News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala AFF 2022

3 PR yang Harus Diselesaikan STY untuk Kalahkan Vietnam di Piala AFF 2022: Finishing Paling Krusial

Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong memberi instruksi kepada pemain Timnas Indonesia saat latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Latihan tersebut dilakukan jelang hadapi Kamboja pada Piala AFF 2022. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia bakal menantang Vietnam di semifinal Piala AFF 2022, ada tiga faktor krusial yang harus dibenahi Shin Tae-yong untuk memebawa Garuda menang.

Meski sukses lolos ke partai semifinal Piala AFF 2022, namun penampilan Timnas Indonesia masih jauh dari kata memuaskan.

Anak asuh Shin Tae-yong hanya menjadi runner up Grup A Piala AFF 2022 setelah kalah agresivitas gol dari Thailand.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2022, Hal yang Bikin Timnas Vietnam Batal Latihan Begitu Tiba di Indonesia

Pesepak bola Timnas Indonesia Marc Klok bersama rekan timnya melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12/2022). Dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Thailand dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Garuda pun harus bertemu satu dari beberapa tim terkuat di Asia Tenggara, Vietnam di laga semifinal.

Ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Shin Tae-yong guna mewujudkan impian lolos ke laga final.

Menghadapi Vietnam dengan sistem 2 leg, kesalahan yang dilakukan Garuda tak boleh terulang.

1. Finishing

Finishing menjadi salah satu aspek paling mencolok yang harus dibenahi Shin tae-yong.

Pemain Timnas Indonesia begitu sering membuang-buang peluang emas di depan gawang.

Yang paling segar diingatan adalah bagaimana Witan Sulaeman gagal membobol gawang Thailand yang sudah kosong melompong.

Ekspresi Pesepak bola Timnas Indonesia Witan Sulaeman saat gagal menceploskan bola ke gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12/2022). Meski unggul jumlah pemain, Timnas Indonesia berhasil ditahan Thailand dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Jelang Semifinal Timnas Indonesia Vs Vietnam, Park Hang-Seo: Soal Keamanan, Kami Tak Bicara Banyak

Di partai lain saat melawan Kamboja, Egy Maulana Vikri yang sudah berhadapan 1 lawan 1 dengan kiper justru telat untuk melakukan penyelesaian akhir.

Finishing buruk seperti itu memang masih terampuni di laga penyisihan grup.

namun dalam partai semifinal hal tersebut dapat menjadi faktor kegagalan Garuda melaju ke final.

2. Egois

Pemain Timnas Indonesia cenderung bermain lebih individual dibanding mengendapankan kebutuhan tim.

Nama-nama seperti Saddil Ramdhani, Egy Maulana, dan Ricky Kambuaya yang harusnya menjadi pelayan sempurna.

Namun justru lebih sering mengedepankan ego bermainnya.

Nama yang disebutkan terakhir adalah yang paling banyak menuai kritik.

Bagaimana tidak, di laga melawan Filipina, Kambuaya lebih memilih menggocek bola sendiri dibanding memberi umpan.

Ilija Spasojevic saat itu sudah berdiri bebas di sisi kiri pertahanan Filipina.

Namun Kambuaya justru kehilangan bola saat ingin melewati orang terakhir Filipina.

Alhasil, Indonesia hanya unggul 2-1 di laga terakhir penyisihan Grup Piala AFF 2022.

Padahal, saat itu Garuda membutuhkan kemenangan telak guna meloloskan diri ke semifinal sebagai juara grup.

3. Aksi Gocek Tak Perlu

Pemain Timnas Indonesia memang diisi oleh nama-nama yang andal perihal melakukan aksi gocek.

Namun, bukannya menguntungkan bagi tim, hal tersebut justru menjadi titik lemah.

Saat seharusnya melakukan umpan, kebanyakan pemain Timnas Indonesia justru memilih melakukan aksi dribel.

Banyak momentum di depan gawang hilang karena faktor tersebut.

Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri berebut bola dengan pesepak bola Timnas Kamboja pada laga Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (23/12/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Egy Maulana Vikri adalah salah satu nama yang paling sering terlalu asyik membawa bola sendirian.

Sebagai pemain nomor 10, ia seharunya mampu menghadirkan banyak change created lewat kreativitasnya.

Namun, faktanya di lapangan Egy justru menjadi kartu mati saat Garuda sedang melakukan transisi bertahan ke menyerang.

Faktornya? eks pemain Lechia Gdansk itu terlalu lama memainkan bola di kakinya.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini