TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana tak setuju dengan tagar Shin Tae-yong out.
Tagar #STYOut ramai di media sosial setelah Timnas Indonesia tersingkir di semifinal Piala AFF 2022 usai dikalahkan Vietnam dengan skor 2-0.
Selain itu, ada berbagai pihak yang mendesar agar Shin Tae-yong hengkang dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, pengamat sepak bola Justinus Lhaksana alias Coach Justin tidak sepakat.
Lewat video yang diunggah ke kanal YouTubenya, Coach Justin menilai kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 bukan salah Shin Tae-yong.
Baca juga: Shin Tae-yong Minta Maaf Kepada Ketum PSSI Gagal Ke Final Piala AFF 2022
Timnas Indonesia Tidak Konsisten
Pria yang juga akrab disapa Koci itu menilai banyak faktor yang membuat Timnas Indonesia gagal.
Salah satunya adalah penampilan Timnas Indonesia yang cenderung tidak konsisten sejak babak penyisihan grup A.
Coach Justin menyoroti saat Timnas Indonesia harus kebobol 2 gol oleh Kamboja (3-2).
Padahal, kualitas Kamboja jauh di bawah Timnas Indonesia.
Selain itu kesempatan menang melawan Thailand harus disia-siakan (1-1), padahal Timnas Indonesia saat itu menang jumlah pemain dan sudah unggul 1-0.
Alih-alih menang, Thailand malah mampu menyamakan kedudukan.
Hal itu yang membuat Timnas Indonesia harus rela tidak menjuarai penyisihan grup A.
"Ketemu Thailand, gue bilang kita harus menangkan game ini, karena kalau kita menang akan jadi juara grup, peluang kita masuk final jauh lebih besar," ujar Justinus Lhaksana yang dikuti dari kanal YouTube-nya.
"Karena kita akan ketemu Malaysia yang di atas kertas lebih gampang dari Vietnam," lanjut pria yang akrab disapa Coach Justin tersebut.
"Padahal kita kalau ketemu Malaysia, kita jauh lebih termotivasi daripada ketemu negara lain, ini faktanya," ujarnya.
Coach Justin juga menyayangkan para pemain muda Indonesia yang biasanya sangat atraktif justru bermain di bawah performa dan cenderung menyia-nyiakan peluang sepanjang turnamen Piala AFF 2022 digelar.
Seperti Pratama Arhan, Witan Sulaiman, Asnawi Mangkualam, Saddil Ramdani dll.
"Kita bukan Brazil, yang selalu dapat peluang banyak untuk mencetak gol, Finishing kita jelek sekali, kalau dapat peluang kecil harus jadi gol," kata Pria berkacamata ini.
Sayangnya, Timnas Indonesia tak mampu menyelesaikan beberapa peluang menjadi gol.
Apalagi kesalahan Asnawi Mangkualam yang membuat Thailand bisa melesakkan gol.
"Kalian tahu sendiri, Witan enggak masuk lewat open goal, Asnawi passing- nya terlalu pendek, sehingga terjadi kebobolan. Hal itu enggak boleh terjadi," tegas Coach Justin.
Menurut Coach Justin, kekuatan Thailand berbeda dengan zaman dulu, ketika mereka seringkali membombardir Timnas Indonesia.
"Ini bukan Thailand yang kita kenal, bukan sehebat Thailand yang selalu obok-obok kita, bahkan kita bermain lebih bagus setidaknya di babak pertama," lanjut Justin.
Shin Tae-yong Stay
Coach Justin meminta untuk Shin Tae-yong tetap melatih Timnas Indonesia.
Ia menilai kegagalan Timnas di Piala AFF 2022 itu bukan karena kesalahan Shin Tae-yong.
Lebih lanjut, Coach Justin meminta Timnas Indonesia untuk evaluasi memperbaiki kesalahan dan fokus ke Piala Asia.
"Gue tidak menyalahkan Shin Tae-yong, untuk gue Shin Tae-yong stay 100 persen. Kenapa? kita tidak bisa menilai dari satu event saja," ujar Coach Justin.
Menurutnya hanya performa pemain Timnas Indonesia saja yang sedang 'down'.
"Kita lihat progres ke atas. Tapi dalam progres itu ada naik dan turunnya," ujar Coach Justin.
"Setelah kualifikasi AFC kita naik, sekarang kita dalam masa down,"
"Down sedikit dengan semoga nanti bisa naik lagi."
"Nah pemain-pemain yang muda-muda yang tidak perform itu harus bangkit lagi."
Selanjutnya Coach Justin menilai bahwa pertandingan melawan Vietnam ini harus dijadikan pelajaran.
"kegagalan ini adalah pelajaran yang sangat penting," terang Justin.
"Skuad yang sekarang ada itu dipertahankan, mereka harus belajar dan berkembang lagi."
"Match ini itu harganya mahal, kegagalan ini mahal. Tapi jangan sampai kegagalan ini sia-sia," pungkas Coach Justin.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)