Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNENWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden klub Persebaya Surabaya, Azrul Ananda buka suara soal dihentikannya kompetisi Liga 2 sepak bola Indonesia.
Azrul menyayangkan kompetisi kasta kedua di tanah air itu harus disuntik mati, menurutnya, kompetisi adalah nyawa bagi olahraga.
"Soal Liga 2, walaupun saya di Liga 1, saya pernah di Liga 2, kompetisi adalah nyawa dari olahraga, kalau kita mengejar industri dan prestasi," ujar Azrul saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Sebagai pemegang saham di klub berjuluk Bajol Ijo itu juga, Azrul pun kecewa jika Liga 1 diadakan tanpa degradasi.
Menurutnya, hal-hal yang telah diinvestikan klub Liga 1 untuk lolos dari jurang degradasi terasa menjadi sia-sia.
"Jadi, seharusnya ada solusi bagaimana Liga 2 tetap jalan, ya pasti kecewa, buat apa invesment klub-klub di Liga 1, kalau kita gak perlu ngotot karena tidak ada degradasi," ungkap Azrul.
Lebih lanjut, pria berusia 45 tahun itu pun yakin, tak sedikit darri klub Liga 2 yang benar-benar serius menyelesaikan kompetisi.
Azrul pun berharap ada titik terang supaya kompetisi Liga 2 bisa bergulir kembali.
Seperti diketahui, kompetisi kasta kedua itu tidak dilanjut usai dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Oktober 2022 silam.
"Kemudian kasihan saya yakin banyak lebih dari separuh klub-klub Liga 2 yang serius ingin lanjut, saya tahu, jadi saya berharap itu ada solusi," ucap Azrul.
"Semoga-moga nanti akan tetap ada liga 2 walaupun dalam kondisi yang tidak ideal, kompetisi akan tetap berjalan," harapnya.
Kabar mengenai kepastian Liga 2 itu menyeruak usai rapat yang dilakukan oleh komite eksekutif PSSI di GBK Arena, Kamis (12/1/2023).
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan berbagai faktor.
1. Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
2. Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
3. Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.
Dalam rapat Exco tersebut juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT.LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2.
"Untuk Liga 1, kompetisi tersebut akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian kompetisi Liga 2 yang tidak berjalan," ujar Yunus Nusi.
Sementara untuk wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023/2024, PSSI akan menggelar play-off yang diikuti oleh juara Liga 1 2021/2022 versus juara Liga 1 2022/2023.
Terakhir, untuk Liga 3 putaran Nasional 2022/2023 resmi dihentikan. Bagi Asprov yang telah memutar, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya.