Sugeng membuka kantung mayat satu per satu.
"Semua jenazah tidak ada identitas," tuturnya.
Menurutnya, banyak korban berusia antara 8-12 tahun di RS Wava Husada," katanya.
Rata-rata wajah jenazah seperti hangus kena minyak panas.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Komisi X: Harus Ada yang Bertanggung Jawab, Jangan Hanya Minta Maaf
Karena tidak menemukan anaknya, Sugeng minta bantuan beberapa anggota keluarganya.
Saudaranya menemukan Risky sedang dirawat di IGD RSSA.
"Barang bawaannya tidak ada. HP dan dua STNK hilang," celetuknya.
Sugeng berharap kepolisian serius mengungkap penyebab tragedi Arema vs Persebaya.
"Tembakan gas air mata itu harus diusut. Itu yang harus diselidiki. Teman anak saya juga terganggu pernafasan," teraangnya.
Korban tragedi Arema Vs Persebaya yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang ini diketahui telah bertambah menjadi 131 orang.
Informasi terbaru terkait daftar nama korban Arema Vs Persebaya ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo.
Jumlah tersebut didapat atas hasil verifikasi yang dilakukan Dinkes Kabupaten Malang.
"Benar. Berdasarkan verifikasi kami saat ini berjumlah 131 orang korban tewas. Jumlah tersebut kami pastikan juga mengacu jenazah yang sudah dibawa pulang oleh keluarga," ujar Wiyanto ketika dikonfirmasi.
Wiyanto menambahkan, pihaknya terus melakukan sinkronisasi data dengan seluruh rumah sakit di Malang Raya yang menangani jenazah Tragedi Stadion Kanjuruhan.