TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Pemain Timnas Spanyol, Andres Iniesta baru-baru ini berbicara tentang sejumlah topik dalam sebuah wawancara dengan The Wild Project yang mencakup subjek terkait sepak bola dan non-sepakbola.
Gelandang berusia 38 tahun itu saat ini bermain untuk Vissel Kobe di Jepang, setelah bermain untuk mereka sejak ia meninggalkan klub masa kecilnya Barcelona pada 2018.
Andres Iniesta memenangkan sembilan gelar La Liga dan empat Liga Champions saat masih bergabung dengan Blaugrana, ia lantas meninggalkan klub sebagai salah satu pemain klub yang paling berbakat dan sukses.
Andres Iniesta juga menyumbang satu satunya gol kemenangan di final Piala Dunia 2010 untuk Spanyol saat mengalahkan Timnas Belanda di Final, dan dia benar-benar menonjol sebagai legenda sejati dengan permainannnya yang indah.
Ketika ditanya tentang mengapa dia meninggalkan Barcelona, Iniesta menyatakan: "Saya merasa waktu saya di Barcelona sudah berakhir, jelas bahwa saya tidak ingin bermain melawan Barca dan itu berarti pergi ke luar Eropa."
Dia menambahkan bahwa dia ingin kembali dalam kapasitas tertentu: “Saya ingin kembali ke Barcelona sebagai pelatih atau direktur olahraga, tetapi pertama-tama saya harus belajar di area yang berbeda, dan kemudian kita akan lihat.”
Selama wawancara, Iniesta membahas masalah kesehatan mental dan masalah yang harus dia tanggung dalam karirnya: “Saya memutuskan untuk berbicara tentang kesehatan mental saya ketika saya sedang berjuang. Saya tahu bahwa saya adalah kepribadian publik, tetapi saya harus mengatakan hal-hal seperti itu. Saya tidak pernah berpikir tentang orang-orang yang menyebut saya gila, atau lemah.”
"Ketika saya berjuang melawan depresi, bagian yang paling menyenangkan dari hari saya adalah ketika saya meminum pil saya dan pergi tidur di malam hari. Anda kehilangan kegembiraan dari hidup, dari segalanya. Saya memeluk istri saya, tetapi rasanya seperti memeluk bantal. Kamu tidak merasakan apa-apa."