TRIBUNNEWS.COM - Luciano Spalletti memiliki pemikiran tersendiri soal rahasia moncernya penampilan Napoli musim ini baik di Liga Liga Italia maupun Liga Champions.
Bagi Luciano Spalletti, sepakbola bukan hanya perihal soal memainkan sistem yang diusung. Melainkan bagaimana cara memanfaatkan ruang yang ditinggalkan lawan.
Saat ini Napoli menyandang status sebagai Capolista alias pemuncak klasemen Liga Italia bermodal 38 poin. Unggul 8 angka dari pesaing terdekatnya, AC Milan.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Bola Malam Ini: Liga Italia, Liga Spanyol dan Piala Liga Inggris
"Sistem sudah tidak ada lagi di sepak bola," ungkap Spalletti dikutip dari laman Football Italia.
"Sekarang ini, semua tentang memanfaatkan ruang yang ditinggalkan lawan Anda."
"Anda harus cepat untuk mengetahui dan memanfaatkan ruang tersebut."
"Anda juga harus lebih berani saat menekan lawan," sambungnya.
Seperti yang kita tahu, Partenopei berdiri kokoh di puncak klasemen Grup A Liga Champions dengan poin 12.
Dari lima laga, anak asuh Luciano Spalletti sukses memenangkan empat pertandingan.
Partenopei tak sama sekali gentar bermain di kompetisi sebesar Liga Champions.
Justru sebaliknya, Liga Champions bak turnamen biasa saja yang mampu mereka taklukan dengan mudah.
Di laga perdana, Liverpool sukses mereka permalukan dengan skor 4-1.
Tak berhenti di situ, pesta gol Napoli terus berlanjut.
Bertandang ke markas Rangers, Raspadori dan kolega mampu memang tiga gol tanpa balas.
Pertandingan ketiga lebih menohok lagi.
Bermain di kandang Ajax, Napoli mengamuk dengan menghancurkan sang tuan rumah lewat skor 1-6.
Dan yang ke-4, kembali bertemu Ajax di markas sendiri, Partenopei kembali unggul 4-2.
Kekalahan hanya mereka rasakan saat kalah di Anfield melawan Liverpool di laga pamungkas.
Di Liga Italia lebih mentereng lagi.
Napoli menjadi satu-satunya tim yang tak pernah menyentuh kekalahan.
Puncak klasemen Liga Italia pun mereka kuasai dengan torehan 38 angka.
Penampilan sangar Napoli musim ini mengindikasikan bahwa mereka bukan-lah tim kuda hitam.
Namun tim yang siap bersaing di tangga juara untuk memperebutkan trofi si Kuping Besar.
Sepakbola Spalletti
Dilansir Sofascore, hingga pekan ke-14 Liga Italia, Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola terbanyak diantara kontestan lainnya dengan 64.1 persen ball possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 588 dengan tingkat akurasi mencapai 89 persen.
Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.
Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa Partenopei begitu cair.
Mereka tak terpaku dengan posisi di atas kertas, pergerakan pemain begitu cair untuk saling bertukar posisi saat melakukan serangan dan mengatur tempo permainan.
Efektifitas serangan yang dibangun Partenopei membuat lini depan mereka begitu moncer sehingga memanjakan para penyerang mereka.
Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Italia - Napoli Jauhi Kejaran AC Milan, Osimhen Pimpin Capocannoniere
Tak hanya itu, kolektivitas permainan yang diusung Spaletti membuat Napoli tak begitu bergantung pada jumlah gol individu pemain.
Dilansir Transfermarkt, ada 28 pemain berbeda Partenopei yang mampu mencatatkan namanya di papan skor pada musim lalu.
Matteo Politano dan kolega patut dinobatkan sebagai calon terkuat untuk meraih scudetto musim ini, menyaingi AC Milan serta Inter Milan yang memiliki ambisi sama besarnya.
Plus, memberi kejutan di ajang Liga Champions untuk lolos dari penyisihan Grup A mengalahkan Liverpool, Ajax, hingga Rangers.
Efisiensi permainan yang dibangun Spalletti benar-benar mampu memaksimalkan atribut yang dimiliki para punggawa Napoli.
Tinggal bagaimana sang pelatih dan anak asuhnya mampu menjaga konsistensi permainan.
(Tribunnews.com/Deivor)