
Di musim 1997/1998, Si Kurus keluar sebagai top skor Liga Indonesia.
Berkat ketajamannya di depan gawang, membuat nama Kurniawan menjadi striker andalan Timnas Indonesia di masa 1995 hingga 2005.
Bersama Timnas Indonesia, Si kurus berhasil mengantar Garuda meraih beberapa prestasi.
Diantaranya, Piala Kemerdekaan (2000), runner up Piala AFF (2000, 2004), dan medali perak SEA Games (1997).
Tak hanya itu, catatan golnya bersama Garuda juga terhitung begitu produktif.
Dilansir Transfermarkt, dari 59 caps, Kurniawan sukses mencetak 33 gol.
Torehan gol Kurniawan untuk Timnas Indonesia hanya kalah dari Bambang Pamungkas yang sukses melesatkan 35 gol.
Berkat karier menterengnya semasa bermain, setelah pensiun ia melanjutkan perjalannya di dunia sepakbola sebagai pelatih.
Kurniawan mengawali dunia kepelatihan dengan menjabat sebagai assisten pelatih Borneo FC di tahun 2017.
Kemudian di tahun 2018 hingga 2019, ia dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia senior dan U23.
Hingga akhirnya, setelah kontrak Kurniawan dan Timnas Indonesia berakhir.
Si Kurus meneruskan kariernya sebagai pelatih kepala bersama tim Malaysia, Sabah FA di akhir tahun 2019.
Namun, kariernya bersama Sabah FA hanya bertahan satu musim.
Hanya mampu membawa Sabah FA di papan tengah Liga Malaysia membuat kontrak Kurniawan tak diperpanjang.
Meski begitu bukan berarti kariernya sebagai pelatih berakhir.
Di tahun 2022 hingga sekarang, Kurniawan ditunjuk menjadi asisten pelatih klub kasta kedua Liga Italia, Como 1907.
Biodata Kurniawan Dwi Yulianto:
Nama : Kurniawan Dwi Yulianto
Tanggal Lahir : 13 Juli 1976
Tempat Lahir : Magelang, Jawa Timur
Lisensi Kepelatihan : Lisensi A
Formasi Yang Disukai : 4-3-3 Menyerang
Riwayat Kepelatihan : Asisten Pelatih Borneo FC (2017/2018), Asisten Pelatih timnas Indonesia (2018), Asisten Pelatih timnas Indonesia U-23 (2019), Pelatih Kepala Sabah FC (2019), Asisten Pelatih Como (2021/hingga sekarang).
Klub Yang Pernah Dibela Sebagai pemain : Sampdoria U-19, FC Luzern, Pelita Jaya, PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, Persebaya, Persija Jakarta, Serawak FA, PSS Sleman, Persitara, Persisam, Persela, PSMS Medan, Tangerang W, Pro Titan, Persipon.
(Tribunnews.com/Deivor)