TRIBUNNEWS.COM - Pemain Borneo FC, Stefano Lilipaly, tengah menjalani waktu liburan bersama keluarganya di Belanda saat jeda kompetisi Liga 1.
Seperti diketahui, putaran pertama Liga 1 telah berakhir pada Sabtu (24/12/2022) kemarin.
Dan saat ini, tim Borneo FC juga telah diliburkan sampai 3 Januari 2023.
Baca juga: Calon Markas Arema FC jika Tak Bermain di Kanjuruhan pada Putaran Kedua Liga 1 2022
Habiskan Waktu Liburan dengan Kelurga
Stefano Lilipaly pun membagikan momen liburannya bersama keluarganya melalui akun Instagram pribadinya, @stefanolilipaly, Kamis (29/12/2022).
Dalam postingan Instastory-nya, Lilipaly memposting beberapa video yang memperlihatkan anak-anaknya sedang bermain di sebuah tempat bernama Candy Castle.
Candy Castle adalah sebuah wahana bermain yang terletak di Amsterdam, Belanda.
Baca juga: Transfer Liga 1: Dua Pemain Jepang Jadi Idaman, Persis Solo Perpanjang, Arema Belum Beri Kepastian
Dalam video tersebut, terlihat kedua anak Lilipaly, yakni Jax Elion Lilipaly dan Zayn Wholfe Lilipaly tengah bermain bersama.
Kedua anak laki-laki Lilipaly pun tampak menikmati kebersamaan saat bermain.
Waktu libur yang lama tampaknya dimanfaatkan Lilipaly dengan liburan jauh ke Belanda.
Bukan tanpa alasan, mantan pemain Bali United tersebut memang memiliki darah keturunan Belanda.
Pastinya, ia telah memiliki keinginan mengunjungi negara kelahirannya.
Maka dari itu, ia memilih Belanda sebagai destinasi tempat liburannya kali ini.
Libur Sampai 3 Januari 2023
Dikutip dari situs Borneo FC, tim Pesut Etam diliburkan sampai 3 Januari 2023.
Mengingat putaran kedua Liga 1 juga akan dimulai pada pekan kedua Januari tahun depan.
Selain itu, Borneo FC juga memberikan waktu liburan kepada para pemain untuk merayakan Natal dan pastinya ingin bertemu keluarga.
Asisten manajer Borneo FC, Farid Abubakar, pun telah mengkonfirmasi terkait adanya jadwal libur tersebut.
“Selain itu ada beberapa pemain yang merayakan Natal."
"Jadi mereka pulang ke daerah masing-masing untuk bertemu keluarga dan merayakan Natal,” ujar Farid.
Menurut Farid, libur selama satu pekan lebih sangat wajar diberikan.
Terlebih lagi, para pemain telah berjuang melakoni sisa pertandingan pekan pertama dengan sistem bubble.
Sistem bubble membuat beberapa para pemain tidak bertemu dnegan keluarga nyaris satu bulan.
Meski libur, Farid berharap para pemain bisa menjaga kondisinya.
“Sudah pasti fokus pelatih saat berkumpul nanti adalah melakukan evaluasi dari hasil putaran pertama."
"Kalau pemain mengalami penurunan fisik, maka akan membuang waktu untuk mematangkan teknik dan strategi bermain."
"Itulah sebabnya, pemain diminta tetap menjaga kondisinya."
“Jadi kami pikir persiapan selama 10 hari jelang putaran kedua harus dimaksimalkan dengan baik. Sebab demi target besar kami, yakni berada di jajaran papan atas dan mengintip peluang juara,” pungkas Farid.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)