TRIBUNNEWS.COM - Presiden Juventus, Andrea Agnelli diam-diam dikabarkan mulai memperbaiki ikatan hubungannya yang retak dengan pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte.
Apa yang dilakukan oleh orang nomor satu di Juventus bak menjilat ludahnya sendiri.
Dia pernah memveto kembalinya Antonio Conte ke Juventus (2019) yang mengakibatkan hubungan keduanya tak pernah akur hingga kini.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan ke-12: Ujian Juventus Tanpa Vlahovic, AC Milan dan Roma Main Tandang
Sebagaimana yang diketahui, nama Antonio Conte kembali dikaitkan dengan klub asal Turin, Juventus.
Conte digadang menjadi kandidat terkuat pengganti Massimiliano Allegri pada akhir musim mendatang.
Kontrak Conte bersama Tottenham Hotspur akan berakhir pada musim panas nanti. Klub asal London Utara sendiri berniat untuk menambah masa bakti sang juru taktik.
Namun Conte enggan menanggapi proposal baru dari Tottenham dengan dalih fokus kepada Harry Kane dkk.
Rumor soal pergantian Allegri ini ditenggarai karena hasil yang didapatkan Si Nyonya Tua di musim ini. Juve belum juga menunjukan perkembangan berarti ketimbang musim sebelumnya.
Agnelli pernah menjamin kursi kepelatihan Allegri akan aman.
Namun Football Italiat melaporkaan mulai ada perubahan angin diantara Agnelli dengan Conte.
Kabarnya, mereka mulai memperbaiki hubungan pada pertemuan yang berlangsung di musim panas 2022 lalu.
Hal tersebut kemudian memanaskan rumor bahwa Agenlli kali ini takkan menolak kepulangan Conte ke Juventus.
Terlebih asa Juventus untuk memutus dahaga puasa gelar di musim 2022/23 nampak semakin menipis.
Sejarah Permusuhan Agnelli vs Conte
Perseteruan Andrea Agnelli dengan Antonio Conte bukan rahasia lagi di sepak bola Italia, khususnya pendukung Juventus.
Hal ini tentu mengejutkan mengingat Conte punya sejarah panjang bersama Bianconer.
Dia merupakan mantan pemain dan pelatih yang sukses mempersembahkan trofi.
Namun hubungan Agnelli dan Conte ternyata sudah memanas sejak musim panas 2014. Hal itu berawal dari pengunduran diri sang pelatih pada 15 Juli.
Conte mundur setelah mempersembahkan tiga Scudetto.
Masalahnya, dia melakukan hal tersebut ketika Juventus baru memulai masa pramusim.
Kondisi tersebut membuat marah Agnelli karena harus direpotkan untuk mencari pelatih pengganti.
Sosok Massimiliano Allegri kemudian diperkenalkan sebagai juru taktik anyar Juventus dua hari berselang.
Bersama Allegri, Juventus sukses mempertahankan dominasinya di Serie A.
Mantan pelatih AC Milan itu bahkan mampu membawa Si Nyonya Tua dua kali ke final Liga Champions meski berakhir tragis.
Kesuksesan Allegri tersebut dijadikan Agnelli sebagai momentum untuk menyindir Conte.
Namun sang mantan pelatih juga langsung membalasnya.
Pada 2019 saat Allegri dipecat, direksi Juventus mengapungkan wacana untuk memulangkan Conte.
Namun ide tersebut ditolak oleh Agnelli yang kemudian menunjuk Maurizio Sarri.
Kebencian Agnelli kepada Conte semakin menjadi setelah sang Allenatore menerima pinangan Inter Milan musim 2019/2020.
Yang membuat Juventus semakin merana, Inter Milan adalah tim pertama yang menghentikan dominasi klub asal Turin di Serie A selama sembilan musim beruntun.
Nerazzurri sukses menyegel Scudetto 2020/2021, tepatnya musim kedua Conte menangani klub kota Milan ini.
(Tribunnews.com/Giri)