Achsanul Qosasi Desak Semua Pengurus PSSI Mundur, Apa Jawaban Iwan Bule?
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Kanjuruhan yang membuat nyawa ratusan suporter meninggal pasca-laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) membuat kecaman yang meminta PSSI bertanggung jawab, mengemuka.
Satu di antara kritik tegas dilontarkan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi yang mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan jajaranya mundur dari jabatannya.
Hal ini sebagai bentuk tangung jawab induk sepak bola Indonesia atas insiden yang menewaskan 127 suporter.
Baca juga: Soal Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Bisa Lolos Sanksi Berat FIFA?
Baca juga: Viral Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Sebut Hadirin yang Berbahagia di Konpres Tragedi Kanjuruhan
"Mungkin ada yang tak sependapat dengan saya, tapi inilah sikap saya sebagai Club Madura Utd FC atas Tragedi di Kanjuruhan,” tulis Achsanul Qosasi seperti dikutip di akun Twitternya @AchsanulQosasi.
"PSSI wajib bertanggung jawab dan semua pengurusnya harus mundur sebagai respek terhadap korban dan keluarganya," jelasnya.
Lebih lanjut, Achsanul Qosasi juga menentang keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menangguhkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sementara.
Menurut dia, kompetisi harus dihentikan sampai Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) turun tangan.
"Hentikan Kompetisi, sampai ada statement resmi FIFA," kata Achsanul Qosasi.
Pria berusia 56 tahun tersebut juga meminta dibentuk tim evaluasi yang kompeten ketimbang harus PSSI yang campur tangan.
"Tak perlu PSSI membuat tim ini itu. Serahkan saja kepada Kemenpora atau KONI selaku organisasi pemerintah," terang Achsanul Qosasi.
"Libatkan penegak hukum dan FIFA untuk membuat invesitigasi atau langkah yang diperlukan," lanjutnya.
Terakhir, Achsanul Qosasi meminta publik untuk tidak sepenuhnya melontarkan kesalahan kepada panitia pelaksana pertandingan Arema FC vs Persebaya kemarin.
"Jangan melokalisasi kesalahan di Malang bahwa yang salah seolah yang mengurus pertandingan di Malang," ujar AQ.
"Ini keputusan federasi nasional, di bawah kendali PSSI. Tragedi dunia sepak bola. Salam respek sepak bola," katanya.
Baca juga: Seusai Ridwan Kamil, Gibran Juga Sentil Jadwal Malam Liga 1: Wasit-Panpel Nonton Ikatan Cinta Dulu?
Sementara itu, Pemerintah Republik Indonesia telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) untuk melakukan investigasi terhadap kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
TGIPF ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali didapuk sebagai Wakil Ketua TGIPF.
Total ada 13 orang anggota yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mantan pemain, jurnalis, hingga mantan pengurus PSSI berlisensi FIFA.
TGIPF diberikan waktu selama dua minggu sampai paling lama satu bulan untuk mencari duduk perkara tragedi Kanjuruhan.
Hasil dari Investigasi beserta rekomendasi dari TGIPF akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Tanggapan Mochamad Iriawan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, angkat bicara terkait desakan mundur yang mulai disuarakan masyarakat usai tragedi Kanjuruhan.
Nama Mochamad Iriawan memang menjadi sorotan di tengah tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Tragedi mengerikan itu sendiri kini telah merenggut nyawa 125 orang.
Usai kejadian tersebut, masayarakat pun ramai-ramai meminta Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Mochamad Iriawan dianggap menjadi salah satu pihak yang harus bertanggung jawab dibalik kejadian ini.
Desakan mundur kepada Mochamad Iriawan makin menjadi-jadi tatkala dirinya salah ucap di konfrensi pers setelah kejadian.
Sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu membuka konfrensi pers dengan menyebut 'hadirin yang berbahagia'.
Ucapan Iwan Bule itu pun langsung mendapat kecaman dari banyak pihak.
Iwan Bule dinilai tidak punya rasa empati terhadap korban tragedi Kanjuruhan.
Menanggapi hal tersebut, Iwan Bule pun akhirnya angkat bicara.
Iwan Bule tak ingin banyak berkomentar mengenai hal tersebut.
Terkait desakan mundur dari PSSI, Iwan Bule juga tak banyak berkomentar.
Iwan Bule menilai setiap orang bebas untuk menyampaikan pendapatnya.
"Ya (soal) desakan semua orang boleh bicara apa saja," kata Iwan Bule dikutip dari BolaSport.com, Selasa (4/10/2022).
Saat ini PSSI sendiri tengah berusahan melakukan investigasi untuk mengungkap fakta tragedi Kanjuruhan.
Tim yang dibentuk PSSI itu diketuai langsung oleh Iwan Bule.
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak," ujar Iwan Bule.
"Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi."
"Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini."
"Tim sudah bekerja mulai hari ini (Senin)," katanya.
(Ibnu Shiddiq NF/BolaSport/Unggul Tan Ngasorake/BolaNas)