Persamaan posisi dan gaya main dari dua pemain itu secara tidak langsung akan memengaruhi keputusan pelatih.
Graham Potter yang saat ini menjadi pelatih Chelsea memiliki kesaaman dengan Thomas Tuchel dalam hal penyusunan formasi.
Skema formasi 3-4-2-1 kerapkali digunakan Graham Potter dalam pertandingan Chelsea pada musim ini.
Ada juga opsi skema 4-2-3-1 yang beberapa kali diterapkan Graham Potter tergantung lawan yang dihadapi Chelsea.
Mengacu pada formasi tersebut, Jorginho yang seharusnya diduetkan dengan Ngolo Kante terpaksa berduet dengan Matteo Kovacic.
Cedera panjang yang dialami Kante memang membuat Kovacic menjadi pilihan pertama yang menjadi rekan duet bagi Jorginho di lini tengah.
Sementara itu, pelapis Jorginho tak terlalu memiliki kualitas sepadan selama ini ketika bermain di Chelsea.
Hanya saja kedatangan Enzo Fernandez secara tidak langsung membuat pelapis Jorginho terasa lebih sepadan.
Bahkan Enzo Fernandez berpotensi melampui performa Jorginho jika sang pemain mampu beradaptasi cepat dengan permainan Chelsea.
Dengan usianya yang masih muda, Enzo Fernandez tentu bisa menjadi aset penting bagi masa depan lini tengah Chelsea.
Jika skenario itu benar-benar terjadi, maka masa depan Jorginho akan dipertaruhkan bersama Chelsea.
Dan pada akhirnya keberadaan Enzo Fernandez berpotensi bisa membuat Denis Zakaria, Loftus-Cheek dan Jorginho tak kerasan di Chelsea.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)