TRIBUNNEWS.COM - Ada tiga alasan yang mendasari Rangers sanggup mengalahkan Liverpool pada matchday ketiga Liga Champions Grup A.
Pertandingan lanjutan Liga Champions antara Liverpool vs Rangers akan berlangsung di Stadion Anfield, Rabu (5/10/2022) pukul 02.00 WIB.
Di atas kertas, Liverpool sedikit lebih diunggulkan untuk memetik poin penuh.
Baca juga: Liverpool Vs Rangers - Untuk Menang dari The Reds, Rangers Butuh Keajaiban, Begini Kata Michael Owen
Apalagi jika menilik tabel klasemen Grup A Liga Champions, The Reds berada di posisi yang lebih baik.
Skuat asuhan Jurgen Klopp menduduki tangga kedua dengan mengemas tiga poin. Hasil dari sekali menang dan satu kali menelan kekalahan.
Sedangkan Rangers dalam lawatannya ke Kota Merseyside kali ini mengincar tiga poin perdana di Liga Champions 2022/2023.
Maklum, dari dua laga yang telah dilakoni, Ryan Kent dkk sekalipun belum memetik kemenangan. Imbasnya, klub asal Skotlandia ini duduk di posisi juru kunci klasemen dengan koleksi nirpoin.
Meski demikian, ada tiga alasan yang mendasari Rangers asuhan Giovanni van Bronckhorst ini sanggup menjinakkan Liverpool di kandangnya.
1. Titik Lemah Trent Alexander-Arnold
Berbicara soal fullbek terbaik dunia dengan kualitas menyerang mumpuni, maka Trent Alexander-Arnold adalah jawaban yang tepat.
Fullbek kanan andalan Liverpool ini tak hanya piawai dalam mengkreasikan assist.
Namun dia menyuguhkan atribut nyata untuk membantu mencetak gol.
Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti kerapkali berujung gol untuk The Reds.
Namun jika disinggung soal defens alias bertahan, maka pemain jebolan akademi Liverpool ini bukanlah yang terbaik.
Dia bahkan di sebut-sebut sebagai titik lemah permainan Liverpool.
'Malasnya' dalam transisi turun membantu pertahanan menjadikan Alexander-Arnold panen sorotan negatif.
Ujungnya, dia kehilangan tempat di skuat Timnas Inggris asuhan Gareth Southgate.
Meski memiliki kecepatan mumpuni, Arnold kerapkali kedodoran ketika tim lawan melakukan serangan balik.
Ini bisa menjadi senjata yang diandalkan Rangers ketika menghadapi Liverpool.
2. Liverpool Berada di Fase 3L
Liverpool tengah berada dalam kondisi 3L, yakni lemas, lesu, dan lelah. Begitulah anggapan yang dilontarkan oleh mantan penggawa Timnas Inggris, Alan Shearer, dikutip dari laman Express.
"Liverpool terlihat lemas, lesu dan letih. Ini bukan sebuah kebetulan karena di musim ini serang terjadi (bagi Liverpool)," ujarnya menambahkan.
Satu yang paling mencolok adalah ketika Liverpool ditahan imbang Brighthon (3-3) pada gelaran Liga Inggris akhir pekan lalu. Sialnya lagi, laga itu berlangsung di depan pendukungnya sendiri.
3. Memblenya Penampilan Mohamed Salah
Penampilan Mohamed Salah sebagai tukang gedor andalan Liverpool mengalami penurunan drastis.
Dia telah menghasilkan empat gol dan empat assist, meskipun dia belum mencetak gol dalam lima pertandingan terakhir The Reds di Liga Inggris.
Salah membutuhkan waktu untuk merenung, bahkan tak sedikit yang menyarankan agar Jurgen Klopp mengistirahatkan eks AS Roma tersebut di bench cadangan.
Sebagai gantinya, Klopp memiliki Roberto Firmino, Digo Jota maupun Luis Diaz sebagai deputinya.
(Tribunnews.com/Giri).