Kenapa Gol Palestina dari Penalti ke Gawang Timnas U-17 Indonesia Dianulir Wasit? Ini Penjelasannya
TRIBUNNEWS.COM - Wasit menganulir gol Timnas U-17 Palestina ke gawang Timnas U-17 Indonesia pada laga matchday ketiga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2022 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/10/2022) malam WIB.
Kejadian itu terjadi satu menit setelah Timnas U-17 Indonesia menambah keunggulan menjadi 2-0 berkat gol Habil Abdillah di menit ke-50.
Baca juga: Timnas U-17 Indonesia vs Palestina: Habil Cetak Gol Jarak Jauh, Wasit Tak Sahkan Penalti, Skor 2-0
Mendapat bola dari sisi flank, Habil Abdillah melepaskan tendangan yang langsung meluncur ke gawang Palestina.
Semenit berselang, Palestina mendapat penalti setelah pemain Timnas U-17 Indonesia melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Penalti diambil Husam Alshaer. Bola tendangannya membentur mistar.
Husam Alshaer bisa menuntaskan bola rebound menjadi gol, namun wasit melihat ada pelanggaran.
Gol dianulir wasit. Skor tetap 2-0.
Apa yang membuat gol Palestina dianulir wasit?
Rupanya aturan baru soal penalti tidak membenarkan pemain penendang penalti menyentuh bola dua kali dari hasil tendangannya.
"Penendang tidak boleh menyentuh bola hasil tendangannya jika belum menyentuh pemain lain," begitu bunyi aturan ditetapkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Bola hasil tendangan penalti Husam Alshaer memang langsung membentur mistar tanpa bisa disentuh/ditepis kiper Timnas U-17 Indonesia, Andrika Fathir Rachman.
Bola rebound seusai membentur mistar langsung ditendang lagi oleh Husam Alshaer yang artinya sang pemain dua kali menyentuh bola tanpa sentuhan pemain lain.
Bola Tampak Sudah Lewati Garis Gawang
Persoalan lain, keputusan wasit itu juga menjadi kontroversial lantaran hasil tendangan pertama Husam Alshaer, dari tayangan ulang, tampak bola sudah bergulir di belakang garis gawang, gol.
Tetapi rupanya, wasit tidak melihat itu. Tak ada VAR di pertandingan ini.
Berikut Aturan tendangan penalti dalam sepak bola Regulasi mengenai pelaksanaan tendangan penalti dalam permainan sepak bola ditetapkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), sebagai berikut:
* Bola harus berada di titik penalti. Jarak antara titik penalti dengan gawang yaitu 11 meter.
* Tiang, mistar, dan jaring gawang tidak boleh bergeser atau bergerak ketika tendangan penalti diambil Wasit harus secara jelas memastikan pemain yang akan menendang penalti.
* Penjaga gawang harus tetap berada di garis gawang serta dan di antara tiang gawang saat menghadapi tendangan penalti.
* Penjaga gawang tidak boleh menyentuh tiang, mistar, dan jaring gawang sebelum tendangan dilakukan.
* Ketika bola ditendang, salah satu kaki penjaga gawang harus tetap berada di garis gawang atau sejajar.
* Tendangan penalti harus dilakukan setelah wasit memberi isyarat melalui peluit.
* Penendang harus mengarahkan bola ke depan (maju) Penendang tidak boleh menyentuh bola hasil tendangannya jika belum menyentuh pemain lain
* Bola dianggap berjalan dalam permainan apabila telah ditendang dan bergerak ke depan dari titik penalti.
* Tendangan penalti dianggap selesai dilakukan jika bola berhenti bergerak, keluar wilayah permainan, masukke gawang, atau berdasar keputusan wasit telah terjadi pelanggaran.
* Pemain dari kedua tim selain penendang dan penjaga gawang dilarang berada di dalam kotak penalti ketika tendangan penalti dilakukan.
Syarat sah tendangan penalti
Peraturan tendangan penalti di atas, menentukan sebuah tendangan penalti dinyatakan sah oleh wasit.
Dalam permainan sepak bola apabila terjadi tendangan penalti, bola tersebut menyentuh tiang atau mistar gawang dan memantul ke lapangan.
Kemudian bola tersebut ditendang kembali oleh pemain yang sama dan terjadi gol, maka gol tersebut dinyatakan sah jika terjadi dalam waktu normal.
Beda cerita apabila salah satu pemain yakni penendang atau kiper melanggar peraturan itu, wasit dapat memerintahkan tendangan penalti itu untuk diulang.
Wasit juga berhak mengulang tendangan penalti apabila diketahui adanya pemain yang memasuki wilayah penalti ketika tendangan dilakukan.
Namun, jika pemain tim bertahan yang memasuki area penalti dan tendangan tersebut berbuah gol maka tendangan tidak diulang. Begitu juga apabila penjaga gawang melanggar ketentuan dalam situasi penalti dan terjadi gol, maka wasit akan mensahkan gol penalti tersebut.
Tendangan penalti diulang apabila terjadi situasi seperti berikut:
*Pemain tim menyerang melanggar batas wilayah penalti ketika tendangan dilakukan dan berbuah gol.
* Pemain tim bertahan melanggar batas wilayah penalti sementara tendangan penalti tidak gol.
*Pemain tim menyerang dan bertahan melanggar batas wilayah penalti ketika tendangan dilakukan secara bersamaan.
* Penjaga gawang melanggar ketentuan (meninggalkan garis gawang, menyentuh bagian dari gawang, mengganggu penendang) untuk menghalangi terjadinya gol dari tendangan penalti.
Di luar pelanggaran tersebut, ketetapan akhir mengenai sah atau tidaknya gol dan penalti yang dilakukan sepenuhnya berada di tangan wasit. (oln/tribunnews/Medikantyo Junandika Adhikresna/Kompas.com)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tendangan Penalti dalam Sepak Bola: Aturan dan Syaratnya"